Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Rabu 25 Agustus 2021

RENUNGAN HARIAN KELUARGA Filipi 2:26-28 - Suka Duka Melayani

Dinamika kehidupan manusia di dunia selalu diwarnai dengan suka dan duka. Artinya ada waktunya kita bersuka tetapi ada waktunya

Editor: Aswin_Lumintang
Tribun Manado/Indra Sudrajat
Ilustrasi Renungan 

Filipi 2:26-28
"Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.
Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah.
Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku."
----------------------------------------------

ilustrasi
ilustrasi ()

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinamika kehidupan manusia di dunia selalu diwarnai dengan suka dan duka. Artinya ada waktunya kita bersuka tetapi ada waktunya kita diperhadapkan dengan gumul duka.

Kita tidak dapat menentukan sendiri untuk hanya memilih hidup dalam sukacita saja dan menolak yang lain. Memang disadari bahwa tidak semua orang mampu bertahan dan bertidak dengan arif dan bijaksana ketika menghadapi situasi yang sulit seperti duka.

Dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus ternyata diperhadapkan dengan situasi yang amat sulit dan dilematis yaitu antara mempertahankan Epafroditus supaya tetap tinggal dengannya atau mengembalikan (mengirimnya) kembali di jemaat Filipi, sebab baik Epafroditus dan jemaat Filipi sama-sama saling rindu untuk bertemu.

Apalagi jemaat sudah mendengar kabar bahwa Epafroditus jatuh sakit yang berat sehingga membuat jemaat mencemaskan keberadaannya. Rasul Paulus menyadari bahwa Epafroditus diutus jemaat bukan hanya sebagai utusan biasa yang mendapinginya dan melayani Paulus dengan semua kebutuhan Paulus dan mempertaruhkan hidupnya untuk kepentingan pelayan, tetapi Epafroditus adalah milik semua orang yang merindukan dan mengasihinya.

Rasul Paulus mempertimbangkan semuanya dengan konsekuensi dan komitmen Pelayanan Injil Kristus, dan dengan arif dan bijaksana Paulus memutuskan untuk mengirimkan Epafroditus, kembali ke jemaat, supaya jemaat beroleh sukacita dan berkuranglah dukacita Paulus. Dalam hal ini Paulus tidak egois dan tidak menganggap bahwa melayani dirinya adalah sesuatu yang lebih penting. Karena itu Epafroditus harus dipertahankan, tetapi justru dengan mengirimkan Epafroditus kembali di jemaat, sukacita Paulus bertambah.

Sebagai keluarga Kristen, tentu kita mengharapkan suatu kehidupan yang bahagia penuh suka cita jauh dari kehidupan yang mendukacitakan, sekalipun suka duka kehidupan didunia ini selalu menjadi bagian kita semua hari lepas hari.

Oleh karena belajar dari pengalaman iman Paulus yang tetap berkomitmen dalam iman, baik dalam situasi yang menyenangkan ataupun tidak, ia tetap bersukacita, bersyukur dan melayani untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Kerjakanlah hal yang terbaik dalam palayanan keluarga, perkuat komitmen untuk saling rindu dan mengasihi satu dengan yang lain dalam percaya kepada-Nya. Semoga Tuhan menolong dan memberkati kita selalu. Amin.

DOA: Ya Tuhan, karuniakanlah kami kemampuan, untuk memaknai hidup ini dengan iman kepada–Mu, baik dalam keadaan suka maupun duka, dalam nama Yesus Tuhan Juruselamat kami. Amin.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved