Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat

Ingat Umar Patek Pelaku Teror Bom Bali? Hidupnya Berubah setelah Tobat, Desak Para Teroris Berhenti

Pantauan terakhir, Umar Patek bersama istrinya, Ruqayyah tengah menjalani masa tahanan. Minta para teroris agar berhenti lakukan teror.

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kabar Umar Patek dan istrinya, Ruqayyah. Pelaku teror Bom Bali 2002. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ingat sosok Umar Patek, terpidana teror Bom Bali?

Umar Patek menjadi terpidana teroris bom Bali setelah berhasil ditangkap pada 2011 lalu.

Pantauan terakhir, Umar Patek bersama istrinya, Ruqayyah tengah menjalani masa tahanan.

Bertobat melakukan aksi teror, Umar Patek pun berpesan kepada para teroris agar berhenti melakukan aksi teror.

Umar Patek, terpidana bom Bali
Umar Patek, terpidana bom Bali (Kolase foto: surya/m taufik/via Bomombastis)

Hidupnya berubah drastis hingga perjuangkan status istrinya di Indonesia.

Diketahui, aksi teror kelompok Umar Patek yaitu membombardir Bali pada tahun 2002 meregang banyak nyawa.

Setelah ditahan, Umar Patek dikabarkan sudah tobat dan kembali dalam naungan NKRI.

Bahkan, Umar Patek berpesan kepada para teroris yang masih meneror Indonesia agar berhenti.

Umar Patek alias Hisyam bin Alizein alias Abu Syekh adalah asisten koordinator lapangan saat peledakan Bom Bali 1 pada tahun 2002 lalu.

Nama Umar Patek terkenal di kalangan kelompok radikal atau terorisme.

Bahkan, pria kelahiran 1970 itu sempat menjadi buronan yang paling dicari di Amerika Serikat, Australia, dan Filipina.

Umar Patek ditangkap pada akhir Januari 2011 lalu di Pakistan.

Ia divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk kasis terorisme.

Bagaimana kabarnya selama ini?

Kabar terbarunya, Umar Patek mendapatkan remisi pada Hari Kemerdekaan RI yang Ke-75.  

Dirinya juga ikut merayakan HUT kemerdekaan ke-75 RI. 

Pada kesempatan itu juga, Umar Patek menyinggung waktu kebebasannya setelah mendapat remisi penahanan.

Dikabarkan, di sepanjang tahun 2020 ini total pria berjanggut tersebut mendapat lima bulan remisi.

"Nggak tahu yang ke berapa, tahun ketiga dapat remisi, dapat empat bulan, sebelumnya dapat remisi khusus satu bulan saat idul fitri.

"Jadi tahun ini total dapat lima bulan," ujarnya, Senin, (17/8/2020) lalu.

Dia pun seakan tak peduli jumlah remisi yang didapat.

Namun, dia berharap dengan berkelakuan baik menjadi tolak ukur dirinya mendapat remisi kembali.

"Perkiraan bebas saya ga tahu. Harapannya setelah dapat remisi ini dapat remisi selanjutnya," terangnya.

Saat ditanya apakah siap kembali ke masyarakat, ia mengaku sudah siap.

Pria kelahiran Pemalang 54 tahun silam itu mengaku aktif mengikuti kegiatan di Lapas Klas I Surabaya.

Termasuk perlombaan pada HUT Kemerdekaan RI Ke-75.

"Kemarin ikut lomba tarik tambang voli dan sepak bola. Juara 2 semuanya," tandasnya. 

Umar Patek berpesan kepada para teroris agar berhenti

Mengutip Kompas.com, Umar Patek alias Hisyam bin Alizein, berpesan kepada kelompok teroris yang masih beraksi di Indonesia, untuk menghentikan segala bentuk aksi teror.

Kata Umar Patek, tidak ada alasan bagi kelompok teroris melakukan aksinya di Indonesia, karena pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan beribadah semua warganya.

"Kelompok teroris harusnya menghentikan aksi terornya, karena pemerintah Indonesia tidak pernah melarang umat Islam untuk beribadah.

Begitu juga dengan umat agama lainnya," kata Umar Patek, di Lapas Porong, usai menerima status WNI istrinya, Rabu (20/11/2019).

Perjalanan Kasus Terorisme Umar Patek

Indonesia pernah diguncang dengan beberapa bom bunuh diri dahsyat.

Salah satunya adalah bom Bali yang dampaknya cukup besar untuk Indonesia.

Ungkapan penyesalan salah satu pelaku bom bali pada Rabu (23/05/2018) dalam tayangan youtube Najwa Shihab.

Umar Patek dan Najwa Shihab di acara Mata Najwa.
Umar Patek dan Najwa Shihab di acara Mata Najwa. ()

Dia adalah Umar Patek, narapidana teroris Bom Bali I yang saat ini sedang menjalani hukuman 20 tahun penjara.

Dalam video berdurasi 15 menit itu, Umar mengungkapkan alasannya untuk bertaubat.

Ia mengungkapkan jika salah satu faktor pendukung terbesar Umar Patek untuk berubah adalah keluarga.

"Keluarga yang mengubah jalan hidup saya", ungkap mantan teroris pelaku bom bali itu.

Umar mengungkapkan jika keluarga adalah orang pertama yang merangkul dan tidak membenci Umar Patek.

Meski sempat menentang jalan pemikirannya, keluarganya tidak pernah membenci dosa-dosa yang pernah ia lakukan.

Selain keluarga, Umar juga mengaku jika ia mendapatkan dukungan dari pihak Aparat Keamanan Negara.

Seperti polisi, TNI dan petugas penjaga Lapas yang sudah bersikap seperti teman dan saudara kepada Umar.

Dengan cara-cara pendekatan seperti itulah yang akhirnya membuat Umar luluh dan memutuskan untuk kembali mengikuti upacara peringatan HUT RI pada tahun 2014.

Usai mengikuti upacara, Umar menyampaikan keinginannya untuk menjadi petugas pengibar bendera.

Sampai akhirnya, pada tahun 2015,2016 dan 2017 Umar dipercaya untuk menjadi pengibar bendera selama tiga kali berturut-turut.

Ketika Najwa menyinggung soal aksi teror bom yang belakangan ini terjadi, Umar pun turut memberikan tanggapannya.

Umar bahkan mengutuk aksi teror bom yang belakangan ini terjadi sangatlah biadab dan tidak bisa diterima dalam ajaran agama Islam.

Apalagi aksi teror bom yang belakangan ini terjadi melibatkan anak-anak dan para wanita.

Umar juga menjelaskan perbedaan pemahaman antara pelaku teror bom saat ini dengan pemahamannya dulu.

"Karena anak-anak yang sekarang ini, yang melakukan aksi-aksi teror belakangan, saya perhatikan mereka memiliki pemahaman takfiri.

Yang mana pemahaman itu tidak ada pada kami sebelumnya.

Pemahaman Takfiri ini pemahaman yang diusung oleh khawarij yang saat ini dibawa oleh ISIS.

Di mana mereka mengkafirkan atau memurtadkan siapapun yang tidak sepaham ataupun siapapun yang tidak mau masuk dalam kelompok mereka.

Ketika vonis kafir dijatuhkan itulah maka siapapun boleh dibunuh", kata Umar.

Ternyata, hal itu tidak sepaham dengan apa yang dianut oleh para teroris dulu.

Tak hanya ungkapan belasungkawa, dalam video wawancara via telepon itu Umar juga mengungkapkan permohonan maafnya kepada seluruh keluarga korban Bom Bali I. 

(Surya.co.id)

Tautan:

https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/17/hut-kemerdekaan-ri-ke-75-terpidana-kasus-teror-bom-bali-umar-patek-kembali-dapat-remisi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved