Tes Keperawanan
Istilahnya Tes Kesehatan Reproduksi Wanita dan Kepadatan Tulang kata Kadispenau TNI soal Keperawanan
Adanya perbedaan dalam tes penerimaan masuk di TNI antara pria dan perempuan hampir selalu menjadi perbincangan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Adanya perbedaan dalam tes penerimaan masuk di TNI antara pria dan perempuan hampir selalu menjadi perbincangan. Terutama saat momen penerimaan di lingkungan TNI.
Satu di antara yang menjadi perbincangan adalah tes keperawanan.
Terkait hal ini Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah merespons terkait dengan soal isu tes keperawanan dalam proses rekrutmen di lingkungan TNI yang kini ramai dibincangkan publik.
Indan menjelaskan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan TNI AU bertujuan untuk memperoleh calon prajurit yang sehat dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Khusus untuk calon anggota TNI AU wanita baik Taruni AAU maupun Bintara Prajurit Karir Wanita dilaksanakan tes kesehatan reproduksi wanita.
"Khusus calon wanita baik penerimaan Taruni AAU maupun Bintara Prajurit Karir Wanita dilaksanakan tes kesehatan reproduksi wanita dan tes kepadatan tulang," kata Indan ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (11/8/2021).
Indan mengatakan terkait hal tersebut sudah ditetapkan dalam aturan yang tertuang dalam Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep 329/XI/2019 dan Nomor Kep 330/XI/2019.
"Tes kesehatan reproduksi dilaksanakan untuk mengantisipasi ada calon yang mengidap kista atau kesehatan reproduksi lainnya dan mengganggu pendidikan dasar kemiliteran dan juga pada saat menjadi prajurit aktif," kata Indan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respons TNI AU Soal Tes Keperawanan Dalam Proses Rekrutmen di Lingkungan TNI, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/11/respons-tni-au-soal-tes-keperawanan-dalam-proses-rekrutmen-di-lingkungan-tni.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan