Berita Tomohon
Sempat Didemo Terkait Penyaluran Bansos, Lurah Walian Satu Tomohon: Tak Ada Lagi Istilah Pilih Warna
Penyaluran bansos saat tahapan Pilkada tersebut, dinilai pilih-pilih warna membuat warga kesal dan berbuntut pada aksi demo di Kantor Kelurahan.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Bicara bantuan sosial (bansos) tentu masyarakat Kota Tomohon masih ingat dengan insiden di Kelurahan pada November 2020 lalu.
Kelurahan yang terletak di Kecamatan Tomohon Selatan ini sempat menuai sorotan karena penyaluran bansos bagi warga yang terkena PHK.
Penyaluran bansos saat tahapan Pilkada tersebut, dinilai pilih-pilih warna membuat warga kesal dan berbuntut pada aksi demo di Kantor Kelurahan.
Lalu bagaimana penyaluran bansos di Kelurahan Walian Satu, Kecamatan Tomohon Selatan di tahun ini?
Lurah Walian Satu Reynhard Paat mengatakan saat ini penyaluran bansos berjalan dan sudah tersalur sesuai mekanisme.
"Sudah disalurkan PKH atau BST," ujar via panggilan telpon di pesan singkat whatsapp, Kamis (5/8/2021).
Dia pun memastikan tak ada lagi istilah pilih-pilih warna bagi masyarakat penerima bantuan.
"Tak ada pilih-pilih warna. Dan memang dari dulu tidak ada begitu, cuma miss komunikasi saja," jelas Paat.
Sebelumnya pada November 2020 lalu Kelurahan Walian Satu, Kecamatan Tomohon Selatan sempat menjadi sorotan usai beredarnya video di media sosial (medsos).
Yang mana salah seorang petugas di Kelurahan Walian menyebutkan untuk daftar nama yang merah harus dikeluarkan.
"Yang tim-tim merah torang so nda jaga kase. Deng pangge kerja bakti so nimau," kata seorang staf kelurahan dalam video berdurasi 43 detik ini.
Video yang viral tersebut menuai reaksi. Warga secara beramai-ramai datang demo di Kantor Kelurahan Walian.
"Kami kemari untuk menuntut keadilan. Karena sesuai video yang beredar bantuan hanya diberikan ke warna lain. Sedangkan kami yang mendukung merah tidak diberikan," keluh Paula Polii Walian Satu, Lingkungan 1.
Paula menyebut penyaluran bantuan bagi naker yang terdampak covid-19 sangat tidak adil. Karena kenyataan di lapangan banyak yang tidak terkena PHK, namun malah menerima bantuan.
"Contohnya pala dan anaknya malah mendapat bantuan. Padahal anaknya THL di Pemkot, kan mereka tak terdampak tapi malah dapat. Sedangkan anak saya yang nyatanya diberhentikan dari pekerjaan akibat Covid-19 malah tidak dapat . Kan ini aneh," ungkap Paula. (hem)
Baca juga: Mark Sungkar Ungkap Kondisi Ibunda Irwansyah Sebelum Meninggal Berjuang Melawan Covid-19
Baca juga: Ketua Gerindra Sulut, Conny Rumondor Hadiahkan Rumah Bagi Greysia Polii
Baca juga: Sebelum Ardi Bakrie, Pejabat Hingga Anak Mantan Presiden Diisukan Berhubungan Dengan Nia Ramadhani