Berita Sulut
Pendangkalan DAS Tondano Semakin Parah, Nelayan Terpaksa Mendorong Lebih Jauh Perahunya
Akibat pendangkalan tersebut, para nelayan yang memarkirkan perahunya di DAS Tondano kesulitan mengeluarkan perahunya jika ingin melaut.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Penumpukan material sedimentasi atau pendangkalan daerah aliran sungai (DAS) Tondano kian hari kian parah.
Kini pendangkalan tersebut tampak sangat jelas dari Jembatan Megawati, Manado, Sulawesi Utara.
Akibat pendangkalan tersebut, para nelayan yang memarkirkan perahunya di DAS Tondano kesulitan mengeluarkan perahunya jika ingin melaut.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang nelayan bernama John, Jumat (30/7/2021).
"Kami terpaksa mendorong lebih jauh perahunya jika ingin melaut karena sulit kan berlayar di atas tanah basah," kata John ketika ditemui tribunmanado.co.id.
Menurut John material sedimentasi tersebut dibawa oleh aliran sungai Tondano.

Pendangkalan ini akan semakin parah pasca hujan lebat karena aliran sungai yang deras membawa material sedimentasi semakin banyak.
Pendangkalan ini tak hanya terjadi di DAS Tondano, tetapi juga di pinggir Pantai Sindulang.
John mengatakan hal tersebut juga mempengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan.
"Dulu kami bisa melaut dekat-dekat pinggir pantai karena lautnya masih dalam dan banyak ikan. Sekarang paling dekat 1-2 kilometer dari bibir pantai," jelas John.
Melaut hingga ke tengah laut, bukan tidak memilki resiko.
Sehingga, ketika cuaca buruk sedikit, John mengungkapkan para nelayan tidak berani melaut.(*)
Baca juga: Optimalkan Kolaborasi, PLN Salurkan Stimulus Listrik dengan Tepat Sasaran
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Aku Masih Sayang - ST12, Kau Rinduku Jiwaku Indah Memanggil Dirimu
Baca juga: Doa Taubat Nasuha, Meminta Ampunan kepada Allah SWT