Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lawan Covid19

Kemenkes: Vaksin Dosis Ketiga Tambah Perlindungan bagi Nakes Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19

Pemerintah memutuskan memberikan vaksinasi dosisi ketiga sebagai penguat atau booster terhadap tenaga kesehatan (Nakes).

SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi vaksinasi. Tenaga kesehatan di Indonesia akan mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Vaksin dosis ketiga bisa menambah perlindungan bagi Nakes yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh pemerintah melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadila Tamirzi.

Ia mengatakan vaksinasi berfungsi sebagai alat efektif untuk menekan resiko perawatan dan kematian pada Nakes.

Pemerintah memutuskan memberikan vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat atau booster terhadap tenaga kesehatan (Nakes).

Baca juga: KABAR BAIK, Pasien Sembuh dari Covid-19 Bertambah 31.880, Melebihi Penambahan Kasus Harian

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 7.2 Terjadi di Darat Hari Ini, Berikut Info Titik Episenternya

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadila Tamirzi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadila Tamirzi. (Tangkapan layar via zoom)

Pemberian dosis ketiga dilakukan karena vaksinasi sangat efektif memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi Covid-19.

"Vaksinasi masih berfungsi sebagai alat yang efektif dalam menekan resiko perawatan dan kematian pada Nakes," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadila Tamirzi, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).

Efektivitas vaksinasi tersebut diperkuat dengan hasil penelitian atau studi kasus yang dilakukan pemerintah terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta pada periode Januari-Juni 2021.

Studi dilakukan mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian kepada tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin, baru mendapatkan vaksin dosis pertama, dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap (2 dosis).

"Hasil dari studi ini menyimpulkan bahwa pada periode Januari dan Maret 2021, vaksin Coronavac cukup efektif dalam mencegah infeksi Covid-19, namun pada periode April dan Juni vaksinasi lengkap, kurang cukup melindungi Nakes dari infeksi Covid-19," katanya.

Meskipun kurang cukup efektif dalam melindungi Nakes dari paparan Covid-19, ternyata vaksinasi lengkap efektif mengurangi Nakes dari risiko perawatan dan kematian akibat Covid-19.

Pada bulan Januari sampai Maret, kata Nadia, terdapat 12 persen Nakes yang belum vaksinasi, 19,3 persen baru vaksinasi dosis pertama, dan 18 persen telah mendapatkan dosis lengkap.

Nadia menambahkan pada periode April sampai Juni ternyata proporsi Nakes belum vaksin yang dirawat akibat Covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 24 persen.

Nakes yang baru sekali vaksinasi, yang dirawat turun menjadi 8,1 persen.

Sementara itu Nakes yang telah vaksinasi dosis lengkap, yang dirawat berkurang 6 kali lebih rendah menjadi 3,3 persen.

Selain itu sepanjang Januari sampai Juni 2021, tercatat 20 tenaga kesehatan meninggal akibat Covid-19.

"75 persen kematian terjadi pada Nakes yang belum mendapatkan vaksinasi dan Nakes yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama," katanya.

Nadia menjelaskan terdapat peningkatan tingkat kematian pada Nakes di periode April-Juni.

Pada April sampai Juni 2021 kematian pada Nakes yang belum vaksinasi mencapai angka 2,5 persen dan yang vaksinasi dosis pertama 1,85 persen, dan yang telah divaksinasi lengkap 2 dosis, turun hingga 0,16 persen.

Pada periode sebelumnya yaitu Januari-Maret tingkat kematian pada Nakes yang belum menerima vaksin sebesar 0.68 persen, yang telah mendapatkan vaksinasi pertama adalah 0,3 persen, dan yang telah mendapatkan dosis lengkap 0,2 persen.

"Peningkatan proporsi kematian terjadi pada periode kedua pada tenaga kesehatan yang belum atau hanya divaksinasi 1 dosis saja," katanya.

Sehingga, kata dia efektivitas Coronavac dalam mencegah perawatan dan kematian akibat Covid-19 ternyata lebih rendah pada periode kedua atau dengan kata lain menurun.

Rinciannya, efektivitas vaksin Coronavac terhadap resiko perawatan berkurang dari 74 persen pada Januari-Maret menjadi 53 persen pada April-Juni.

Sementara efektivitas CoronaVac dalam mencegah kematian berkurang dari sebesar 95 persen pada Januari -Maret menjadi 79 persen pada periode April-Juni 2021.

"Atas dasar ini pula Kemenkes memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk menambah perlindungan bagi Nakes yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19, karena tugasnya," katanya.

Nadia menambahkan pemberian vaksinasi dosis ketiga bagi Nakes ini telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli imunisasi Nasional atau ITAGI.

"Vaksinasi diiringi dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat akan membantu mengurangi resiko keparahan dan kematian akibat infeksi covid 19," ujarnya.

Kemenkes Dorong Daerah Perbaharui Data Kematian Akibat Covid-19 Secepat Mungkin

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan Kementerian Kesehatan terus mendorong pemerintah daerah untuk memperbaharui data kematian akibat Covid-19 dalam waktu singkat.

Hal tersebut penting agar pemerintah pusat dapat menentukan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan cepat dan akurat.

"Kementerian Kesehatan mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating kasus ini dalam waktu sesingkat-singkatnya agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu," kata Nadia dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).

Kemenkes, kata Nadia, memahami adanya keterlambatan pencatatan kematian.

Keterlambatan tersebut akibat lonjakan kasus yang terjadi dalam 2 bulan terakhir.

"Saat ini masih lebih dari 50.000 kasus belum terupdate secara status akhirnya," katanya.

Nadia kembali menegaskan angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada masyarakat setiap harinya.

Pemerintah hanya tidak menggunakan angka kematian sebagai indikator untuk menentukan level PPKM sementara waktu.

Pemerintah mengeluarkan angka kematian sebagai indikator untuk memperbaiki datanya terlebih dahulu agar penentuan PPKM lebih valid dan akurat.

"Angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk kita dapat menentukan level PPKM lebih tepat lagi," ujarnya.

Kemenkes: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Seluruh Provinsi Kini di Bawah 80 Persen

Turunnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan meningkatnya angka kesembuhan dalam beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah Indonesia berdampak pada turunnya tingkat keterisian tempat isolasi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga 12 Agustus 2021, tingkat keterisian tempat isolasi di seluruh provinsi berada di bawah 80 persen.

"Selanjutnya per 12 Agustus tidak ada provinsi yang mencatatkan tempat perawatan isolasi lebih dari 80 persen. Tentunya hal ini menggembirakan sehingga dapat menekan beban sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit," kata Nadia dalam Konferensi Pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).

Meskipun demikian kata dia, tempat perawatan ICU masih tinggi di beberapa provinsi di Indonesia dengan angka di atas 80 persen, di antaranya Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.

Pemerintah kata Nadia sedang menggalakan pelacakan kontak erat, mengingat pelacakan tersebut merupakan kunci untuk menemukan kasus lebih awal.

Dampaknya kata dia, warga yang kedapatan positif Covid-19 dapat diisolasi atau karantina dengan lebih cepat agar tidak terjadi penyebaran secara luas.

"Kita akan terus mengupayakan tracing ditingkatkan dengan memperbaiki sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan. Kementerian Kesehatan tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data untuk terus melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap kualitas data secara nasional," ujarnya.

(Tribunnews.com/Taufik Ismail)

TAUTAN:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Efektif Tekan Risiko Perawatan dan Kematian Tenaga Kesehatan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Seluruh Provinsi Kini di Bawah 80 Persen

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes Dorong Daerah Perbaharui Data Kematian Akibat Covid-19 Secepat Mungkin

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved