Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Travel

Ayo Pelisir ke Langowan Minahasa, Ini 5 Spot Destinasi yang Bisa Dikunjungi

Langowan terbagi atas beberapa Kecamatan.  Wilayah ini sempat diproyeksikan menjadi kota. Namun masih terbentur kebijakan morotorium pemekaran daerah.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Monumen Schwarz di Langowan Minahasa, Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Langowan, merupakan satu di antara wilayah yang ada di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Bagi yang berkesempatan traveling ke Sulut, tak ada salahnya menyambangi Langowan. Jaraknya dari Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulut sekitar 2 jam perjalanan.

Langowan terbagi atas beberapa Kecamatan.  Wilayah ini sempat diproyeksikan menjadi kota. Namun masih terbentur kebijakan morotorium pemekaran daerah.

Daerah Langowan berada di dataran tinggi sehingga iklimnya sejuk, dan dingin di malam hari.

Langowan punya destinasi lengkap, areal pertanian padi dan holtikultura, ada juga sumber air panas.

Bahkan travelers bisa menikmati perjalanan sejarah pekabaran Injil agama Kristen di tanah Minahasa.

Tak lengkap rasanya jalan-jalan tanpa menikmati kuliner khas di tempat tersebut. Di Langowan ada rumah makan menyajikan daging ekstrem khas masakan Minahasa.

Salah satu spot yang juga bisa dikunjungi misalnya pasar daging ekstrem di Pasar Langowan. Tempat ini sama seperti Pasar ekstrem Tomohon.

Berikut 5 destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Langowan.

1. Monumen Schwarz

Di Pusat Kota Langowan, berdiri sebuah patung raksasa.

Patung ini dijadikan monumen untuk mengenang sosok Johann Gottlieb Schwarz penginjil agama Kristen yang mengabarkan Injil di tanah Minahasa.

Patung ini sudah menjadi ikon Kota Langowan, berdiri di samping Gereja GMIM Sentrum Langowan.

Schwarz menjadi satu di antara sosok yang berperan dalam pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen di tanah Toar Lumimuut 

Bersama Schwarz, ada lagi sosok Johann Friedrich Riedel. Pada 12 Juni 1831 kedua warga Jerman itu tiba di Minahasa.

Riedel tiba dan menetap di Tondano pada tanggal 14 Oktober 1831. Sedangkan  Schwarz ke Langowan.

Awalnya Schwarz menghadapi para Walian yang pengaruhnya kuat dalam masyarakat.

Namun, kehadiran sekolah yang menjadi sarana pembelajaran kekristenan membantu orang Langowan dan sekitarnya menerima pekabaran Injil.

Hal ini nyata sesudah tiga tahun pelayanan Schwarz ada empat orang dibaptis, sesudah sembilan tahun bertambah menjadi 300 orang dan lebih dari 1.800 orang sesudah 12 tahun.

Langowan menjadi tempat di mana tubuh Schwarz disatukan dengan tanah.

Schwarz yang lahir di Jerman 21 April tahun 1800, meninggal di Langowan pada 1 Februari 1959.

Makamnya kini terletak di Desa Wolaang, tepat bersebelahan dengan lapangan Schwarz Langowan

2. Ranolewo Hotspring

Nikmatnya Berendam di Hot Spring Ranolewo
Nikmatnya Berendam di Hot Spring Ranolewo (Tribun manado / Ryo Noor)

Para pecinta hot spring atau pemandian air panas bisa mencoba Ranolewo, hots spring yang terletak di Desa Toraget, Langowan, Minahasa

Untuk mencapai tempat ini, bisa mengambil patokan dari pusat Kota Langowan mengarah ke Tompaso. Lokasinya berada di Jalan Padakanan,  rute menuju ke area persawahan.

Area hot spring yang satu ini memang gerletak di antara persawahan. Kolam air panas ini terbentuk alami berwarna biru muda.

Tak hanya sekedar berendam, para penikmatnya bisa menyaksikan latar belakang pemandangan  persawahan. Padi menguning berlatar biru pegunungan cukup memanjakan mata.

Ada dua kolam air panas alami di sini. Warga menamainya Ranokelang, dan Ranolewo.

Kolam Ranokelang tidak dikhususkan untuk mandi. Air di kolam ini terlampau panas. Namun jika ingin sekadar mengabadikan momen dengan berfoto sangat disarankan. Ranokelang spot yang instragamable.

Penikmat hot spring bisa memanfaatkan Ranolewo.

Air di kolam ini sangat pas panasnya untuk berendam. Namun lokasi ini merupakan tempat pemandian umum khusus pria,untuk wanita ada di lokasi terpisah tak jauh dari kolam tersebut.

Kolamnya cukup luas di antara pepohonan bak pagar alam, airnya pun berwarna biru langit.

Jangan dikira kolam ini dangkal, di lokasi terdalam bisa mencapai 11 meter. 

Biasanya warga berendam di tepian, tapi yang lihai berenang bisa mengeskplor area di bagian tengah kolam.

Hot spring ini cukup ramai pengunjung, terutama di sore hari.  Warga desa setempat dan di sekitarnya kerap memanfaatkan kolam air panas alami ini.

Termasuk para petani, usai bekerja di sawah kerap singgah sejenak berendam melepas lelah setelah kerja seharian.

Hot spring yang satu ini juga jadi satu di antara objek wisata yang coba dikembangkan pemerintah. 

3. Pasar Ekstrem Langowan

Pasar Ekstrem Langowan
Pasar Ekstrem Langowan (TRIBUNMANADO/RYO NOOR)

Pasar Ekstrem di Provinsi Sulawesi Utara bukan hanya di Kota Tomohon saja.

Di Langowan, Kabupaten Minahasa pun ada pasar ekstrem.

Pasar Langowan terletak di Desa Wale Ure, Kecamatan Langowan Timur.

Di satu bagian pasar disediakan lapak untuk menjajakan daging ekstrem seperti ular, biawak, anjing, kucing, kelelawar, tikus hutan dan babi hutan

Di pasar ekstrem ini semua hal berbau ekstrem dilakukan di tempat.

Mulai dari pemotongan, sampai pembakaran bulu. Khusus hewan berbulu biasa disingkirkan dengan cara membakar memanfaatkan blower berbahan gas elpiji 3 kilogram.

4. Kuliner Ekstrem di Rumah Makan Barameji

Daging ular piton atau tenar disebut patola ternyata punya banyak penggemar tak hanya di Sulut, bahkan datang dari manca negara.

Untuk memuas selera para penikmat daging ekstrem, ada rumah makan yang khusus mengolah kuliner ekstrem.

Satu di antara RM Barameji di Desa Walantakan, Langowan, Kabupaten Minahasa.

Sajian hidangannya khusus daging ekstrem, ular piton satu di antara kuliner spesialnya. Selain tikus hutan, kucing, anjing, kodok, dan kelelawar.

Jika dinilai menu kuliner itu terlalu ekstrem, ada juha menu yang lebih lazim semisal olahan daging bebek dan ayam kampung.

Menu kuliner di rumah makan ini dimasak dengan bumbu rica-rica. Rica-rica dimaksud yakni rasa pedas.

Bumbunya terdiri dari rica, kunyit, lengkuas, serai, jahe, bawang batang, dan daun lemon.

5. Pasar Pakaian Bekas Langowan

Jalan-jalan ke Langowan, tak ada salahnya menjajal ke Pasar Pakaian Bekas, di Kompleks Pasar Baru, Langowan.

Bagi yang senang pakaian bermerek internasional maka bisa menyambangi lokasi ini.

Meski bekas, kondisi pakaian masih dalam keadaan bagus yang penting pintar memilih

Pasar Pakaian Bekas Langowan merupakan pasar yang terbesar di Provinsi Sulut.

Pasar ini biasnaya buka tiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

Hari Sabtu biasanya ramai diserbu pengunjung. Di mana mereka bisa mendapatkan pakaian bekas layak dengan harga murah meriah. Jika beruntung bahkan bisa mendapatkan fashion branded.

Orang Sulut menyebutnya pasar ini istilah cabo atau cakar bongkar. (ryo)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved