Berita Talaud
Pasukan TNI Lanal Melonguane Gelar Ekspedisi Merah Putih, Keliling Semua Pulau Kecil di Talaud
Letkol Marinir Adi Sucipto Hanla Komandan Lanal Melonguane akan menyelenggarakan Ekspedisi Merah Putih.
Penulis: Ivent Mamentiwalo | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Dalam peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan Indonesia dan Hari Maritim Nasional.
Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Melonguane Letkol Marinir Adi Sucipto Hanla akan menyelenggarakan Ekspedisi Merah Putih.
Letkol Marinir Adi menjelaskan kegiatan tersebut adalah pelayaran dengan menggunakan KAL Pulau Karakelang II-8-30 dan Searider mengelilingi perairan Kabupaten Kepulauan Talaud dengan melintasi semua pulau-pulau kecil terluar atau terdepan.
"Disertai dengan pengibaran bendera Merah Putih besar di KAL P. Karakelang maupun di Searider selama pelayaran dengan rute merajut pulau-pulau kecil terluar di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud," sebutnya.
Ia mengatakan negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayahnya serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah kedaulatannya dan kewenangan tertentu lainnya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Dengan diakuinya NKRI sebagai negara kepulauan Indonesia oleh dunia internasional, maka di wilayah NKRI menjadi sangat luas bukan hanya meliputi pulau-pulau namun juga perairan atau lautan yang luas yang meliputi Perairan Indonesia (Perairan Pedalaman, Perairan Kepulauan, Laut Teritorial), zona tambahan dan juga Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) serta landas kontinen.
Sebagai kabupaten kepulauan yang terletak di wilayah perbatasan, Talaud memiliki arti yang strategis bagi NKRI.
Kabupaten Kepulauan Talaud terdapat cukup banyak pulau-pulau kecil terluar atau terdepan dimana titik-titik terluar (titik dasar/titik pangkal/base point) dari pulau-pulau kecil terdepan tersebut merupakan titik dasar atau pangkal untuk menarik garis dasar/garis pangkal (base line) untuk mengukur/menentukan batas laut/maritim NKRI sebagai negara kepulauan.
Hal tersebut berdasarkan Hukum Laut Internasional 1982 yang telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS.
Pulau-pulau terluar dan pulau-pulau kecil terluar di Talaud yang memiliki arti penting dalam menentukan batas maritim NKRI sebagai negara kepulauan antara lain Pulau Miangas, Pulau Marampit, Pulau Intata, Pulau Kakorotan dan Pulau Kabaruan.
Titik-titik dasar atau pangkal atau Base Point yang berada di pulau-pulau tersebut telah dilaksanakan pengukuran oleh Dishidros TNI Angkatan Laut (saat ini Pushidrosal) dan telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.
Kabupaten Kepulauan Talaud yang konstelasi wilayahnya berupa daerah kepulauan dengan lautan yang sangat luas dapat dikatakan merupakan miniatur Indonesia di daerah perbatasan.
Letaknya di perbatasan di beranda Utara NKRI memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah memerlukan upaya eksplorasi yang lebih agar nantinya benar-benar menjadi etalase atau beranda Indonesia di sisi Utara.
Letaknya yang berada di bibir samudera Pasifik serta tepat di corong utara dari Alur Laut Kepulauan Indonesia III (ALKI III), mejadikan sesungguhnya wilayah Talaud merupakan pintu keluar/masuk jalur pelayaran internasional yang menghubungkan negara-negara di Pasifik Utara ke Australia atau sebaliknya.
Walaupun kapal-kapal asing yang melintas di ALKI III tidak seramai di ALKI I atau ALKI II, namun jalur pelayaran di ALKI III tetap memiliki potensi yang cukup besar sebagai jalur penghubung antara benua Asia dan Australia.
Dengan menyelenggarakan Ekspedisi Merah Putih Merajut Pulau-Pulau Kecil Terluar di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud yang merupakan wilayah perbatasan.
Danlanal Melonguane nantinya tak hanya ingin membangkitkan rasa dan jiwa nasionalisme serta membangkitkan kembali jiwa maritim/bahari, namun juga berniat untuk memberikan pembelajaran terkait banyak hal.
Antara lain tentang bagaimana sejarah perjuangan para pendahulu kita yang telah memperjuangkan agar negara kita merdeka dari tangan penjajah.
Bagaimana para pendahulu kita memperjuangkan agar Indonesia diakui sebagai negara kepulauan oleh dunia internasional, apa arti penting dari pulau-pulau kecil terluar atau terdepan, dimana lokasi titik-titik dasar atau titik pangkal atau base point di pulau-pulau terluar atau pulau kecil terluar di Talaud.
Apa arti penting titik dasar atau titik pangkal atau base point dan juga garis pangkal, bagaimana gambaran luasnya perairan Yuridiksi Indonesia serta bagaimana rezim hukum laut internasional terutama di wilayah perbatasan terutara NKRI.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan nantinya timbul kesadaran dan penghargaan masyarakat terutama para generasi muda atas perjuangan para pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memperjuangkan pengakuan dunia internasional atas Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, maka diharapkan nantinya terjadi upaya peningkatan kemampuan SDM perbatasan untuk mampu mengelola dan menjaga segala sumber daya alam yang ada demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa dan negara dalam bingkai NKRI.
“Jika kita mau belajar dari sejarah negara kita maupun negara-negara besar di dunia, maka sesungguhnya kita memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi negara maritim terbesar dan terkuat di dunia. Ingat bahwa bangsa kita dahulu pernah menjadi bangsa maritim yang besar pada saat jaman kerajaan Sriwijaya maupun Majapahit.
Kedua kerajaan tersebut adalah kerajaan maritim dan dengan visi dan misi maritim. Kita juga bisa lihat negara-negara yang dahulu ataupun saat ini mengusai dunia, mereka semua adalah negara dengan visi maritim.
Masyarakat Talaud merupakan masyarakat maritim dengan budaya bahari yang masih kental. Hampir semua masyarakat Talaud tinggal di pesisir pantai dimana lautan luas adalah pekarangan dan tempat beraktivitas sehari-hari. Laut dan Talaud tak bisa dipisahkan.
Untuk itu, mari kita jadikan Talaud sebagai contoh dan pelopor bagi kebangkitan kemaritiman Indonesia. Mari kita jadikan Talaud benar-benar sebagai beranda utara negara kepulauan, mari kita jadikan Talaud sebagai gerbang maritim yang megah di utara NKRI. Walaupun itu mungkin memerlukan waktu yang panjang, namun kita harus yakin kita bisa mewujudkannya,” ujar Danlanal Melonguane, Rabu (25/8/2021).
Mengakhiri pernyataannya, Danlanal Melonguane menyampaikan ekspedisi Merah Putih Merajut Pulau-Pulau Kecil Terluar di Beranda Utara NKRI akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan.
“Saat ini kami masih melaksanakan perencanaan, persiapan serta memantau prediksi cuaca maritim sehingga diharapkan nantinya kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan aman, lancar serta sesuai dengan tujuan dan sasaran.
Kami mohon dukungan dan doa dari semua masyarakat Talaud. Tanda’su Laudu Sawanna Benteng Kokoh di Perairan Nusa Utara,” pungkasnya.
Baca juga: Prabowo Subianto Temani Jokowi Lihat Lokasi Ibu Kota Negara Baru, Dukung dan Harus Berani Pindah
Baca juga: Info BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrim Sulawesi Utara Hari ini, Mulai Manado hingga Minahasa
Baca juga: Sosok dr Velma Istri dr Gunawan, Senang Membantu Orang Susah Sama Seperti Suami, Punya Gelar Doktor