Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang 'Didiamkan' Sang Proklamator, Putri dari Guru Bung Karno

Mengenal sosok Istri Pertama Soekarno, Siti Oetari Tjokroaminoto. Putri dari Guru Bung Karno.

Editor: Frandi Piring
Kolase Istimewa/Arsip Nasional
Siti Oetari Tjokroaminoto, istri pertama Soekarno. Putri dari Guru Bung Karno, Haji Oemar Said Tjokroaminoto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok istri Pertama Proklamator RI Ir Soekarno, yakni Siti Oetari Tjokroaminoto.

Siti Oetari merupakan anak dari seorang tokoh politik serta guru dari Bung Karno, Haji Oemar Said Tjokroaminoto.

Muda dan berparas rupawan, Siti Oetari membuat sang Presiden Pertama RI itu jatuh hati.

Soekarno dan Siti Oetari Tjokroaminoto, Istri Pertama Bung Karno.
Soekarno dan Siti Oetari Tjokroaminoto, Istri Pertama Bung Karno. (Kolase Tribun Manado, Foto: Instagram)

Kisah Cinta Bung Karno dan Siti Oetari pun banyak mengejutkan banyak orang hingga dikritik.

Bagaiman tidak, Siti Oetari disebut tidak pernah 'disentuh' Soekarno selama menjadi pasangan suami-istri.

Siti Oetari dianggap Bung Karno sebagai adik sendiri meski telah menjadi istri sahnya.

Isu kawin gantung pun dianggap bagi keduanya.

Bagi Soekarno, Haji Oemar Said Tjokroaminoto merupakan seorang guru yang dihormati.

Dari Tjokro, Soekarno belajar banyak mengenai politik dan pergerakan.

Tjokroaminoto memang bisa dianggap sebagai poros pergerakan nasional saat itu.

Sebagai salah satu pimpinan Sarekat Islam, sejumlah tokoh, seperti Agus Salim atau Samanhudi, bolak-balik menemui Tjokro. 

Tidak heran jika rumah kos milik Tjokro di Gang V Paneleh, Surabaya, kemudian menghasilkan tokoh pergerakan nasional.

Selain Soekarno, rumah kos itu juga ditempati tokoh Partai Komunis Indonesia, seperti Musso, Semaoen dan Alimin, serta tokoh Negara Islam Indonesia, Kartosuwiryo.

Akan tetapi, Tjokroaminoto bukan sekedar guru, melainkan mertua bagi Soekarno.

Tinggal bertahun-tahun di rumah Tjokro membuat pria yang bernama kecil Kusno itu jatuh hati kepada putri sulung Tjokroaminoto, Siti Oetari Tjokroaminoto.

Setelah sejumlah kisah romansa dijalani Soekarno dan Oetari, termasuk rayuan maut Soekarno, keduanya menikah pada 1921.

Saat itu, Soekarno berusia 20 tahun, sedangkan Oetari 16 tahun. 

Tegang karena dasi

Pernikahan Soekarno dengan Oetari dilakukan di rumah Tjokroaminoto.

Meski Tjokro merupakan tokoh yang dikenal publik, pernikahan berlangsung sederhana dan dengan persiapan seadanya.

Meski begitu, dikutip dari buku Istri-istri Soekarno (Reni Nuryanti dkk/2007), sempat terjadi ketegangan sebelum akad nikah berlangsung.

Soekarno berdebat keras dengan penghulu.

Masalahnya bisa dibilang sepele.

Penghulu meminta Soekarno mengganti jas dan dasi yang dikenakan saat akad.

Gaya pakaian Soekarno dianggap tidak sesuai dengan adat dan kebiasaan Islam pada masa itu.

Soekarno marah. Dengan suara lantang, Soekarno menolak.

Dia juga membentak penghulu dengan kata-kata tajam.

"Tuan Kardi... saya menyadari bahwa dulunya mempelai hanya memakai pakaian Bumiputra, yaitu sarung.

Tetapi, ini adalah cara lama, aturannya sekarang sudah diperbarui," kata Soekarno.

Emosi membuat Soekarno terus mengeluarkan kata-kata tajam.

Bahkan, Putra Sang Fajar itu mengancam membatalkan pernikahan.

"Barangkali lebih baik tidak kita lanjutkan hal ini sekarang," ujar Soekarno.

Protes terhadap perilaku Soekarno juga diperlihatkan imam masjid.

Sejumlah tamu bahkan disebut meninggalkan ruangan karena enggan terlibat debat.

Tetapi, Soekarno tetap pada pendiriannya.

"Persetan tuan-tuan semua. Saya pemberontak dan akan selalu memberontak.

Saya tidak mau didikte di hari pernikahan saya," ujar Soekarno.

Pernikahan itu kemudian tetap berlangsung setelah Soekarno menenangkan diri.

Saat menenangkan diri itu, jari Soekarno terbakar saat menyalakan korek api ketika akan merokok untuk meredakan ketegangan.

Soekarno pun memaknai itu sebagai sebuah firasat tidak baik dalam pernikahannya dengan Oetari.

Tak "disentuh"

Setelah menikah, hubungan Soekarno dengan Oetari tidak terlihat semakin mesra.

Bahkan, Soekarno dan Oetari disebut tidak menikmati bulan madu.

Firasat buruk Soekarno pada hari pernikahannya mulai terlihat nyata.

Soekarno makin sibuk dengan aktivitas politiknya, termasuk ikut ke mana pun Tjokro pergi.

Pria yang akan menjadi Presiden pertama Indonesia itu mulai berpidato menggantikan Tjokro, saat Tjokro berhalangan.

Soekarno dianggap memahami pernikahannya dengan Oetari sebagai "kawin gantung".

Salah satu alasan Soekarno, Oetari dianggap terlalu muda.

Dalam otobiografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, kepada Cindy Adams,

Soekarno bahkan mengatakan tidak pernah "menyentuh" Oetari. Siti Oetari tetap dijaganya dalam keadaan "suci".

Namun, ini bukan berarti karena Soekarno tidak menyayangi Oetari.

Saat Oetari sakit, Soekarno panik dan merawat Oetari sepenuh hati.

Soekarno merasakan sayang, dan bukan birahi.

"Berkali-kali aku mengelap tubuhnya yang panas dengan alkohol dari ujung kepala sampai ke ujung jari kakinya.

Namun, tidak sekali pun aku menjamahnya," tutur Soekarno.

Soekarno menyayangi Oetari karena menganggapnya seperti adik sendiri.

"Kami tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai kakak beradik," ucap Soekarno.

Istri pertama Presiden Soekarno, Siti Oetari Tjokroaminoto, di usia tua. (Idayu foto/KOMPAS)
Istri pertama Presiden Soekarno, Siti Oetari Tjokroaminoto, di usia tua. (Idayu foto/KOMPAS) ((Idayu foto/KOMPAS))

Namun, pengakuan Soekarno itu diragukan penulis buku biografi Soekarno, Lambert Giebels.

Menurut Giebels, Oetari yang secara fisik memiliki daya tarik dan masih muda tidak mungkin didiamkan Soekarno.

"Bahwa apa yang dikatakan (Soekarno) pada otobiografi itu adalah penghinaan bagi Oetari yang manis dan menarik itu," ucap Giebels, dikutip dari buku Istri-istri Soekarno.

Baca juga: Dari 9 Istri Presiden Soekarno, Hanya Wanita Ini yang Menemani Bung Karno Hingga Nafas Terakhirnya

(Kompas.com)

Tautan:
https://nasional.kompas.com/read/2016/02/14/16182181/Siti.Oetari.Istri.Pertama.yang.Tidak.Pernah.Disentuh.Soekarno?page=all#page3

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved