Berganti Warna dari Biru Langit Jadi Merah Putih, Wajah Baru Pesawat Kepresidenan Tuai Pro Kontra

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia (RI) tengah menjadi sorotan publik. 

Di mana peswat yang sebelumnya berwarna putih biru langit, kini tampak pesawat Kepresidenan menjadi merah putih.

Hla itu pun menimbulkan pro dan kontra, terlibat disaat situasi pandmei Covid-19 saat ini.

Tak sedikit elemen masyarakat yang menuding ganti cat pesawat keperesidenanan tersebut hanya membuang-buang anggaran.

Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan klarifikasi terkait wajah baru Pesawat Kepresidenan RI.

Diketahui, cat ulang Pesawat Kepresidenan RI sempat menuai pro kontra.

Ada saja pihak-pihak yang berkomentar miring mengenai warna barunya hingga anggaran yang digunakan.

FOTO: pesawat presiden ri sip (kompas.com)

Baca juga: Presiden Jokowi Telepon Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, Ini yang Disampaikannya

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Ucapan Selamat untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu Indonesia Bangga

Dilansir TribunWow.com, pesawat dengan kode register A-001 Indonesia One itu kini berubah warna menjadi bercorak merah putih.

Ali Ngabalin tampak tak habis pikir dengan pihak yang mencari-cari celah untuk mencibir atau sekadar mengkritik perubahan tersebut.

"Jadi beberapa jam ini menjadi sangat viral jadi pemberitaan di mana-mana tapi tidak banyak tokoh, tidak banyak pakar, tidak banyak pemimpin yang mengerti tentang suatu masalah kemudian ngomong ngerocos bebas saja di media sosialnya," ujar Ngabalin dikutip dari Kompastv, Selasa (3/8/2021)..

Ngabalin menjelaskan, pesawat kepresidenan tersebut sudah tujuh tahun lamanya belum menjalani perbaikan besar.

Oleh sebab itu, penting untuk dilakukan pembaruan terhadap pesawat yang digunakan oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Kalau mereka tahu bahwa pesawat kepresidenan ini lebih kurang sudah tujuh tahun, sudah sangat lama jadi dia harus dalam overhaul ada pemeriksaan pada perbaikan besar besaran," kata Ngabalin.