Sosok Tokoh
Sosok Indra Rudiansyah Pelajar Asal Indonesia di Balik Astrazeneca, Lulusan Terbaik ITB
Dibalik nama Sarah Gilbert juga terdapat Indra Rudiansyah seorang mahasiswa asal Indonesia yang juga terlibat dalam penemuan vaksin AstraZaneca.
Penulis: Shity Nurjanah | Editor: Shity Nurjanah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Sarah Gilbert hari menjadi perbincangan hangat publik.
Pasalnya, Sarah Gilbert merupakan orang dibalik vaksin AstraZaneca (AZ) untuk menangkal Covid-19.
Sebagia informasi, Sarah Gilbert adalah penemu vaksin AstraZeneca, dari The Oxford Vaccine.
Namun, dibalik nama Sarah Gilbert juga terdapat seorang mahasiswa asal Indonesia yang juga terlibat dalam penemuan vaksin AstraZaneca.
FOTO: Indra Rudiansyah mahasiswa S3 Clinical Medicine di Universitas Oxford yang terlibat dalam penemuan vaksin AstraZaneca
Indra Rudiansyah merupakan mahasiswa yang turut terlibat dalam penemuan vaksin AstraZaneca.
Diketahui Sarah dibantu sejumlah peneliti dari berbagai latar belakang, termasuk Indra Rudiansyah.
Lantas siapa sosok Indra Rudiansyah?
Dilansir dari berbagia media dan sumber terpercaya, Indra Rudiansyah merupakan mahasiswa asal Indonesia.
Indra Rudiansyah merupakan mahasiswa doktoral salah satu kampus tertua di dunia ini, tergabung dalam tim Jenner Institute pimpinan Sarah.
Diketahui Indra Rudiansyah, yang sedang menerima beasiswa LPDP, lalu masuk ke tim untuk membantu uji klinis.
Sesuai penelusuran Tribunmanado.co.id, melalui akun Facebok resmi LPDP, di mana Indra Rudiansyah merupakan mahasiswa doktoral penerima beasiswa LPDP.
Sebelumnya, Indra Rudiansyah menempuh ilmu dengan gelar S1 Mikrobiologi dan S2 Bioteknologi di ITB dan lulus dengan predikat cum laude.
Kemudian dia menjadi tim peneliti di Jenner Institute bergabung dalam tim yang dipimpin Sarah Gilbert, profesor tim peneliti AstraZeneca.
Indra diketahui menempuh pendidikan di Oxford program S3 Clinical Medicine.
Di Oxford, dia fokus pada pengembangan vaksin Malaria hingga kondisi pandemi membuat dia dan tim penelitinya harus meneliti hingga bisa mewujudkan vaksin Covid-19.
Perannya dalam penelitian tersebut pun sangat penting, sebab Indra berperan dalam menganalisis data respons tubuh para relawan vaksin.
Indra sendiri awalnya bergabung dalam tim Sarah Gilbert sendiri pada awal Mei 2020.
FOTO: Indra Rudiansyah (Tangkap layar chanel YouTube Ngomong Berita)
"Biasanya uji klinis vaksin pertama butuh waktu 5 tahun tapi tim ini bisa menyelesaikan dalam waktu 6 bulan," dikutip dari laman LPDP.
Sementara itu, meskipun penelitian terkait aksin tersebut bukanlah penelitian utama untuk thesisnya, namun dirinya pun merasa bangga bisa tergabung dalam tim Sarah Gilbert untuk menguji aksinasi Covid-19.
"Saya tentunya sangat bangga bisa tergabung dalam tim untuk uji klinis vaksin Covid-19 ini, meskipun ini bukan penelitian utama untuk thesis saya," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Indra pun turut tampil dalam video perkenalan tim riset yang dirilis Deutsche Bank pada Februari lalu.
Nah Idnra pun mulai dikenal lewat publikasi tersebut, hingga tak sedikit masyarakat Indonesia merasa bangga dengan keterlibatan Indra Rudiansyah sebagai putra Indonesia yang terlibat dalam penelitian vaksin AstraZaneca.
Baca juga: 3 Berita Populer Selebriti Hari ini, Kabar Eva Arnaz, Vitalia Sesha dan Sosok Kakak Ariel Noah
Baca juga: Shireen Sungkar Selalu Gagal Pergi Haji, Istri Teuku Wisnu Sesalkan Waktu Masa Mudanya
(Tribun Manado/Siti Nurjanah)