Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Sosok Bert Polii, Atlet Senior Bergelar World Master, 50 Tahun Berkecimpung di Dunia Bridge

Bert Polii, Atlet Bridge asal Sulawesi Utara yang sudah malang melintang di kejuaraan nasional maupun internasional.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
IST/bert polii
Bert Polii 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Tidak terasa telah 50 tahun berkecimpung di dunia bridge Indonesia tanpa jeda.

Bert Polii, Atlet Bridge asal Sulawesi Utara yang sudah malang melintang di kejuaraan nasional maupun internasional.

Bert mengawali karir di dunia bridge tahun 1971. Ia mulai belajar bridge sejak kelas 3 SMA di kota kecil Tondano dan dilanjutkan di Manado ketika kuliah di Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi.

Ketika awal kuliah, Bert masih fokus pada olahraga catur yang merupakan hobi pertama dan sampai saat ini masih diteruskan.

" Saya bermain di chess.com dengan initial harum dan saat ini punya elo 1946. Kebetulan kedua hobi ini bisa dilakukan secara daring," kata dia.

Tapi ketika ikut seleksi catur Sulut di Manado hanya berakhir peringkat 10, maka pilihan mulai beralih ke olahraga bridge.

Dasarnya karena olahraga bridge saat itu di dominasi atlet berdarah kawanua sehingga bisa belajar dan berlatih dengan mereka.

Saking getolnya bermain bridge kuliah di Fakultas Teknik Unsrat terbengkalai, hanya berlangsung 3 tahun lebih.

"Klub awal saya adalah Wanea Aces Bridge Club asuhan Alm. Eddy Kumontoy," ujarnya.

Tahun 1974 terpilih pertama kali mewakili Gabungan Bridge Manado (Gabmo) di Kejurnas Bridge Magelang.

Selanjutnya hampir tidak ada Kejurnas Bridge yang tidak, ia ikuti yang diselenggarakan setiap tahun.

Tahun berikutnya juga terpilih ke Kejurnas Bridge Banjarmasin. Pada waktu itu persaingan untuk meraih juara Antar Gabungan hanya antara Manado dan Jakarta Pusat.

Tahun 1976 pertama kali menjadi juara nasional Patkawan Terbuka di Kejurnas Bridge Jogjakarta.

Karena juara maka terpilih mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Montecarlo berpasangan dengan Wolter Dirk Karamoy.

"Inilah kali pertama saya bertanding mewakili Indonesia di luar negeri dan sempat gemetaran ketika berhadapan dengan pasangan legendaris Belladona/Garozzo dari Italia," ungkap dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved