Berita Internasional
Rahasia Jepang Berhasil Lepas dari Tekanan Asing, Sosok Inilah yang Sukses Bikin 'Penangkal'
Jepang adalah satu-satunya negara Asia yang berhasil lolos dari kolonisasi Barat. Jepang bisa mencapai industrialisasi seperti halnya Eropa dan AS.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jepang adalah satu-satunya negara Asia yang berhasil lolos dari kolonisasi Barat.
Negara-negara Eropa dan AS mencoba untuk "membuka pintu" dan sampai beberapa tahap mereka berhasil, tapi Jepang berhasil mengusir penjajahan model itu baik formal maupun informal.
Lebih penting lagi Jepang malah bisa mencapai industrialisasi seperti halnya Eropa dan AS.
Alih-alih dijajah, Jepang malah berhasil menjajah.
Jepang secara tradisional telah berhasil menghindari tekanan asing.
Bertahun-tahun lamanya, hanya Belanda dan China yang diperbolehkan mencapai pelabuhan untuk melakukan transaksi jual-beli.
Masing-masing pun hanya mendapat akses ke satu pelabuhan saja.
Tidak ada negara asing lain yang boleh mendarat ke Jepang, walaupun Rusia, Perancis dan Inggris mencoba.
Pemaksaan pertama dalam bidang perbatasan Jepang dan perdagangannya tercatat dilakukan oleh AS.
Saat itu AS berupaya menjamin dan menguatkan kepentingan kapal mereka di Timur Jauh.
Sayangnya, kapal dan senjata Jepang tidak sebanding dengan yang dibawa Komodor Perry dalam dua ekspedisi angkatan laut AS ke Jepang pada 1853 dan 1854.
Jepang yang sadar betul denan dampak tekanan asing melalui melihat apa yang terjadi di China, mencoba membatasi perdagangan Barat lewat 2 pelabuhan saja.
Namun tahun 1858 Jepang menyetujui perdagangan komersil penuh dengan AS, diikuti oleh perjanjian serupa dengan negara Eropa Barat termasuk Belgia, Belanda dan Luxembourg.
Selain itu juga Rusia, Perancis dan Inggris.
Pola kesepakatan juga mirip: lebih banyak pelabuhan dibuka; penduduk asing diberi hak lebih, seperti di China; bea impor dan ekspor telah ditentukan sebelumnya, sehingga menghilangkan kontrol yang dipakai Jepang dalam perdagangan asingnya.
Banyak penjelasan digunakan untuk menjelaskan mengapa Jepang yang lemah tidak dijajah.
Kemungkinan pertama adalah negara Barat tidak mengejar penjajahan di Jepang seagresif di negara lain seperti India, China dan wilayah sekitarnya.
Ketika kepentingan lebih besar ada di Jepang pada 1850-an dan 1860-an, negara adidaya sibuk dengan kondisi di negara lain seperti pemberontakan Indian 1857, Pemberontakan Taiping, Perang Krimea, intervensi Perancis di Meksiko dan Perang Sipil AS.
Perlawanan di perang sipil Jepang beruntun antara pendukung keluarga yang berkuasa, Tokugawa, yang mendirikan masyarakat hierarki feodal, melawan pendukung kaisar Meiji yang sudah diisoalasi dari peran pemerintah.
Perang sipil yang terjadi di tahun 1868 adalah upaya menggulingkan pemerintahan Tokugawa dan perbaikan peran Kaisar.
Restorasi Meiji juga membawa kepentingan internal ke dalam pusat kekuatan politik dan memicu perubahan arah secara radikal untuk perkembangan ekonomi Jepang.
Sejumlah perubahannya tak ada lagi sistem sosial feodal dan membangun kerangka ekonomi, politik sosial untuk industrialisasi yang kapitalis.
Pemerintahan baru secara aktif berpartisipasi dalam perubahan dalam berbagai bentuk dana dan jaminan kepada perusahaan industrialis dan investasi langsung dalam industri dasar contohnya kereta api, pembangunan kapal, komunikasi dan pembangunan mesin.
Hilangnya larangan feodal, percepakan edukasi massal dan juga penggunaan teknologi Barat membantu Jepang untuk tumbuh tanpa harus dijajah.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: