Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Permintaan Peti Jenazah di Siau Meningkat, Pengusaha Justru Prihatin

Meski permintaan banyak, namun menumbulkan keprihatinan bagi dirinya, lantaran banyak yang meninggal cepat akibat Covid 19.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
alpen martinus/tribun manado
Barli Dianti Mundung pembuat peti jenazah di Kampung Pehe, Kecamatan Siau Barat Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 membuat permintaan peti jenazah meningkat.

Barli Dianti Mundung pembuat peti jenazah di Kampung Pehe, Kecamatan Siau Barat Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro mengalami hal tersebut.

Ia dan suaminya sudah lama menggeluti pembuatan peti mati atau peti jenazah, sejak 1995.

Selain peti jenazah, ia juga mempersiapkan dekorasi untuk acara duka.

Barli mengatakan, memang masa Pandemi Covid 19 permintaan peti jenazah meningkat drastic.

Terpapar Covid-19 di Negara Ini, Turis Akan Dapat Fasilitas Penerbangan Jet Pribadi Secara Gratis

Aldi Bragi Gugat Cerai Talak Ririn Dwi Ariyanti Setelah 11 Tahun Nikah dan Punya 3 Anak

Sosok Teddy Minahasa, Putra Asal Sulut Dilantik Jadi Kapolda Sumbar, Prestasinya Cemerlang

“Apalagi tahun 2021 ini, peningkatannya sangat banyak,” jelas dia.

Bahkan mereka sampai kewalahan memenuhi permintaan tersebut.

“Hampir setiap hri ada yang minta, ada yang meninggal karena Covid 19, ada juga yang penjakit biasa,” jelasnya.

Meski permintaan banyak, namun menumbulkan keprihatinan bagi dirinya, lantaran banyak yang meninggal cepat akibat Covid 19.

Barli berharap agar Pendemi Covid 19 bisa segera berakhir.

“Mari kita semua mematuhi protokol kesehatan yang suidah disampaikan pemerintah,” katanya.

Protokol kesehatan berupa rajin menggunakan masker, tetap menjaga jarak atau menjauhi kerumunan, dan rajin cuci tangan.

“Supaya kita juga terhindar dari Covid 19 yang setiap saat mengancam nyawa kita,” jelasnya.

Meski permintaan peti meningkat, justru permintaan untuk dekorasi sepi, lantaran penerapan PPKM.

Sehingga pekerja dekorasi kehilangan penghasilan.

Barli mengatakan, peti yang dijualnya tak berharga mahal, sebab ia berusaha sekalian membantu masyarakat juga yang sementara ditimpa duka.

“Kalau warga kurang mampu, otomatis saya harus turunkan harga, supaya mereka terbantu,” jelasnya. (amg)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved