Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Kasus Perceraian di Kota Manado Meningkat Selama Masa Pandemi Covid-19, Ini Kata Pengamat Sosial

Menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Manado, kasus perceraian pada tahun 2021 meningkat dibanding tahun 2020.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Gryfid Talumedun
(Dokumentasi Pribadi)
Pengamat Sosial dan Dosen Sosilogi Universitas Negeri Manado (Unima), Ferdinand Kerebungu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung tentu mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat.

Salah satunya adalah kehidupan rumah tangga.

Menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Manado, kasus perceraian pada tahun 2021 meningkat dibanding tahun 2020.

Sepanjang Januari-Juli 2021, perceraian di Kota Manado sudah mencapai 266 kasus.

Sedangkan pada jangka waktu yang sama di tahun 2020, kasus perceraian di Kota Manado hanya sebanyak 199 kasus.

Ilustrasi Cerai
Ilustrasi Cerai (Kompas.com)

Menurut Pengamat Sosial Ferdinand Kerebungu, kasus perceraian yang meningkat memang sedikit kontradiksi dalam situasi pandemi Covid-19.

"Yang dimaksud ironi adalah di masa pandemi Covid-18 semua keluarga tinggal di rumah tapi tetap terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ferdinand ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Kamis (29/7/2021).

Kondisi tersebut menurut Ferdinand dipengaruhi oleh stres dan rasa bosan yang meningkat.

"Sebelum pandemi Covid-19 dan PPKM orang kan masih bisa melakukan rekreasi dan bekerja di luar rumah," sambung Ferdinand.

Selain itu bagi Ferdinand faktor ekonomi juga mempengaruhi.

Ketika pandemi Covid-19 belum datang, beberapa anggota keluarga bisa bekerja normal untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun karena ada pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang bekerja secara terbatas atau justru mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan maksimal.

"Hal ini bisa menyebabkan terjadinya perselisihan antara suami istri. Bagi keluarga yang tidak mampu mengendalikan emosi maka perceraian bisa menjadi jalan yang mereka pilih," kata Ferdinand.

Agar kebutuhan hidup tetap bisa terpenuhi, Ferdinand menyarankan agar setiap keluarga membuka usaha atau berjualan secara daring.

Selain itu, pemerintah juga harus lebih memperhatikan rakyatnya.

Bantuan-bantuan sosial (bansos) dari pemerintah jelas harus tepat sasaran agar masyarakat di kalangan ekonomi menengah ke bawah benar-benar terbantu.

"Sebaiknya setiap keluarga juga lebih mendekatkan diri dengan Tuhan, banyak berdoa dan beribadah," pungkas Ferdinand.(*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved