Afghanistan vs Taliban
Taliban Janji Beri Pengampunan pada Ashraf Ghani Jika Balik ke Afghanistan: Kami Maafkan Semua Orang
Taliban telah memperpanjang amnesti untuk Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dn Wakil Presiden Amrullah Saleh, yang memungkinkan keduanya untuk kembali
TRIBUNMANADO.CO.ID - Taliban menawarkan pengampunan (amnesti) kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Wakil Presiden Amrullah Saleh yang melarikan diri jika mereka ingin kembali.
"Kami memaafkan Ashraf Ghani, Amrullah Saleh, dan (Penasihat Keamanan Presiden Afghanistan) Hamdullah Mohib. Kami memaafkan semua orang, mulai dari jenderal hingga orang biasa,” kata pemimpin senior Taliban Khalil al-Rahman Haqqani kepada GeoTV Pakistan, Minggu (22/8/2021) seperti dilansir dari Sputniknews.
Ia menambahkan tidak ada permusuhan antara Taliban dan ketiga politisi tersebut, kecuali masalah agama.
Hingga kini Taliban telah memperpanjang amnesti untuk Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Wakil Presiden Amrullah Saleh, yang memungkinkan keduanya untuk kembali jika ingin.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Geo News, Minggu (22/8/2021), pemimpin senior Taliban, Khalil Rahman Haqqani, mengatakan "tidak ada permusuhan" antara kelompok itu dan Ghani, Saleh, serta mantan penasihat keamanan nasional, Hamdullah Mohib.
"Kami memaafkan Ashraf Ghani, Amrullah Saleh, dan Hamdullah Mohib," ujar Haqqani.
Ia menambahkan, permusuhan Taliban dan ketiganya hanya atas dasar agama.
"Kami memaafkan semua orang dari pihak kami; mulai jenderal (yang berperang melawan Taliban) hingga orang biasa," imbuhnya.
Diketahui, Ghani melarikan diri dari negaranya pada Minggu (15/8/2021).
Dikutip dari The Straits Time, Ghani yang saat ini berada di UEA mengatakan sedang "dalam pembicaraan" untuk kembali ke Afghanistan.
Hal ini ia sampaikan dalam video pesan yang diunggahnya di laman Facebook pada Rabu (18/8/2021).
"Untuk saat ini, saya berada di UEA agar pertumpahan darah dan kekacauan dihentikan," ujarnya.
Haqqani mendesak orang-orang yang melarikan diri dari negara itu agar mengurungkan niatnya.
Ia juga menyebut "musuh" telah menyebarkan propaganda bahwa Taliban akan membalas dendam pada mereka.