Doa Bacaan
5 Amalan yang Baik Diamalkan Hari ini Jumat 23 Juli 2021, Jangan Kaget dengan Apa yang Akan Terjadi
Ada beberapa amalan penting yang baik diamalkan pada hari Jumat. Berikut ini amalan penting di hari Jumat yang dijelaskan oleh Syekh Ali Jaber
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - “Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR Muslim).
Tribun Manado mengutip dari Tribunnews yang dikutip dari tayangan YouTube Syekh Ali Jaber yang diunggah pada 24 Januari 2020, ada beberapa amalan penting yang baik diamalkan pada hari Jumat.
Berikut ini amalan penting di hari Jumat yang dijelaskan oleh Syekh Ali Jaber.
Untuk itu, karena hari ini hari Jumat, tidak salahnya Anda mengamalkan amalan ini hari ini Jumat 23 Juli 2021.
Cek yuk apa saja amalan yang perlu diamalkan.
1. Bersholawat
Yang pertama adalah bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Perbanyak aktsiruu alayya minash sholaati yaumal jumu'ah."
"Perbanyaklah Sholawat kepadaku, di hari Jum'at," ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menambahkan, jika kita boleh meninggalkan dzikir dan memperbanyak Sholawat.
"Jadi saya mohon, sepanjang hari di dalam perjalanan, dimanapun kita berada, bersholawatlah kepada Nabi Muhammad SAW."
"Pakai sayyiduna, tidak pakai sayyiduna boleh, mau panjang (lafadznya) atau pendek boleh," jelas Syekh Ali Jaber.
2. Membaca Surat Al Khafi
Selanjutnya adalah membaca surat Al Kahfi.
Surat Al Kahfi adalah surat ke-18 dalam Al Quran yang terdiri dari 110 ayat.
Adapun surat Al Kahfi dibaca untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Syekh Ali Jaber menjelaskan, jika kita merasa kesulitan membacanya sekaligus, maka boleh dibagi-bagi.
"Misalnya setelah subuh baca 1 halaman, sebelum dzuhur baca lagi 2 halaman, sisanya dibaca ketika selesai salat asar," ujar Syekh Ali Jaber.
Jadi kita tidak harus membacanya sekaligus.
Bahkan jika kita belum bisa membaca Al Quran, disarankan untuk menyimak murottal surat Al Kahfi.
"Kalau belum bisa membaca (Al Quran), boleh menyimak atau lewat HP murottal surat Al Khafi."
"Orang yang menyimak Al Quran sama pahalanya dengan yang membaca Al Quran." tutur Syekh Ali Jaber.
Al quri'u wal musrami'u ajruhu maa sawaa.

3. Berdoa
Ada satu jam di hari Jumat, barang siapa yang berdoa di satu jam itu doanya tidak akan ditolak.
Rasulullah bersabda di hadits yang shahih,"saa'atun aakhiru saa'atin min nahaari jumu'ati laa yuwaafiquha 'abdun muslimun illastujibalah."
Artinya: "Ada satu jam dalam hari jumat itu barang siapa yang dapat berdoa di satu jam itu akan diijabah doanya, tidak ditolak doanya oleh Allah SWT."
Namun ada perbedaan permahaman soal satu jam itu di antara para ulama.
Dari kumpulan riwayat hadits, satu jam yang dimaksud adalah satu jam terakhr di sore hari.
"Kira-kira satu jam sebelum magrib kita bisa mendapatkan doa mustajab," tutur Syekh Ali Jaber.
Yang terakhir adalah bersedekah di saat subuh.
Mengapa bersedekah di saat subuh?
"Apalagi kita sama-sama menyelesaikan salat berjamaah."
"Jika kita perhatikan, banyak ayat dalam Al Quran , Allah SWT mengingatkan antara infaq sedekah dengan salat."
"Contohnya pada Al Baqarah ayat 3, Al Maidah ayat 55, Fathir ayat 29," kata Syekh Ali Jaber.
Beliau menekankan kembali banyak ayat Allah yang mengingatkan infaq dan sedekah dengan salat.
Menurut Syekh Ali, hal itu adalah cara Allah SWT memurahkan rizki seseorang.
"Apalagi di subuh hari. Mengapa subuh? Karena saat subuh ada dua malaikat yang berdoa," tutur Syekh Ali.
Dua malaikat berdoa pada Allah, yang satu malaikat yang mendoakan orang baik.
Yang satu mendoakan baik bagi orang yang berinfaq di pagi hari.
Sementara yang kedua malaikat mendoakan untuk orang-orang kikir, yang pelit dan tidak mau bersedekah di subuh hari.
"Jika kita tidak mampu, itu namanya udzur."
"Tapi kalau kita mampu tapi tidak membiasakan sedekah di subuh hari, jangan sampai malaikat mendoakan yang buruk," jelas Syekh Ali.

5. Shalat Jumat
Shalat Jumat Shalat Jumat wajib dikerjakan oleh muslim laki-laki yang dilakukan pada waktu dhuhur.
Bahkan, ada waktu khusus pada saat dilakukan khutbah Jumat yang jika berdoa saat itu niscaya dikabulkan. Waktu utama untuk berdoa ini yaitu saat duduknya imam hingga pelaksanaan shalat Jumat.
Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’ari bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar berkata padanya.
“Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, ‘Aku menjawab, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR Muslim)
Doa Niat Sholat Jumat, Bacaan Imam dan Makmum Beda
Jumat adalah hari keenam dalam satu pekan.
Kata Jumat diambil dari Bahasa Arab, Jumu'ah yang berarti beramai-ramai, diambil dari tata cara ibadah kaum Muslim yang dilakukan pada hari ini.
Nah pada hari Jumat umat Muslim beribadah di masjid dengan melaksanakan Salat Jumat.
Sholat Jumat hukumnya wajib bagi setiap laki-laki yang sudah balight.
Selain itu, bagi mereka yang berakal sehat.
Sholat Jumat dilaksanakan dengan dua rakaat.
Didahului degan dua khutbah.
Sholat Jumat dilakukan secara berjamaah.
Simak bacaan niat Sholat Jumat berikut ini untuk imam serta makmum.

Bacaan Niat sholat Jumat untuk makmum
اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii fardhol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.
Artinya : Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi mamum, karena Allah ta'ala.
Niat Sholat Jumat untuk imam
اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli fardhol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala.
Artinya : "Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi imam, karena Allah ta'ala."