Nasional
Luhut Tegur Gibran Rakabuming Lantaran Angka Kematian Pasien Covid 19 di Solo Tinggi
Pemerintah Kota Solo menjadi sorotan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi perihal tingginya angka kematian akibat Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID-Menko Maritim dan Invetasi Luhut Binsar Panjaitan tegur Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Hal tersebut berkaitan dengan kasus Covid 19 di Kota Solo.
Wali Kota dianggap bertanggungjawab terhadap hal tersebut.
Baca juga: Menteri Luhut Binsar Pandjaitan Berencana ke Toba Bersama Menteri Luar Negeri Tiongkok
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2020).(Fitri Wulandari/Tribunnews.com)
Pemerintah Kota Solo menjadi sorotan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi perihal tingginya angka kematian akibat Covid-19.
Bahkan, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan langsung menegur Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal ini.
Menanggapi hal tersebut, Gibran langsung menepis perihal angka kematian yang tinggi itu.
"Saya sudah menjelaskan kepada Pak Luhut, bahwa angka kematian di Solo tinggi karena menerima pasien dari luar kota juga," katanya pada Kamis (29/7/2021).
Gibran menegaskan, bahwa angka kematian kebanyakan dari pasien Covid-19 berasal dari luar kota.
Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Minta KPK Tidak Berlebihan Periksa Edhy Prabowo, Ini Tanggapan Firli Bahuri

"Apabila dibandingkan, pasien dari Solo dan dari luar, kematian lebih tinggi dari yang luar Solo," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa rumah sakit di Solo tidak akan menolak pasien dari luar kota, apapun alasannya.
"Kita tidak mungkin menolak pasien, jadi kalau ada yang datang pasti diterima, bahkan dari luar Solo Raya, hingga Jawa Timur juga ada," jelasnya.
Gibran menambahkan sebagian besar angka kematian berasal dari pasien yang belum mendapatkan vaksin.
Baca juga: Gibran Rakabuming Sehat Meski Positif Covid, Ganjar Pranowo Bilang Seperti Ini

"Mereka kebanyakan belum vaksin sehingga anti bodinya lemah," ujarnya.
Gibran Bantu Pendidikan Anak Yatim
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan perhatian khusus kepada tiga anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
Ketiga anak yatim tersebut bernama Early Oryza Nesta Sarjono (16), Efelyn Dora Liffyana (14), dan Rio Andreas Steny (12).
"Sudah saya suruh setiap anak untuk membuat ATM, sehingga dana bantuan bisa langsung dikirimkan ke masing-masing anak," katanya pada Kamis (29/7/2021).
Saat dikonfirmasi mengenai asal bantuan tersebut, apakah dari dana pribadi, anggaran daerah atau CSR? Gibran enggan menjawab dan memilih untuk merahasiakannya.
"Ada lah, tidak perlu saya sebut darimana asal dananya," jelasnya.
"Nominalnya juga rahasia," ungkapnya.
Dirinya menjamin ketiga anak tersebut dapat meneruskan pendidikan hingga tingkat atas.
"Yang penting mereka bisa bersekolah hingga selesai," ujarnya.
Kini ketiga anak tersebut diasuh oleh paman dan bibi mereka di Kampung Jegon RT 03 RW 02 , Kelurahan Pajang , Laweyan.
Utus AJudan Langsung Data Kebutuhan
Tiga orang anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19 di Kota Solo, kini mendapat perhatian dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Ketiga anak itu adalah Early Oryza Nesta Sarjono (16), Efelyn Dora Lifinia (14), dan Rio Andreas Steny (12).
Mereka kini tinggal bersama paman dan bibinya di Kampung Jegon RT 03 RW 02, Kelurahan Pajang, Laweyan.
Gibran mengungkapkan bahwa dirinya akan memberikan bantuan biaya agar ketiganya dapat bersekolah hingga selesai.
"Yang terpenting ketiganya bisa sekolah hingga selesai," katanya pada Rabu (28/7/2021).
Mengenai bantuan kepada tiga anak tersebut, Gibran mengutus sendiri ajudannya untuk memastikan mengenai ketiga anak itu, dan mendata langsung kebutuhannya.
"Sekarang mereka tinggal di rumah paman yang beralamatkan di Kelurahan Pajang, dan saya sudah mengonfirmasi ke lurahnya," ujarnya.
Menurut Lurah Pajang, Priadi, pihaknya sudah menerima instruksi dari Gibran untuk memerhatikan ketiga anak tersebut.
"Kami juga membantu ketiga anak itu, dari proses pemindahan catatan sipil dari sebelumnya di Kampung Tipes, Kelurahan Serengan dan kini dipindahkan ke Kelurahan Pajang," jelasnya.
"Agar sama dengan alamat domisili paman dan bibinya," terangnya.
Kepada TribunSolo.com ketiga anak tersebut mengakui telah dijanjikan bantuan berupa uang saku untuk sekolah dan biaya pendidikan.
"Kemarin dari ajudan sudah disuruh untuk buka rekening BNI dan nanti uangnya akan ditransfer lewat situ," kata Efelyn Dora, sang putri kedua.
Indahnya Toleransi
Meski sang paman dan bibi beragama Islam, mereka tetap diterima dengan baik dan bisa menjalankan keyakinan dan cita-cita mereka.
Hal itu diungkapkan oleh Efelyn Dora (14), kepada TribunSolo.com pada Rabu (28/7/2021).
"Saya mendapat amanah dari ayah sebelum meninggal untuk dapat menjadi pelayan gereja," katanya.
Efelyn yang bercita-cita menjadi pemusik juga mendapat dukungan dari paman dan bibinya untuk meneruskan karir.
"Saya mendapat dukungan dari keluarga dan juga kerabat lainnya," terangnya.
Meski berbeda agama dengan keluarga paman dan bibinya tempat dia dan saudaranya tinggal saat ini, Efelyn diberi kebebasan untuk menjalankan apa yang diyakini.
"Saya tetap beribadah seperti biasa, namun karena ini pandemi terpaksa melalui zoom," jelasnya.
Paman dan bibinya sendiri bernama Suroso dan Hardjanti.
"Ibu Hardjanti itu bude saya atau kakak dari bapak," ungkapnya. (*)
Like and Subscribe :
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Wali Kota Solo Gibran Kena Tegur Menko Luhut Binsar Pandjaitan, Kenapa?
Berita lain terkait Gibran Rakabuming