Sosok Seleb
Sosok Charlie Watts, Kisah Hidup 50 Tahun Bersama Rolling Stones dan Jadi Legenda Rock n Roll
Drummer Rolling Stones, Charlie Watts meninggal dunia pada Selasa (24/8/2021) pada usia 80 tahun.
Ayunannya yang dipengaruhi jazz membuat lagu-lagu Stones menjadi angkuh.
Dia berada dalam performa terbaiknya di Honky Tonk Women yang digerakkan oleh cowbell atau Gimme Shelter yang terkunci (di mana dia bahkan memasukkan beberapa isian yang tidak seperti biasanya).
Di dalam dan di luar panggung, Watts seorang yang pendiam, berpegang teguh pada bayang-bayang, dan membiarkan anggota band lainnya menyedot pusat perhatian.
"Saya sebenarnya tidak pernah tertarik pada semua hal itu dan masih belum tertarik."
"Saya tidak tahu apa itu showbiz dan saya tidak pernah menonton MTV."
"Ada orang yang hanya bermain alat musik, dan saya senang mengetahui bahwa saya salah satunya," katanya kepada San Diego Tribune pada 1991.
Masih dari CNN, Selasa (24/8/2021), ibunya bercerita, Watts menyanyikan lagu di atas meja dengan potongan kayu atau pisau dan garpu, sebelum orang tuanya membelikannya perangkat drum ketika dia berusia 14 tahun.
Watts sempat belajar desain grafis di Harrow School of Art.
Pekerjaan pertamanya adalah di bidang periklanan.
Di waktu luang, dia menulis dan menerbitkan buku anak-anak tentang legenda jazz Charlie Parker berjudul "Ode to a High Flying Bird."
Di kata pengantar dia menulis: "This story was compiled by one Charlie to a late and great Charlie."
Pada saat yang sama, Watts bermain di sebuah band bersama Alexis Korner, bapak pendiri scene blues Inggris, di Ealing, London barat.
Di sana mendiang anggota Stones Brian Jones, Mick Jagger, dan Eric Clapton juga menjadi musisi tamu.
Pada 1962, Jones membentuk Rolling Stones dengan Jagger sebagai penyanyi, Ian Stewart sebagai pianis, dan Keith Richards serta Dick Taylor sebagai gitaris.
Watts menolak tawaran pertama grup untuk bergabung.