Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Afghanistan

Mengenal ISIS-K, Kelompok Khorasan Musuh Taliban yang Teror Bom di Kabul-Afghanistan

Mengenal Kelompok ISIS-K yang teror bom di Kabul-Afghanistan. Dikenal sebagai musuh Taliban.

Editor: Frandi Piring
(Youtube)
Sejumlah anggota ISIS. ISIS-K afiliasi ISIS Suriah yang teror bom di Kabul-Afghanistan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Diklaim serangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan pada Kamis (26/8/21) didalangi oleh ISIS.

Kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K dikabarkan melancarkan serangan bom di kawasan Bandara Kabul.

Setidaknya menewaskan puluhan warga sipil dan 11 tentara AS.

Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya tentang proses evakuasi dari Afghanistan, menyinggung tentang betapa berbahayanya kelompok yang disebut ISIS-K.

ISIS mengumumkan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai kalifah pemimpin Muslim di mana pun.
ISIS mengumumkan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai kalifah pemimpin Muslim di mana pun. (kompas.com)

Biden mengatakan, ISIS-K terus berusaha untuk menargetkan bandara, menyerang pasukan AS dan sekutunya, serta menyerang warga sipil tak berdosa.

"Semakin lama kami di sana, semakin kami berisiko diserang oleh ISIS-K, yang juga adalah musuh besar Taliban," ujar Biden pada Selasa (24/8/2021).

Sebenarnya, apa itu ISIS-K?

Banyak yang familiar dengan nama ISIS alias Negara Islam di Irak dan Suriah.

Sementara ISIS-K yang dimaksudkan Biden merujuk pada ISIS-Khorasan.

Melansir KSL, ISIS-K merupakan "afiliasi" ISIS di Pakistan dan Afghanistan.

Khorasan sendiri adalah istilah modern untuk wilayah timur Persia kuno sejak abad ke-3.

Khorasan meliputi wilayah yang kini merupakan bagian dari Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Menurut laporan Center for Strategic and International Studies (CSIS), ISIS-K terlibat dalam hampir 100 serangan terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan sejak 2017.

Kelompok tersebut juga terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan dari AS, Afghanistan, dan Pakistan, sebanyak sekitar 250 kali.

Menurut USA Today, ISIS-K dan Taliban tidaklah akur dan saling bertempur satu sama lain.

Bahkan kedua kelompok ini sering jual-beli tembakan.

USA Today mewartakan, ISIS-K bahkan mengecap Taliban tidak cukup taat dalam menjalankan “syariat Islam” versi mereka.

KSL melaporkan, para pentolan ISIS-K sebenarnya sudah banyak yang dihabisi oleh pasukan AS.

Sebanyak empat pemimpin ISIS-K dieliminasi pasukan AS dalam kurun waktu masing-masing pada Juli 2016, April 2017, Juli 2017, dan Agustus 2018.

ISIS-K juga ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Januari 2016.

CSIS melaporkan, AS dan NATO telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara terhadap kelompok itu sejak Januari 2017.

CSIS menambahkan, ISIS-K berusaha mendirikan “Khilafah” yang dimulai di Asia Selatan dan Tengah.

Korban tewas bom Kabul-Afghanistan

Serangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan diklaim dilakukan oleh ISIS.

Di tengah kekacauan di Afghanistan, bom bunuh diri terjadi di sekitar Bandara Kabul.

Sedikitnya menewaskan 11 tentara AS dan melukai 15 lainnya pada Kamis (26/8/2021).

Dikabarkan, sepasang bom meledak di luar Bandara Kabul, Afghanistan.

Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul-Afghanistan, Kamis 26 Agustus 2021. ISIS klaim bertanggung jawab. 11 Tentara AS tewas.
Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul-Afghanistan, Kamis 26 Agustus 2021. ISIS klaim bertanggung jawab. 11 Tentara AS tewas. (Istimewa)

Melansir Reuters, ISIS mengklaim berada di balik serangan bom Kabul Afghanistan tersebut.

Selain itu, sedikitnya 60 warga sipil Afghanistan juga dilaporkan tewas akibat bom Kabul sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Seorang jenderal tinggi AS mengatakan, saat ini pasukan AS berupya mengantisipasi lebih banyak serangan ketika proses evakuasi berlanjut dari Afghanistan.

Ledakan bom Kabul Afghanistan menandai korban militer AS pertama di negara itu sejak Februari 2020

dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan “Negeri Paman Sam” di Afghanistan dalam satu dekade.

Setidaknya dua bom Afghanistan meledak di kerumunan yang memadati gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Kerumuman tersebut dengan putus asa mengantre untuk meninggalkan Afghanistan sejak Taliban menduduki Kabul.

Salah satu bom Kabul Afghanistan diledakkan di dekat gerbang bandara dan yang lainnya meledak di dekat Hotel Baron.

Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kelompok teroris itu menambahkan, salah satu pengebomnya menargetkan penerjemah dan orang yang bekerja sama dengan tentara AS.

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Korps Marinir AS Frank McKenzie, mengatakan dalam jumpa pers bahwa ledakan bom Kabul Afghanistan diikuti dengan baku tembak.

McKenzie mengatakan, ancaman dari ISIS di Afghanistan tetap ada di samping sejumlah ancaman lainnya.

"Kami percaya itu adalah keinginan mereka untuk melanjutkan serangan ini dan kami menduga serangan itu berlanjut.

Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," kata McKenzie.

McKenzie menambahkan, potensi serangan di masa depan bisa saja berupa serangan roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang mencoba masuk.

McKenzie menuturkan, dia tidak yakin bahwa milisi Taliban telah membiarkan serangan itu terjadi.

Sebelumnya, AS dan sekutunya mendesak orang-orang untuk menjauh dari bandara Kabul karena adanya ancaman dari ISIS.

Imbauan tersebut dikeluarkan pada Kamis ketika negara-negara Barat berupaya secepat mungkin melakukan evakuasi sebelum tenggat waktu 31 Agustus.

Kedutaan AS di Kabul menyarankan orang-orang yang ingin pergi ke bandara Kabul supaya mengurungkan niatnya sebagaimana dilansir Reuters.

Serupa dengan AS, Inggris mengatakan kepada orang-orang di area bandara untuk pindah ke lokasi yang aman.

"Ada ancaman serangan teroris yang berkelanjutan dan tinggi," tulis Kantor Luar Negeri Inggris dalam pernyataannya.

(Kompas.com)

Tautan:

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/25/163540270/disebut-biden-sebagai-musuh-besar-taliban-apa-itu-isis-k?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved