Kabar Artis
Jarang Manggung karena Pandemi Covid-19, Iwan Fals Kini Gemar Lakukan Hal Ini
Iwan Fals ikut terkena dampak dari pandemi Covid-19. Iwan Fals kini mengisi waktu luangnya dengan hal positif.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Musisi kenamaan Tanah Air, Iwan Fals sudah jarang sekali ada jadwal manggung off air.
Iwan Fals ikut terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Iwan Fals kini mengisi waktu luangnya dengan hal positif.
Baca juga: Peringatan Dini Senin 16 Agustus 2021, BMKG: Sejumlah Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Baca juga: Kakeknya Sering Disebut Konglomerat, Regi Datau Ngaku Hidup Sederhana: Rumah Kita Biasa-biasa Saja
Saat ini Iwan Fals menjadi gemar melukis.
"Sejak pandemi ya beberapa waktu ini senang urek-urek (ngelukis)," kata Iwan Fals dalam wawancara virtual, akhir pekan lalu.
Pria 59 tahun itu senang membuat lukisan abstrak. Ia mengakui, hasil lukisannya mengandung sebuah arti yang mewakili perasaannya kala itu.
"Enggak ada cerita khusus, saya emang lagi seneng urek-urek aja. Tapi buat saya semua lukisan itu personal di diri saya," ucapnya.
Menurut pelantun Bento dan Ku Menanti Seorang Kekasih itu, setiap lukisan adalah luapan emosional dari pelukis setiap membuatnya.
"Saya kalau ada masalah urek-urek aja di canvas," ungkap pria bernama asli Virgiawan Listanto.
Iwan Fals belum mau mencoba bentuk lukisan lain, seperti melukis sebuah objek. Sebab baginya, lukisan abstrak lah yang memiliki arti tertentu.
"Buat saya biar warna dari abstrak aja yang membuat bentuknya sendiri," ujar Iwan Fals.
Sosok Iwan Fals: Mengkritik dengan Musik, Pernah Dituduh Menghina Ibu Negara Karena Lagu 'Mbak Tini'
Hari ini 3 September 1961 di Jakarta, musisi lengendaris Indonesia, Iwan Fals lahir.
Lahir dari pasangan Harsoyo (almarhum) dan Lies Suudijah, pemilik nama Virgiawan Listanto kerap menciptakan lagu yang berisi lirik-lirik yang kritis.
Ia kerap menyuarakan kritik mengenai isu politik di negara Indonesia.
Semasa kecil Iwan Fals pernah sekolah di Jeddah, Arab Saudi, Iwan Fals bersekolah di KBRI selama delapan bulan.
Sejak kecil, Iwan Fals memiliki kegemaran dalam bidang olahraga.
Iwan Fals sempat aktif di bidang beladiri seperti karate, silat, judo, dan jenis olahraga lain.
Bahkan Iwan Fals pernah menjuarai Karate Tingkat Nasional di tahun 1989.
Namun, Iwan Fals memilih musik sebagai olah rasa.
Iwan Fals menghabiskan masa kecilnya di Bandung dan bersekolah di Bandung hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada usia 13 tahun, bakat bermusik Iwan Fals mulai terasah.
Iwan Fals pernah menjadi seorang pengamen ketika menghabiskan masa muda di Bandung.
Hal itu Iwan Fals lakukan untuk mengasah kemampuan bermusik.
Perjalanan Karier
Awal karier Iwan Fals dimulai ketika Iwan Fals mengamen saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Iwan Fals menjadi gitaris dalam paduan suara di sekolah.
Setelah itu Iwan Fals mendapatkan tawaran untuk berkarier musik di Jakarta.
Rekamanan album pertamanya dijalani Iwan Fals bersama rekan-rekannya, yaitu Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule.
Pada saat itu rekamanan dilakukan di Istana Music Records Jakarta.
Debut album pertama Iwan Fals berjudul 'Perjalanan' pada tahun 1979.
Namun, debut album pertama Iwan Fals tak laku di pasaran.
Iwan Fals memutuskan untuk menjadi pengamen jalanan untuk mengasah kemampuan musiknya.
Di tahun 1980-an, Iwan Fals sempat mengikuti beberapa ajang festival musik.
Iwan Fals pun berhasil menjadi juara di festival musik 'country' dan kembali mengikuti festival musik lain yang diselenggarakan oleh Lembaga Humor Indonesia.
Sempat rekaman bersama ABC Records dan membuat album, Iwan Fals gagal lagi dalam memasarkan album tersebut.
Album tersebut hanya dinikmati beberapa kalangan tertentu.
Iwan Fals tetap mengamen hingga album 'Sarjana Muda' mulai dinikmati.
Iwan Fals berhenti mengamen ketika anak keduanya Annisa Cikal Rambu Basae lahir pada tahun 1985.
Karier penyanyi legendaris ini semakin meningkat saat Iwan Fals bergabung dengan kelompok musik bernama SWAMI.
Kelompok musik SWAMI memiliki personil Sawung Jabo, Naniel, Nanoe, Inisisri, Jockie Suryoprayogo, dan Toto Tewel.
Iwan Fals bersama SWAMI merilis album dengan single andalan 'Bento' dan 'Bongkar'di tahun 1989.
Alumni SMAK BPK Bandung ini juga bergabung bersama kelompok 'Kantata Takwa' dan berhasil mengadakan konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tahun 1990.
Saat kariernya sedang melejit, Iwan Fals dirundung kabar duka, anak pertamanya yang bernama Galang Rambu Anarki meninggal pada tahun 1997.
Iwan Fals sempat berhenti dari dunia musik.
Pada tahun 2002, Iwan Fals kembali di dunia musik dengan merilis album 'Suara Hati'.
Iwan Fals terus menghasilkan karya di dunia musik dengan merilis beberapa album berjudul 'Manusia Setengah Dewa' pada tahun 2004.
Pada tahun 2005, Iwan Fals juga merilis album 'Iwan Fals in Love'.
Dan album Iwan Fals berjudul 'Untukmu Terkasih' dirilis pada tahun 2009.
Hingga saat ini Iwan Fals terus memberikan karya terbaiknya di dunia musik.
Pada April 2019, Iwan Fals mengeluarkan album baru yang berjudul 'Rosana'.
Keluarga
Dari pernikahan tersebut Iwan Fals dikaruniai tiga orang anak yang bernama Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Raya Rambu Rabbani.
Nama ketiga anak Iwan Fals memiliki nama Rambu yang memiliki arti sebagai petunjuk.
Anak pertama Iwan Fals, Galang Rambu Anarki lahir pada 1 Januari 1981.
Pada April 1997, Galang Rambu Anarki meninggal dunia.
Iwan Fals dikarunai anak kedua yang bernama Annisa Cikal Rambu Basae, Cikal lahir pada tahun 1985.
Kemudian di tahun 2003 lahir anak ketiga Iwan Fals, Raya Rambu Rabbani.
Rosana, istri Iwan Fals, selalu mendukung Iwan Fals dalam setiap perjalanan kariernya.
Bahkan istri Iwan Fals juga menjadi manajer pribadi Iwan Fals semenjak anak pertamanya meninggal.
Kemudian Rosana mendirikan Iwan Fals Manajemen untuk kemajuan karier Iwan Fals.
Pada tahun 2007, anak kedua Iwan Fals, Annisa Cikal Rambu Basae, mengelola manajemen Iwan Fals sebagai Direktur PT Tiga Rambu.
Kontroversi
Saat Orde Baru, Iwan Fals sempat mendapatkan banyak cekalan dari pemerintah.
Bahkan konser Iwan Fals sempat dilarang dan dibatalkan.
Pencekalan itu dilakukan karena lagu-lagu Iwan Fals dinilai terlalu kritis dan keras pada saat itu.
Iwan Fals juga dituduh menghina Ibu Negara Tien Soeharto dan Presiden Soeharto melalui lagu 'Mbak Tini'.
Penggemar
Karier yang semakin melejit membuat Iwan Fals memiliki banyak penggemar.
Pada 16 Agustus 1999, penggemar Iwan Fals mendirikan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Orang Indonesia.
Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan sebuatan Oi ini merupakan nama panggilan untuk penggemar Iwan Fals.
Yayasan Orang Indonesia ini memberi wadah bagi penggemar Iwan Fals.
Selain Oi, Iwan Fals juga memiliki fans keluarga besar Iwan Fals yaitu Fals Mania FC-SI (Fama) dan Komunitas Tiga Rambu (K3R).
Album
Album-album yang telah dirilis oleh Iwan Fals memiliki arti di baliknya.
Iwan Fals selalu membuat album untuk orang-orang terkasih.
Seperti di album 'Opini' yang dirilis pada tahun 1982.
Album 'Opini' itu dirilis untuk anak pertamanya, Galang Rambu Anarki.
Nama Galang, juga menjadi judul lagu dalam album 'Opini' itu.
Selanjutnya, Iwan Fals juga membuat album 'Cikal' pada tahun 1991.
Tentunya, album itu untuk anak keduanya yang bernama Annisa Cikal Rambu Basae.
Pada tahun 2013, Iwan Fals kembali merilis album bertajuk 'Raya'.
Seperti pada album sebelumnya, album ini Iwan Fals buat untuk anak ketiganya, Raya Rambu Rabbani.
Saat ini, Iwan Fals telah mengeluarkan album baru yang bertajuk 'Rosana'.
Album yang didedikasikan untuk istrinya itu dirilis pada April 2019.
Hingga saat ini Iwan Fals telah merilis sebanyak 39 album.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadwal Manggung Terkena Dampak Pandemi, Iwan Fals Kini Gemar Melukis