Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Moeldoko Laporkan ICW ke Polisi, Buntut Tudingan Ivermectin: Cara Sembrono, Kalau Dibiarkan Merusak

Moeldoko mengaku sudah memberikan kesempatan bagi ICW untuk melakukan klarifikasi agar tidak berujung laporan ke pihak kepolisian.

Editor: Rhendi Umar
Tribunnews/Herudin
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Hotel The Hill Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Upaya hukum soal tudingan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait Ivermectin dan ekspor beras, diproses lanjut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Moeldoko mengaku sudah memberikan kesempatan bagi ICW untuk melakukan klarifikasi agar tidak berujung laporan ke pihak kepolisian.

"Anda minta maaf, klarifikasi, cabut pernyataan, selesai. Tapi kalau tidak dilaksanakan, saya lapor polisi. Ini sikap saya kita harus ksatria menjadi orang, akan dihormati orang lain,' ucap Moeldoko saat konferensi pers, Selasa (31/8/2021).

Moeldoko mengatakan pihaknya sudah tiga kali memberikan kesempatan kepada ICW untuk mengklarifikasi dan meminta maaf.

Moeldoko
Moeldoko (Tangkap Layar Instagram dr_moeldoko)

Menurutnya, ICW tidak memiliki itikad baik.

Mantan Panglima TNI tersebut menyebut cara Peneliti ICW Egi sembrono karena termasuk dalam upaya pembunuhan karakter.

"Cara sembrono seperti ini, kalau dibiarkan akan merusak. Ini adalah character assassination, pembunuh karakter seseorang yang kebenarannya belum jelas, apalagi dengan pendekatan-pendekatan cocoklogi, dicocok-cocokan, ini apa-apaan begini?" ucap Moeldoko.

Pengacara Moeldoko Otto Hasibuan mengatakan laporan ke kepolisian akan dilakukan secepat mungkin.

Namun begitu belum dapat dipastikan kapan rencana pasti tanggal pelaporan.

"Kami akan informasikan nanti kepada teman-teman wartawan untuk dapat mengikuti perkembangan ini," ucap Otto.

Otto menegaskan laporan ICW ke kepolisian ditujukan kepada Peneliti ICW Egi dan Miftah sebagai pembuat siaran pers.

"Karena dia (Egi) yang menyatakan secara verbal melalui kanal Youtube. Sementara saudara Miftah membuat siaran pers melalui website ICW. Keduanya akan kita laporkan nanti dalam perkembangannya apakah ada pihak lain yang terlibat," urainya.

Tak Terima Disebut Pemburu Rente, Moeldoko Polisikan Peneliti ICW

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mempolisikan dua peneliti Indonesia Watch Corruption (ICW), Egi Primayogha dan Miftah, atas tuduhan berburu rente dalam bisnis Ivermectin dan ekspor beras.

"Pemburu rente adalah tumbuhan yang sangat serius. Saya akan melanjutkan untuk melaporkan kepada Kepolisian," kata Moeldoko dalam jumpa pers virtual, Selasa (31/8/2021).

Moeldoko menyatakan, tuduhan pemburu rente kepadanya itu sangat serius.

Sebab, hal tersebut sama saja didefinisikan seseorang yang mencari keuntungan karena menggunakan kekuasaannya.

Nama <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a> dan Ribka Tjiptaning disinggung disinggung <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/icw' title='ICW'>ICW</a> soal bisnis obat <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ivermectin' title='ivermectin'>ivermectin</a>. Anak <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a> dan Ribka Tjiptaning Dituding <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/icw' title='ICW'>ICW</a>.
Nama Moeldoko dan Ribka Tjiptaning disinggung disinggung ICW soal bisnis obat ivermectin. Anak Moeldoko dan Ribka Tjiptaning Dituding ICW. (Via gelora news)

Mengingat, ia kini menjabat Kepala KSP.

"Ini menurut saya sangat serius. Oleh karena itu saya harus respons," tegas mantan Panglima TNI ini.

Baca juga: Sikapi Somasi Ketiga Moeldoko, ICW Sebut Kajiannya Demi Kepentingan Publik

Moeldoko menambahkan, pihaknya melalui kuasa hukum Otto Hasibuan telah memberikan kesempatan klarifikasi sebanyak tiga kali kepada ICW dan Egi namun tidak digubris.

"Oleh karena itu saya harus lapor polisi. Itu sikap saya," kata dia.

Sebelumnya, ICW memaparkan hasil temuannya mengenai aktor di balik peredaran dan promosi obat Ivermectin sebagai terapi penanganan pasien COVID-19.

Salah satu temuan pentingnya yakni ada nama Moeldoko dan politikus PDIP yang terkait dengan PT Harsen, perusahaan farmasi yang memproduksi Ivermectin bermerek IvermaX12.

ICW melakukan riset terkait dugaan keterlibatan PT Harsen dengan KSP dan politikus PDIP pada rentang Juni hingga Juli 2021.

ICW mengumpulkan data dari akte perusahaan, pemberitaan media hingga ke media sosial.

ICW menduga ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari kehadiran Ivermectin.

Itu sebabnya, pemerintah hingga kini masih ngotot untuk menggunakan Ivermectin sebagai obat terapi COVID-19.

"Ivermectin kan saat ini sudah menjadi komoditas, tentu banyak orang yang ingin mencari keuntungan di situ. Diduga di balik keputusan pemerintah terdapat pengaruh bisnis yang kuat," kata peneliti ICW Egi Primayogha ketika berbicara dalam diskusi virtual dengan topik "Berburu Rente di Tengah Krisis: Siapa di Balik Distribusi Ivermectin" pada Kamis (22/7/2021).

Apalagi, kini Ivermectin tengah diburu warga yang terpapar COVID-19.

Padahal, itu adalah obat keras dan memiliki efek samping.

Maka, BPOM mewanti-wanti agar warga tidak sembarangan mengonsumsi obat tersebut.

Temuan lain Egi, yakni PT Harsen berdiri sejak 1971.

Perusahaan tersebut bergerak di sektor farmasi.

Sebelum pandemik melanda, PT Harsen sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indofarma.

"PT Indofarma mempromosikan obat-obat yang diproduksi oleh PT Harsen ke seluruh Indonesia lewat saluran pemasaran dan distrbusi INAF," ujarnya.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Tudingan Ivermectin, Moeldoko Laporkan ICW ke Polisi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved