Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dampak Covid

Pemerintah Terus Tambah Utang, Sri Mulyani: Selamatkan Nyawa Manusia Tak Bisa Ditawar

Seperti yang diketahui dampak dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus menambah utang negara.

Editor: Glendi Manengal
Tribunnews.com
Ilustrasi Uang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui dampak dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus menambah utang negara.

Hal tersebut untuk menanggulangi kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Bahkan Menkeu Sri Mulyani sempat menyebut menyelamatkan nyawa manusia tak bisa ditawar.

Baca juga: Jokowi Hanya Beri Waktu 20 Menit Makan di Warung, PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 2 Agustus

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 09.40, Seorang Atlet Tewas, Korban Tabrak Angkot yang Hendak Pindah Lajur

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Senin 26 Juli 2021, Ada yang Akan Mendapatkan Banyak Kekecewaan dari Teman


Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tribunnews.com)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, buka-bukaan soal alasan pemerintah harus menambah utang negara atau utang pemerintah saat kondisi pandemi virus corona (Covid-19).

Ibarat besar pasak daripada tiang, menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, tambahan utang sangat diperlukan untuk menutup defisit yang semakin membengkak karena besarnya pengeluaran pemerintah.

Ia bilang, menyelamatkan nyawa manusia tak bisa ditawar.

Sehingga pemerintah harus jor-joran menyediakan anggaran untuk penanganan kesehatan sesuai kebutuhan.

Belum lagi, semakin lama penanganan pandemi, maka semakin besar pula risiko rusaknya perekonomian negara.

"Pandemi Covid-19 memang sebuah tantangan yang sungguh luar biasa. Dia tidak hanya mengancam jiwa manusia, dia juga mampu mempengaruhi dan mengoyak perekonomian suatu negara," jelas Sri Mulyani dikutip dari siaran Youtube Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Minggu (25/7/2021).

"Semua negara di dunia menggunakan instrumen kebijakan untuk bisa menangani pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi sosial serta keuangan," kata Sri Mulyani lagi.

Sebagai bendahara negara, lanjut Sri Mulyani, dirinya merasa perlu mengeluarkan kebijakan ekstra dalam urusan pengelolaan anggaran negara.

"Pandemi adalah extra ordinary challenge, tantangan yang luar biasa, itu membutuhkan respon kebijakan yang juga extra ordinary, salah satunya adalah APBN yang harus menjawab begitu banyak tantangan di masa pandemi ini," ungkap dia.

Menurutnya, selain lonjakan anggaran kesehatan, pemerintah juga harus menggelontorkan dana besar untuk sejumlah program jaringan pengaman sosial.

Banyak masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah, terdampak pandemi Covid-19, baik langsung maupun secara tidak langsung, seperti dampak pemberlakukan pembatasan aktivitas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved