Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Selasa 3 Agustus 2021

BACAAN ALKITAB Yunus 1:7-9 - Badai Hentikan Pelarian Yunus

Pengingkaran Yunus terhadap panggilan Allah untuk melayani dan menobatkan orang-orang Niniwe, adalah pelanggaran berat.

Editor: Aswin_Lumintang
Ist
Kisah Yunus Diperut Ikan Akibat Menghindar dari Perintah Tuhan 

Yunus 1:7-9
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengingkaran Yunus terhadap panggilan Allah untuk melayani dan menobatkan orang-orang Niniwe, adalah pelanggaran berat. Yunus boleh lari dari Tuhan. Tapi sejauh apapun dia pergi, semakin dekat dia dalam jangkauan Allah. Sebab, Allah mahakuasa. Kekuasaan-Nya melampaui segala akal dan segala-galanya.

Sejauh apapun Yunus lari, tak pengaruh. Justeru Tuhan bisa menutup jalan ke manapun dia pergi. Tak terkecuali dengan cuaca, gelombang dan badai. Yunus boleh saja tidak takut dengan gelombang dan badai, tapi penumpang lainnya takut. Mereka membuang undi untuk mencari siapa sumber atau biang keladi sehingga mereka mengalami musibah itu.

Ilustrasi renungan
Ilustrasi renungan (internet)

Yunus tertangkap. Dia kena undi. Yunus tak bisa mengelak lagi. Diapun memperkenalkan diri dan siapa sumber kekuatannya. Sebagai orang Yahudi (Ibrani), dia takut akan Tuhan. Tapi, dia tidak mau ke Niniwe karena mereka bukan orang Yahudi. Sebab pemahaman mereka, Allah hanya milik orang Yahudi. Dan hanya orang Yahudi saja yang boleh diselamatkan.

Itulah sebabnya dia bermaksud lari ke Tarsis. Ketika kena undi, barulah dia memperkenalkan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan yang dia sembah.

Demikianlah firman Tuhan hari ini.
Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (ay 7-9)_

Yunus tak bisa menyangkal bahwa dialah yang menjadi sumber malapetaka itu. Padahal dia adalah seorang hamba Allah. Namun karena dia mangkir dari panggilan Tuhan itu, maka dia ditangkap Allah dengan alam yang bergelora dahsyat. Alamlah yang menghentikan perlawanan Yunus kepada Tuhan.

Yunus adalah contoh seorang hamba Allah yang menjadi sumber malapetaka, akibat menolak perintah Tuhan untuk melayani dan menyelamatkan orang berdosa. Dia tetap bertahan dengan tradisi atau budaya Yahudi yang menganggap Allah hanya kepunyaan orang Ibrani saja.

Apalagi dia sangat tahu bahwa Tuhan mahabaik, mahakasih dan mahapengampun. Pasti Allah akan mengasihi dan mengampuni orang Niniwe, jika mereka bertobat. Itu dia tolak.

Identitas Yunus diketahui sebagai jemaat atau orang percaya. Sayangnya, dia mengingkari kepercayaan dan kepelayanannya dengan lari dari pelayanannya itu. Akibatnya, banyak orang menderita dan jadi korban. Terutama penumpang kapal yang dia tumpangi untuk lari dari Tuhan.

Sahabat Kristus, terkadang ketika sesama kita ditimpa malapetaka, kecelakaan, pergumulan dan berbagai persoalan hidup, kita suka menyalajkan, mengorbankan dan menghakimi mereka. Bahkan "menyalahkan Tuhan." Padahal, kesalahan ada pada diri kita. Kita sendirilah yang jadi sumber malapetaka, baik bagi diri kita sendiri, dan melakukan panggilan-Nya melayani. Nanti dalam saat terdesak, barulah kita berseru kepada-Nya.

Apa artinya kita memegang predikat kehambaan, tapi praktik hidup kita justeru membuat orang mendapatkan malapetaka? Apa artinya kita sebagai hamba Tuhan kalau kita memilih-milih pelayanan dan lari meninggalkan pelayanan. Atau tidak lari, tapi abai dalam melayani.

Janganlah kita menjadi sumber malapetaka bagi orang lain, akibat keteledoran kita. Termasuk lewat penyebaran t Covid 19. Kita telah dipanggil Tuhan untuk melayani Dia. Janganlah membuat orang menderita karena kemalasan dan ketidaktaatan kita kepada Tuhan. Kita yang salah, tapi sesama yang menanggung. Hati-hatilah agar Tuhan tidak menanggungkannya itu kepada kita.

Sebagai umat dan keluarga Kristen, jalanilah dan terimalah pelayanan apapun itu. Jangan menolak. Jangan korbankan sesama akibat pengingkaran kita pada panggilan Kristus, tapi hendaklah ada ketulusan hati mengaku dosa seperti Yunus dan bersedia menanggung segala dosanya. Sebab pada akhirnya Tuhan akan menangkapmu dengan kekuatan alam.

Ikutilah kehendak Tuhan dan lakukanlah firman-Nya. Tuhan mahabaik akan menyertai dan memberkati kita bersama keluarga selalu dan selamanya. Amin

DOA: Tuhan Yesus, mampukan kami menjadi hamba Tuhan yang setia dan taat pada-Mu dan pakailah hidup kami jadi berkat bagi semua orang. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved