Berita Bitung
Di Tengah Pandemi Covid-19, Provinsi Sulut Ekspor 8 Komoditas ke 14 Negara
76 Merdeka Ekspor berlangsung di Container Freigth Station (CFS) PT Pelindo IV (Persero) Terminal Peti Kemas Bitung, Sabtu (14/8/2021).
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Ventrico Nonutu
BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID – Pandemi Covid-19, bukanlah penghalang bagi Negara Indonesia dalam menggairahkan sektor perekonomian.
Buktinya, pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin melakukan 76 Merdeka Ekspor.
Di 17 pelabuhan dan bandara se Indonesia, satu diantaranya Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Baca juga: KABAR GEMBIRA, 289 Pasien Covid-19 di Sulut Sembuh, Meninggal Dunia 5 Orang
76 Merdeka Ekspor dengan tagline eksport tumbuh Indonesia Tangguh, berlangsung di Container Freigth Station (CFS) PT Pelindo IV (Persero) Terminal Peti Kemas Bitung, Sabtu (14/8/2021).
Menggambil tema “Mendorong Produktivitas Pertanian untuk Memacu Peningkatan Ekspor dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”, Merdeka Ekspor di Kota Bitung Provinsi Sulut, ditandai dengan penyegelan peti kemas yang berisi delapan komoditas dari Sulut untuk eksport ke 14 Negara tujuan dengan nilai Rp 63,6 Miliar.
Oleh Olly Dondokambey, disaksikan Kepala Dr Cerah Bangun SH MH, Kepala Kantor Wilayah DJPC Sulawesi Bagian Utara, Donni Muksydayan Saragih Kepala Balai Karantina Pertanian Manado dan Maurits Mantiri Wali Kota Bitung.
“Komoditas ekspor dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang di lepas Olly Dondokambey Gubernur Sulut biji pala ke Vietnam, Belanda dan Italia. Kemudian Bunga Pala ke India dan Italia, Pala bubuk ke Argentina, Bungkil Kelapa ke India dan Korea Selatan, Kelapa Parut ke Jerman, Rusia, Inggris, Polandia, Belanda, Australia, Hongkong, New Zeland dan Cina serta Santan Kepala ke Vietnam,” kata Donni Muksydayan Saragih Kepala Balai Karantina Pertanian Manado.
Pada kesempatan itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey melihat dan meninjau diplay eksport, menyerahkan sertifikat eksport kepada perwakilan sembilan eksportir yaitu PT Indoword.
Donny Saragih menjelaskan, Merdeka Ekspor bertujuan melaksanakan instruksi presiden untuk meningkatkan investasi dan ekspor.
Menggerakkan agar semua kabupaten/kota mengakselerasi ekspor, komitmen pemerintah untuk memberi kemudahan ekspor, mendorong pencapaian program Gerakan Tiga kali Ekspor (gratieks) Pertanian.
“Dan membuktikan sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi di saat pandemi Covid 19,” tambahnya.
Merdeka Ekspor ini akan dilakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian secara serentak di 17 Pelabuhan oleh Presiden RI secara daring dari istana Bogor.
Adapun Komoditas ekspor yang dilepas oleh sebesar Rp 6,881 triliun yang terdiri dari subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
Lagi kata Donny Saragih, dalam upaya mendorong peningkatkan ekspor pertanian, Kementan memiliki program Gratieks (Gerakan Tiga kali Lipat Ekspor) dengan ruang lingkup Peningkatan produksi, Pemenuhan standar mutu produk pertanian, Menjaga kontinuitas produksi; Peningkatan daya Saing, Memperluas akses pasar.
“Perdagangan komoditas Sulawesi Utara baik domestik maupun ekspor mengalami kenaikan yang signifikan. Terkhusus kinerja ekspor pertanian di tahun 2021 sampai Juli 2021 meningkat dari sisi Volume dan Nilai ekonomi (YoY),” kata dia.