Resep Makanan
Daging Kurban Katanya Tidak Disarankan Diolah Jadi Sate, Hal ini Jadi Alasannya
Dibandingkan mengolah daging kurban menjadi sate, Chef Stefu menyarankan hal lain.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal sate.
Makanan dari olahan daging yang kemudian dibakar itu menjadi makanan favorit warga Indonesia.
Ada banyak varian sate, ada sate ayam, sapi, kambing hingga ikan.
Bumbunya pun bervariasi.
Tergantung selera masing-masing orang yang mengolah.
Nah biasanya sate akan jadi menu favorit kala Hari Raya Idul Adha.
Daging yang dikurban saat idul Adha biasanya diolah menjadi sate.

Tentu setiap orang punya caranya sendiri tentang bagaimana mengolah daging kurban.
Apalagi jika Anda mendapatkan daging gratis seperti dari daging kurban Hari Raya Idul Adha.
Salah satunya mengolah daging kurban menjadi sate.
Ini sering dilakukan agar memeriahkan suasana rumah keluarga Indonesia saat Hari Raya Idul Adha.
Sebab, dari tahun ke tahun, banyak orang memilih mengolah daging kurban menjadi menu sate.
Namun sepertinya Anda bisa kembali mempertimbangkan apakah kali ini akan mengolah daging kurban menjadi sate atau tidak.

Sebab, nyatanya mengolah daging kurban menjadi sate ternyata tidak disarankan.
Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Chef Stefu Santoso akan mencoba menjelaskannya.
Dilansir dari kompas.com pada Senin (19/7/2021), Chef Stefu Santoso menjelaskan bahwa daging kurban yang baru dipotong masih sangat segar.
Sehingga daging kurban itu tidak bisa langsung dikonsumsi.
Alasannya karena teksturnya masih keras.
Oleh karenanya, diperlukan waktu untuk proses aging atau pelayuan.
Dengan begitu, tekstur daging akan menjadi lebih empuk.
"Untuk dijadikan sate saya tidak rekomen karena akan keras," kata Chef Stefu.
Ada beberapa cara agar daging tidak terlalu keras.
Misalnya dengan daging bisa dibungkus terlebih dahulu dengan daun pepaya.
Namun, tidak dianjurkan dilakukan terlalu lama.

Alasannya karena bisa memunculkan rasa pahit.
Dibandingkan mengolah daging kurban menjadi sate, Chef Stefu menyarankan hal lain.
Yaitu agar daging kurban diolah dengan metode wet cooking atau metode makanan dimasak dengan menempatkannya pada air panas atau terekspos uap panas.
Alasannya metode ini bisa membuat serat-serat daging menjadi lebih empuk untuk dikonsumsi.
"Cara terbaik adalah dimasak dengan cara stewed (direbus) atau wet cooking."
"Atau masak dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan rempah-rempah," ujar President of Association of Culinary Professionals ini.
Anda jangan khawatir. Sebab metode ini bisa menjadi menu seperti sop, gulai, tongseng, dan lainnya.
Artikel ini sudah tayang di https://bangka.tribunnews.com/amp/2021/07/20/ahli-tak-sarankan-mengolah-daging-kurban-jadi-sate-ternyata-ada-alasannya?page=all