Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Minggu 25 Juli 2021

BACAAN ALKITAB Kisah Para Rasul 5:1-2 - Persekongkolan Suami-Istri

Kehidupan jemaat mula-mula, luar biasa. Mereka hidup bersama. Segala sesuatu milik mereka, dijadikan milik bersama

Editor: Aswin_Lumintang
internet
Ilustrasi renungan 

Kisah Para Rasul 5:1-2
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kehidupan jemaat mula-mula, luar biasa. Mereka hidup bersama. Segala sesuatu milik mereka, dijadikan milik bersama sebagai kumpulan orang percaya. Mereka menjual miliknya dan membawanya kepada rasul-rasul untuk digunakan bersama sesuai keperluannya.

Ada kejujuran dan ketulusan hati setiap jemaat ketika itu dalam menyerahkan milik mereka. Terutama aset berupa tanah yang dijual, untuk diserahkan. Seperti yang dilakukan Yusuf yang disebut Barnabas, orang Lewi asal Siprus. Dia menjual ladangnya dan semua uang hasil jualannya diserahkan kepada rasul-rasul.
Tapi, hal itu berbanding terbalik dengan keluarga Ananias dan Safira. Kedua suami-isteri ini juga menjual sebidang tanah mereka. Mereka bersekongkol untuk menahan hasil jualan mereka dan membawa sisa hasil yang sudah "dikorupai" oleh mereka.

ilustrasi
ilustrasi ()

Demikian firman Tuhan hari ini.
  Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 
   Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.  (ay 1, 2)_

Tindakan ini, dianggap jahat dan tidak patut di masa itu. Sebab, itu adalah sikap yang tidak jujur, menipu para rasul dan praktik KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme) dalam keluarga.

Perbuatan itu tentu keji karena telah menipu para rasul, juga dianggap menipu Roh Kudus dan mendustai jemaat pada waktu itu. Apalagi hal itu dilakukan dengan sengaja dan terencana. Pelakunya suami-isteri pula. Inilah yang menguatirkan jemaat, sekaligus memberatkan keduanya.

Keduanya pura-pura menyumbang supaya dilihat orang mereka juga berpartisipasi, padahal sesungguhnya ada yang mereka sembunyikan. Mereka tidak jujur kepada jemaat dan para rasul, tapi juga tidak jujur pada diri sendiri. Lebih parah lagi telah menipu dan mendustai Roh Kudus.

Ananias dan Safira menyumbang hanya mencari nama. Sekedar pencitraan saja bahwa mereka telah menyumbang, padahal di dalamnya ada kemunafikan. Maka mereka pun menerima akibat dari kelakuan mereka yang tidak patut itu.

Sahabat Kristus, di zaman now, praktik memberi sumbangan atau partisipasi seperti itu juga ada, meski bentuknya berbeda atau tidak sama persis. Misalnya untuk pembangunan gereja atau kebutuhan pelayanan lainnya. Sebagai pribadi maupun keluarga, kita diingatkan agar tidak disorientasi dalam hal memberi itu. Memberi dari apa yang kita miliki dari hasil kerja kejujuran, bukan hasil kecurangan, korupsi atau hasil kejahatan lainnya.

Berilah kepada Allah apa yang patut kita beri. Jangan memberi demi untuk pencitraan atau kepentingan tertentu. Juga bukan dari hasil persekongkolan jahat, sehingga berbau harum di hadapan Tuhan.
Belajar dari Ananias dan Safira, maka hendaklah kita jangan munafik. Jangan bersekongkol atau bekerja sama untuk pekerjaan jahat. Apalagi terhadap pekerjaan Tuhan atau pelayanan. Tuhan tahu kedalaman hati kita, tapi Tuhan juga tahu kedalaman "isi sompet" kita. Jangan memaksa apalagi menipu untuk pencitraan diri.

Tapi berilah sesuatu kepada Tuhan secara wajar dan bertanggungjawab dengan ucapan syukur. Adalah lebih baik memberi daripada menerima. Namun pemberian itu harus berasal dari sumber dan cara yang benar, hati yang tulus, serta diberikan untuk maksud yang benar pula, yakni untuk kemuliaan Kristus.

Jadikanlah keluarga kita sebagai saluran berkat bagi pekerjaan Tuhan, dan jauhilah persekongkolan jahat dalam pelayanan. Baik bersama rekan pelayanan, apalagi sebagai suami istri.

Jadikanlah keluarga dan pribadi kita sebagai contoh dan teladan dalam melayani Tuhan termasuk dalam berpartisipasi. Agar dari hidup kita dan keluarga, nama Tuhan Yesus dimuliakan. Amin

DOA: Tuhan Yesus, jauhkan kami dari persekongkolan jahat suami-isteri, tapi pakailah kami jadi berkat bagi banyak orang demi kemuliaan nama-Mu. Amin

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved