Afghanistan
Cegah Imigran Ilegal dari Afghanistan, Yunani Bangun Pagar Batas dengan Pengawasan Ketat
Peristiwa di Afghanistan telah memicu kekhawatiran di Uni Eropa akan terulangnya krisis pengungsi yang pernah terjadi pada tahun 2015 silam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Cegah Imigran Ilegal dari Afghanistan, Yunani Bangun Pagar Batas dengan Pengawasan Ketat
Cepatnya pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban menimbulkan ketakutan masyarakat atas hidup mereka.
Sehingga mereka berusaha melarikan diri dari negara itu, seringkali dengan cara apa pun yang diperlukan.
Yunani memasang pagar dan sistem pengawasan sepanjang 40 km di Evros, wilayah perbatasan dengan Turki di tengah kekhawatiran meningkatnya gelombang migrasi dari Afghanistan.
Setelah Taliban mengambil alih ibu kota Kabul, penduduk Afghanistan mulai khawatir.
Mereka berbondong-bodong meninggalkan negara yang sedang kacau tersebut.
Peristiwa di Afghanistan telah memicu kekhawatiran di Uni Eropa akan terulangnya krisis pengungsi yang pernah terjadi pada tahun 2015 silam.
Sebagai informasi, pada waktu itu, hampir satu juta orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan sekitarnya.
Mareka melarikan diri dengan cara menyeberang ke Yunani dari Turki sebelum melakukan perjalanan ke utara ke negara-negara kaya.
Yunani dirikan pagar pembatas hingga 40 km untuk mencegah migrasi ilegel dari Afghanistan. (The Richest)
Kini buntut Taliban mengambil alih ibu kota Kabul, Afghanistan.
Yunani dengan tegas mengatakan bahwa pasukan perbatasan mereka akan terus waspada untuk mengantisipasi meningkatnya gelombang migrasi dari Afghanistan.
Yunani disebut telah menyelesaikan pembangunan pagar sepanjang 40 kilometer di perbatasannya dengan Turki.
Negara ini juga telah memiliki sistem pengawasan baru untuk menghentikan kemungkinan pencari suaka yang mencoba mencapai Eropa.
Menteri Perlindungan Warga Michalis Chrisochoidis mengatakan perpanjangan pagar sepanjang 12,5 kilometer yang ada telah selesai dalam beberapa hari terakhir.
Begitu juga dengan sistem pemantauan elektronik otomatis berteknologi tinggi.
"Kami tidak bisa menunggu secara pasif untuk dampak yang mungkin terjadi (gelombang migran Afghanistan)" kata Michalis Chrisochoidis dikutip Tribun Style dari BBC, Minggu, 22 Agustus 2021.
"Perbatasan kami akan tetap aman dan tidak dapat diganggu gugat," sambungnya.
Pagar yang didirikan di wilayah Evros di perbatasan Yunani dengan Turki. (Kompas.com)
Chrisochoidis mengatakan krisis tersebut menciptakan kemungkinan arus migrasi baru masuk ke Eropa.
Yunani yang pernah mangalami krisis migrasi 2015, mengatakan bahwa pemerintahannya akan memulangkan setiap warga Afghanistan yang tiba secara ilegal melalui negaranya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Nikos Panagiotopoulos mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi upaya untuk meningkatkan keamanan di perbatasan negaranya.
"Yunani terus melindungi diri dari segala kemungkinan atau ancaman keamanan yang ada," ujarnya.
Dilansir dari BBC, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah membahas masalah Afghanistan melalui sambungan telepon pada Jumat lalu.
Erdogan mengatakan Afghanistan dan Iran yang merupakan rute utama bagi orang Afghanistan ke Turki harus didukung.
Sebab jika tidak, maka gelombang migrasi baru tidak akan bisa terhindarkan.
Hal itu menurut Erdogan dapat menimbulkan tantangan serius bagi semua orang.
"Gelombang migrasi tidak dapat dihindari jika tindakan yang dibutuhkan tidak diambil di Afghanistan dan di Iran," ujar Erdogan.
Angelina Jolie Prihatin dengan Rakyat Afghanistan
Sebagai informasi, aktris ternama Angelina Jolie baru-baru ini punya akun Instagram resmi.
Menariknya, Angelina Jolie bergabung dengan Instagram untuk mengungkapkan keluh kesahnya pada penderitaan orang-orang di Afghanistan, khususnya wanita dan anak perempuan.
Menilik dari unggahan di akun Instagramnya, @angelinajolie dia membagikan surat tulisan tangan yang dikirim dari seorang gadis remaja di Afghanistan.
"Saat ini, orang-orang Afghanistan kehilangan kemampuan mereka untuk berkomunikasi di media sosial dan mengekspresikan diri mereka secara bebas," tulis Angelina Jolie dalam bahasa Inggris dikutip Tribun Style, Sabtu, 21 Agustus 2021.
“Jadi saya datang di Instagram untuk berbagi cerita dan suara mereka di seluruh dunia yang berjuang untuk hak asasi manusia mereka," sambungnya.
Dalam surat yang dibagikan Angelina Jolie, gadis tersebut menyatakan ketakutannya untuk bersekolah di bawah rezim Taliban yang sedang menguasai saat ini.
"Sebelum Taliban masuk, kami semua memiliki hak, kami dapat mempertahankan hak kami dengan bebas," bunyi surat itu.
"Tetapi ketika mereka datang, kami semua takut pada mereka, dan kami pikir semua impian kami hilang," sambung surat tersebut.
Unggahan pertama Angelina Jolie usai bergabung dengan Instagram. (Instagram @angelinajolie)
Angelina Jolie yang merupakan utusan khusus untuk Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengaku prihatin dengan kondisi orang-orang di Afghanistan saat ini.
“Saya berada di perbatasan Afghanistan dua minggu sebelum 9/11, di mana saya bertemu dengan para pengungsi Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.
Sungguh memuakkan melihat orang-orang Afghanistan terlantar lagi karena ketakutan dan ketidakpastian yang telah terjadi. mencengkeram negara mereka," ujar Jolie.
"Menghabiskan begitu banyak waktu dan uang, untuk menumpahkan darah dan nyawa yang hilang hanya untuk sampai pada ini, adalah kegagalan yang hampir mustahil untuk dipahami," tandasnya.
Unggahan Angelina Jolie itu berhasil mencuri perhatian khalayak ramai.
Tak sedikit rekan-rekan sesama selebriti hingga tokoh-tokoh penting lainnya memuji aksi Angelina Jolie kali ini.
"Welcome to Instagram Special Envoy - your voice and those who join you are needed now more than ever," tulis akun Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Terima kasih telah menggunakan platformmu untuk kebaikan," ujar Edward Enninful.
"Selamat datang Angie di Instagram!! Terima kasih telah memberikan suara," timpal salah satu warganet.
Seperti diketahui, setelah penarikan AS dari Afghanistan, Taliban dengan cepat mengambil alih kekuasaan.
Hingga akhirnya menyebabkan ketakutan yang meluas di antara banyak orang di negara tersebut.
(TribunStyle.com/Joisetiawan)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Cegah Imigran Ilegal dari Afghanistan, Yunani Bangun Pagar Batas hingga 40 Km: Perbatasan Kami Kuat