Keutamaan Azan
Inilah Keutamaan Muazin, Orang yang Dipercaya dan Mudah Dikenali pada Hari Kiamat
Banyak keutamaan seseorang menjadi muazin atau yang menyerukan azan. Beberapa di antaranya yaitu, muazin adalah orang yang dipercaya.
3. Muadzin Akan Dimintakan Ampunan Dan Mendapat Ampunan
Selain menjadi saksi bagi muadzin, semua benda yang mendengar adzan akan memintakan ampunan kepada Allah SWT untuknya. Permintaan ampunan ini pun akan dikabulkan oleh Allah SWT sebaimana hadits berikut:
الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ بِمَدِّ صَوْتِهِ وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ
“Muadzin diampuni sejauh jangkauan adzannya. Seluruh benda yang basah maupun yang kering yang mendengar adzannya, memohonkan ampunan untuknya”. (HR. Ahmad).
Jadi betapa besar manfaat yang dapat diperoleh seorang muadzin atas adzan yang dikumandangkannya. Bayangkan bagaimana semua benda memintakan ampunan untuknya dan dia pun akan diampuni sejauh jangkauan adzannya. Subhanallah
4. Muadzin Akan Mendapat Pahala Seperti Pahala Orang-Orang Yang Shalat Bersamanya
Sabda Rasulullah SAW,
وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ
“Muadzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya”. (HR An-Nasa’i)
Maka betapa banyak pahala sang muadzin jika orang-orang yang mendengar adzannya berduyun-duyun memenuhi seruannya. Ia pun akan mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya.
5. Muadzin Adalah Orang Yang Dipercaya
Pada zaman Rasulullah, orang yang ditunjuk menjadi muadzin adalah Bilal bin Ra’bah. Rasulullah SAW pernah bersabda:
الإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الأَئِمَّةَ وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ
“Imam adalah penjamin dan muadzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah, luruskanlah para imam dan ampunilah para muadzin”. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi). Jadi muadzin bukan orang sembarangan, namun ia adalah orang yang dipercaya.
6. Muadzin Mendapatkan Do’a Dari Rasulullah SAW