Gempa Bumi
Gempa Bumi 5.0 SR Tadi Malam, Warga Panik Keluar Rumah: Dinding Sampai Bergetar Saat Saya Pegang
Salah satu wilayah di Indonesia mengalami bencana gempa bumi pada Sabtu (17/7/2021) malam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu wilayah di Indonesia mengalami bencana gempa bumi pada Sabtu (17/7/2021) malam.
Lokasi gempa tersebut terjadi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (17/7/2021) malam.
Gempa terjadi pukul 18:53:58 Wita. Lokasinya berada di 2.24 LS, 120.91 BT berjarak 47 km Barat Laut.
Kedalaman gempa 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Ilustrasi gempa (Istimewa)
Lewat situs resmi BMKG, masyarakat diminta hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Gempa bumi sangat dirasakan warga di Kecamatan Malili.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur, Muh Zabur belum menerima laporan adanya kerusakan maupun korban akibat gempa.
"Kami cek dulu," singkat Zabur kepada TribunLutim.com.
Warga yang tinggal di Perumahan Bumi Malili Permai (BMP) Ussu sampai panik keluar rumah karena gempa.
"Tadi terasa sekali. Dinding sampai bergetar tadi saya pegang," kata warga perumahan Asril.
Getaran gempa dirasakan sekitar tiga detik.
Warga di Perumahan Wija Virgo Desa Puncak Indah Malili, Hayati mengaku juga merasakan terjadinya gempa.
"Terasa gempanya, keras," ujarnya.
Bukan hanya di Luwu Timur, gempa juga dirasakan warga di Kota Palopo.
"Terasa sekali, goyang goyang kursi yang saya duduki," kata Opu warga Kelurahan Balandai.
Warga di wilayah Kecamatan Tomoni dan Mangkutana juga merasakan gempa 5.0 Magnitudo ini.(*)
Penjelasan soal Skala MMI
Perlu diketahui, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity. Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut
dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Ilustrasi gempa bumi (Istimewa)
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
"#Gempa Magnitudo: 5.0, Kedalaman: 10 km, 17 Jul 2021 17:53:58 WIB, Koordinat: 2.24 LS-120.91 BT (47 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Tidak berpotensi tsunami #BMKG" tulis twitter BMKG.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Gempa 5.0 SR Guncang Luwu Timur, Warga Perumahan Bumi Malili Permai Panik Keluar Rumah