Lawan Covid19
Kemenkes: Vaksin Dosis Ketiga Tambah Perlindungan bagi Nakes Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19
Pemerintah memutuskan memberikan vaksinasi dosisi ketiga sebagai penguat atau booster terhadap tenaga kesehatan (Nakes).
Kemenkes, kata Nadia, memahami adanya keterlambatan pencatatan kematian.
Keterlambatan tersebut akibat lonjakan kasus yang terjadi dalam 2 bulan terakhir.
"Saat ini masih lebih dari 50.000 kasus belum terupdate secara status akhirnya," katanya.
Nadia kembali menegaskan angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada masyarakat setiap harinya.
Pemerintah hanya tidak menggunakan angka kematian sebagai indikator untuk menentukan level PPKM sementara waktu.
Pemerintah mengeluarkan angka kematian sebagai indikator untuk memperbaiki datanya terlebih dahulu agar penentuan PPKM lebih valid dan akurat.
"Angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk kita dapat menentukan level PPKM lebih tepat lagi," ujarnya.
Kemenkes: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Seluruh Provinsi Kini di Bawah 80 Persen
Turunnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan meningkatnya angka kesembuhan dalam beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah Indonesia berdampak pada turunnya tingkat keterisian tempat isolasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga 12 Agustus 2021, tingkat keterisian tempat isolasi di seluruh provinsi berada di bawah 80 persen.
"Selanjutnya per 12 Agustus tidak ada provinsi yang mencatatkan tempat perawatan isolasi lebih dari 80 persen. Tentunya hal ini menggembirakan sehingga dapat menekan beban sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit," kata Nadia dalam Konferensi Pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).
Meskipun demikian kata dia, tempat perawatan ICU masih tinggi di beberapa provinsi di Indonesia dengan angka di atas 80 persen, di antaranya Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.
Pemerintah kata Nadia sedang menggalakan pelacakan kontak erat, mengingat pelacakan tersebut merupakan kunci untuk menemukan kasus lebih awal.
Dampaknya kata dia, warga yang kedapatan positif Covid-19 dapat diisolasi atau karantina dengan lebih cepat agar tidak terjadi penyebaran secara luas.
"Kita akan terus mengupayakan tracing ditingkatkan dengan memperbaiki sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan. Kementerian Kesehatan tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data untuk terus melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap kualitas data secara nasional," ujarnya.