Pahlawan Asal Sulut
Sosok Alexander Andries Maramis Pahlawan Nasional yang Usulkan Perubahan Butir Pertama Pancasila
Salah satu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
Pada 1919, Maramis berangkat ke Belanda untuk belajar hukum di Universitas Leiden. Selama di sana, ia terlibat dalam organisasi mahasiswa bernama Perhimpunan Indonesia. Maramis terpilih menjadi sekretaris tahun 1924.
Masih di tahun yang sama, Maramis berhasil menyelesaikan sekolahnya dan mendapat gelar Meester in de Rechten atau gelar ilmu hukum.
Sepulang dari Belanda, AA Maramis kemudian bekerja sebagai pengacara di Semarang, Palembang, Teluk Betung (Lampung), dan Jakarta.
Di awal pendudukan Jepang, Maramis adalah penggiat Majelis Pertimbangan Poesat Tenaga Ra'jat (Poetera) dan bekerja sebagai pengacara di Jakarta.
Setelah di Poetera, ia pernah menjadi penasihat di Bukanfu.
Lalu bergabung di Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin Soekarno.
Ia juga aktif dalam organisasi pemuda, perkauman Kawanua sampai organisasi gerejani.
AA Maramis menikahi Elizabeth Marie Diena Veldhoedt pada 1928 di Palembang.
Elizabeth adalah seorang janda berdarah campuran Belanda dan Bali.
Meninggal pada 1977 dalam usia 80 tahun.
Dimakamkam di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Perjuangan
Pada 1 Maret 1945, dibentulkan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam badan ini, Maramis tergabung dalam Panitia Sembilan.
Panitia ini ditugaskan untuk merumuskan dasar negara dengan menghimpun nilai-nilai utama dari prinsip ideologis Pancasila yang dirumuskan Soekarno.