Liga Italia
Cristiano Ronaldo, Filosofi Bermain yang Berubah-ubah dan Ego Pemain Hancurkan Juventus
Sembilan musim merajai Liga Italia secara berturut-turut merupakan bukti kedahsyatan tim asal Turin ini. Namun awal musim ini,
Mulai dari Andrea Pirlo, Maurizio Sarri hingga Max Allegri menjadi bukti.
Dan ketiga pelatih di atas memiliki gaya bermain yang kontras satu sama lainnya.
Alhasil, para pemainlah yang menjadi korban dari kebijakan klub tersebut.
Baca juga: Masih Ingat Anggun C Sasmi? Bertahun-tahun Tinggal di Prancis, Biasakan Anak Bicara Bahasa Indonesia
Baca juga: Daftar 24 Daerah di Indonesia Berpotensi Cuaca Esktrem, Info BMKG untuk Kamis 2 September 2021
"Juventus memiliki banyak pemain kuat yang berada di dalam skuat beberapa tahun terakhir," ungkap Galeone dikutip dari Juvefc.
"Allegri mengatakan dia dan para stafnya harus bekerja sangat keras untuk menangani pemain-pemain ini."
"Tulang pungung dari tim ini memang masih sama untuk beberapa waktu."
"Tetapi mereka sudah berganti-ganti filosofi permainan dalam beberapa tahun terakhir. Dan mereka hampir kehilangan arah karena itu," sambungnya.
2. Egois
Selain itu, para pemain nampaknya belum sepenuhnya menyatu dengan tim.
Sikap individualistis menjadi sangat kentara dalam permainan Chiellini cs.
Hasil dari kombinasi dua hal tersebut tak lain adalah keterpurukan tim asal Turin ini.
Untuk itu, Allegri tengah berjuang untuk menyatukan kembali kepingan-kepingan yang tercecer di dalam tim.
Untungnya ia memiliki waktu ekstra untuk membenahi tim.
Sebab para pemain tengah bersiap menjalani pekan internasional dan berlaga bersama negara masing-masing.
Allegri perlu segera menemukan formula terbaik untuk menyatukan tim.