Berita Seleb
Hotman Paris Marah, Ada Keluarga Diperas Saat Kremasi Jenazah Covid 19, Sampai Rp 80 Juta
Bahkan, kata Hotman, keluarga itu mengadu diperas sampai angka yang fantastis, yaitu Rp 80 juta untuk biaya seluruh rangkaian kremasi jenazah Covid
TRIBUNMANADO.CO.ID- Pandemi Covid 19 sudah sangat merepotkan kehidupan masyarakat Indonesia.
Namun anehnya, masih saja ada yang memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan.
Itulah yang menggugah dan membuat pengacara kondang Hotman Paris marah.
Baca juga: Kisah Hotman Paris Bela Pemuda Miskin yang Dituduh Bunuh Anak Majikan, Dibayar Terimakasih dan Sujud
Badan Reserse Kriminal Polri tengah menyelidiki informasi terkait kartel kremasi jenazah Covid-19 di tengah pandemi seperti yang diungkapkan olehHotman Paris Hutapea. Foto ilustrasi: Hotman Paris Hutapea menunjukkan hasil tes serologi setelah ia divaksin Covid-19 dosis kedua. (@hotmanparisofficial)
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea marah mendengar ada warga yang anggota keluarganya
meninggal karena Covid-19 diperas secara terselubung saat mengkremasi jenazahnya.
Bahkan, kata Hotman, keluarga itu mengadu diperas sampai pada angka yang fantastis,
yaitu Rp 80 juta untuk biaya seluruh rangkaian kremasi jenazah Covid-19.
Untuk itu, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah menyelidiki informasi terkait kartel kremasi jenazah Covid-19 di tengah pandemi seperti yang diungkapkan olehHotman Paris Hutapea.
Baca juga: Gegara Kicauan Hotman Paris, YouTuber Manado Serahkan Diri ke Polda Sulut

Selain itu, Bareskrim Polri juga meminta peran serta masyarakat untuk melapor ke polisi jika menemukan kasus pemerasan biaya kremasi jenazah Covid-19.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (21/7/2021),
menyebutkan informasi dari Hotman Paris Hutapea tersebut menjadi atensi kepolisian untuk ditindaklanjuti.
"Sedang kami selidiki ya," kata Agus.
Baca juga: Saran Hotman Paris untuk Istri yang Suaminya Sedang Selingkuh

Menurut Agus, dalam upaya penyelidikan ini, dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi kepada petugas kepolisian terkait adanya kartel kremasi tersebut.
"Kalau ada korbanya ikut membantu (melaporkan) monggo silahkan," ujar Agus.