Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Melihat Cara Mengecat Patung Yesus Tertinggi Kedua di Dunia yang Ada di Manado

Amatan Tribun Manado, Rabu (21/7/2021) sore. Bagian belakang patung dipasangi bambu. Dereran bambu tersebut untuk dinaiki pekerja.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Patung Yesus Memberkati di Citraland Kelurahan Winangun Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Patung Yesus Memberkati di Citraland Kelurahan Winangun Manado tengah direparasi. 

Amatan Tribun Manado, Rabu (21/7/2021) sore. Bagian belakang patung dipasangi bambu. Dereran bambu tersebut untuk dinaiki pekerja yang hendak mereparasi.

Momen pengecatatan patung yang merupakan upaya reparasi adalah pemandangan yang bikin bulu roma berdiri. Tribun Manado pernah mereportase pengecatatan itu beberapa waktu lalu.

Pemandangan menakutkan tersaji pada patung Yesus Memberkati di kompleks Perumahan Citraland.

Dua orang berada di atas bahu kiri serta lengan kanan patung setinggi ratusan meter itu.

Keduanya tengah melakukan pengecetan. Hal itu dilakukan dalam posisi duduk serta setengah jongkok.

Tak jarang, keduanya berjalan di lengan Yesus selebar hanya dua meter sambil memegang kaleng cat.

Suguhan ekstrem itu membuat warga yang melalui jalur Ring Road bergidik.

Lisa, salah satu pengendara jalan yang ditemui Tribun mengaku mengabadikan kejadian itu lewat ponsel miliknya.

Namun gambar di ponsel buram, karena lengan Lisa gemetar.

"Lutut dan lengan saya gemetar, mereka sungguh berani, dibayar berapa mereka," kata dia.

Jika Lisa gemetar, Sidik salah satu satu pekerja malah bersiul - siul.

Dari atas patung itu, Sidik menuturkan, ia bisa melihat pemandangan yang indah, hingga mendorongnya untuk bersiul.

"Saya biasa bersiul menirukan lagu Jogja, daerah kelahiran saya," kata Sidik.

Sidik menuturkan, kedua rekan sekerjanya yakni Fian serta Inyo juga sering bersiul. Keduanya menyiulkan lagu rohani.

"Kami memang menyenangi pekerjaan ini," ujarnya.

Sidik membeber, ia dan tiga temannya menangani pengecatan seluruh bagian patung itu.

Pekerjaan dilakukan selama dua bulan dengan bayaran 20 juta.

"Saya yang bertugas mengecet serta memperbaiki bagian yang rusak, lainnya hanya mengecat," kata dia.

Hampir dua bulan lamanya mereka bekerja. Bagian yang tersisa adalah lengan bawah serta jari. Kepala dirampungkan pekan lalu.

Sidik memperkenalkan diri sebagai seniman patung. Diakuinya pengecetan ini yang terberat selama karirnya.

"Cukup berat memang karena patung ini begitu tinggi," ujarnya.

Untuk menaiki bangunan patung, Sidik serta tiga rekannya mesti menaiki empat tangga masing masing sepanjang sepuluh meter.

Salah satu tangga cukup sulit dinaiki karena berada di lobang sempit yang berada dalam kaki kiri patung.

Mereka juga mesti menaiki deretan stelling yang terbuat dari bulu, yang melingkari dada patung Yesus.

"Stelling itu sering kami ikat kembali karena bisa patah," kata dia.

Kecuali di bagian dada, punggung serta dada, pengecatan dilakukan dengan cara bergelantungan pada tali yang diikat pada sebuah tiang besar di bagian kepala.

Mereka dilengkapi dengan tali serta alat khusus di bagian dada.

"Jadi seperti atlet panjat tebing saja," kata dia.

Beberapa hari lalu dilakukan pengecatan pada lengan atas patung. Bagian itu cukup sulit dikerjakan, hingga seorang teman sidik memutuskan seharian berada di atas tali itu.

"Bahkan ia sampai makan di atas tali, ia juga sempat berjalan di atas tali saat hendak menjangkau bagian yang sulit," kata dia.

Bekerja dari pukul 9 pagi hingga sore hari, Sidik mengaku, hanya turun ke bawah saat makan saja. Selebihnya waktu dihabiskan di atas patung.

"Ada banyak tempat untuk istirahat, bisa di bagian bahu, bagian kaki serta selendang," kata dia.

Menjalani pekerjaan yang berat ini, ia mengaku selalu memanjatkan doa. Sebelum menaiki patung Yesus, ia mengucap bismilah. Ia juga tetap berpuasa.

"Teman - teman juga sering berdoa," kata dia.

Sidik bersyukur kecelakaan belum pernah terjadi. Pernah suatu waktu angin bertiup kencang, hingga patung itu bergoyang keras.

"Namun Tuhan masih menjaga kami," katanya.

Taman yang berada di bawah patung itu jadi arena permainan dua bocah. Keduanya, Enjel serta Julio adalah anak dari Inyo salah satu pekerja.

Julio yang masih kecil terlihat senang berada di taman itu. Namun Enjel nampak khawatir.

"Saya takut ayah akan jatuh," kata dia.

Saban waktu Enjel selalu pohonkan doa bagi ayahnya. Menurut Enjel, ayahnya biasa bekerja di ketinggian. Ia sering menaiki pohon cengkih.

"Meski demikian kami tetap khawatir," ujarnya.

Enjel mengatakan, sang ayah menjanjikan akan membelikannya laptop dari hasil uang mengecat.

"Jika dapat kami bersyukur, namun yang penting papa selamat," kata dia. (art)

Tentang Manado

Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi

Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.

Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km²

Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua

Saat ini di Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang. (art)

Warga Panik, Sapi Kurban yang Sudah Disembelih Tiba-tiba Bangkit dan Berlari

Dispora Manado Kenalkan Karya Soekarno Lewat Lomba Baca Naskah dan Pidato Dedication Of Life

VIRAL, Pria Mengaku Punya Kekuatan Tenaga Surya, Berawal dari Ditilang Polisi Gegara Tak Pakai Helm

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved