Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Viral Video Emak-emak di Situbondo Bawa Sepeda Motor hingga ke Ruang IGD, Ternyata Ini Faktanya

Sepeda motor yang dikenadarai emak-emak tersebut masuk ke ruang IGD rumah sakit untuk mengantarkan pasien.

Istimewa/Internet
Viral Video Emak-emak di Situbondo Bawa Sepeda Motor hingga ke Ruang IGD, Ternyata Ini Faktanya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini viral di media sosial aksi emak-emak mengantar pasien mengggunakan sepeda motor

Dalam video yang diunggah diakun instagram @situbondoinfo terlihat emak-emak tersebut mengendarai sepeda motor matic bernomor polisi P 6055 FF.

Bahkan, sepeda motor yang dikenadarai emak-emak tersebut masuk ke ruang IGD rumah sakit untuk mengantarkan pasien.

Peristiwa tersebut terjadi di Rumah Sakit Mitra Situbondo Sehat, Situbondo, Jawa Timur Rabu (28/7/2021) silam.

Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong Keluarkan Ancaman jika Korsel Jadi Latihan Militer bersama AS

Viral Emak-emak Masukkan Motor ke Ruang <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/igd' title='IGD'>IGD</a> Antar Tetangganya yang Sakit, Ini Faktanya

Tampak wanita tersebut menganakan hijab kuning dan menyampaikan jika pasien tersebut memang butuh pertolongan segera dengan logat daerah.

Setelah menurunkan pria bersarung ke tempat tidur rumah sakit, emak-emak yang menaiki sepeda motor jenis matic merah tersebut langsung memundurkan motornya lalu pergi meninggalkan ruang IGD.

Sementara si pasien pria lansia yang dibawa emak-emak tersebut langsung ditangani sejumlah tenaga kesehatan rumah sakit berseragam hijau.

Pasien langsung direbahkan di ranjang lalu mendapat penanganan medis.

Imam Hidayat, Pemilik Rumah Sakit Mitra Situbondo Sehat mengonfirmasi kejadian dari video yang telah viral.

Dia menjelaskan peristiwa itu terjadi di rumah sakit miliknya, Rabu (28/7/2021).

"Ibu itu mengantarkan tetangganya yang sedang sakit," ungkap Imam dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/8/2021).

Imam menjelaskan, berdasarkan keterangan ibu pengantar, pasien pria itu merupakan seorang disabilitas dan tak memiliki keluarga.

"Istri dari pasien pria itu telah meninggal dunia dan kini tak memiliki keluarga," lanjut Imam.

Ibu tersebut panik ketika mengetahui kondisi pasien lemas.

Tanpa pikir panjang dia langsung membawa sepeda motornya untuk mengantar pasien dan masuk ke ruang IGD.

"Saat diterima petugas IGD, sepeda motor sudah masuk ke ruangan. Bapak itu keluhannya lemas, panas, dan batuk," ujar Imam.

Warga Situbondo Hancurkan Peti Jenazah Covid-19

Video yang memperlihatkan aksi warga membongkar dan hancurkan peti jenazah Covid-19 viral.

Diketahui rekaman diambil di Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Sedangkan alasan warga melakukan aksi ini lantaran menolak pemakaman secara protokol kesehatan.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kejadian ini? Berikut Tribunnews.com sajikan rangkuman fakta-faktanya:

1. Viral di media sosial

Video yang memperlihatkan aksi warga membongkar dan hancurkan peti jenazah Covid-19 tersebar luas di media sosial.

Sejumlah akun juga membagikan ulang video, seperti Instagram @situbondoinfo.

Dalam video tampak warga beramai-ramai membongkar dan merusak peti mati jenazah pasien Covid-19 menggunakan kayu.

Hingga Jumat (23/7/2021), video sudah ditonton ribuan kali oleh warganet.

2. Kata kades

Kades Panji Kidul, Budiono membenarkan kejadian ini.

Video direkam pada Rabu (21/7/2021) lalu.

Budiono menyebut, pembongkaran peti mati itu dilakukan keluarga korban.

Sedangkan alsanya ingin memastikan apakah jenazah sudah dimandikan.

"Keluarga almarhum hanya ingin memastikan apakah jenazah sudah dimandikan apa belum," ujar Budiono, dikutip dari SuryaMalang,com.

3. Sudah dilarang

Budiono menjelaskan, pihaknya sudah berupaya melarang keluarga almarhum untuk membongkar peti jenazah tersebut.

Namun anggota keluarga serta sejumlah warga lain bersikeras membongkar peti.

Budiono juga sudah meminta kepada pihak keluarga almarhum untuk melakukan isolasi mandiri tes swab PCR.

"Saya sudah meminta kepada keluarganya dan masyarakat yang ikut memakamkan untuk swab dan isolasi mandiri," kata Budiono.

Budiono berharap insiden serupa tidak terjadi kembali di desanya.

"Saya berharap masyarakat sadar dan tidak lagi membongkar peti jenazah yang diduga terpapar Covid-19," pungkasnya.

4. Kata polisi

Kapolres Situbondo, AKBP Achmad Imam Rifai menjelaskan, kejadian bermula saat ada salah satu warga yang terpapar Covid-19 dan meninggal dunia.

Kemudian terjadilah pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19.

“Kemarin memang ada pengambilan paksa jenazah Covid-19,” katanya dikutip dari Kompas.com.

Oleh keluarga, pasien tersebut akan dimakamkan di belakang rumahnya.

Namun, mereka menolak jika pemakaman dilakukan dengan protokol kesehatan.

Situasi memanas saat ada salah satu keluarga yang histeris.

Warga lain pun ikut terpancing.

Akhirnya, warga mengambil jenazah tersebut dan memakamkan sendiri jenazah pasien Covid-19 tanpa protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Keluarga histeris mungkin karena syok dan kaget,” ucap dia.

5. Proses hukum

Kapolres menilai tindakan itu tidak bisa dibenarkan.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pelaku bisa dijerat UU Kekarantinaan Kesehatan, UU wabah dan penyakit serta KUHP Pidana.

“Ini yang bisa kami terapkan pada pelaku pengambilan paksa jenazah,” terang Imam.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Warga Situbondo Hancurkan Peti Jenazah Covid-19, Penyebab hingga Ancaman Pidana

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Emak-emak Masukkan Motor ke Ruang IGD Antar Tetangganya yang Sakit, Ini Faktanya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved