Mata Najwa
Di Mata Najwa, Ustaz Das'ad Bahas Temannya yang Tak Mau Vaksin: Bukan Orang Baik Ketika Sembrono
Ustaz Das'ad menambahkan, sudah menjadi kewajiban di agama Islam agar para umat muslim menjaga kesehatan orang lain, bukan hanya diri sendiri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa waktu yang lalu publik sempat dihebohkan dengan pernyataan Ustaz Das'ad Latif yang memberikan jawaban bijak soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Kala itu, Ustaz Das'ad menjelaskan mengapa pasar dibuka sedangkan masjid ditutup dalam periode PPKM Darurat.
Hadir di acara Mata Najwa, Rabu (14/7/2021) malam, Ustaz Das'ad menjelaskan pengalamannya tentang vaksinasi.

Ia bercerita, dirinya pernah mengajak seorang temannya melakukan vaksinasi Covid-19.
Pada saat itu temannya tersebut bersikap abai soal vaksinasi dan cenderung tak mau.
"'Ustaz, vaksin tidak vaksin mati ji (juga -red) orang'," kata Ustaz Das'ad mengutip perkataan temannya saat itu.
"Saya bilang, 'Kalau begitu kenapa kau makan? Makan tidak makan pasti kau mati toh'," ujar Ustaz Das'ad menceritakan jawabannya kepada temannya kala itu.
Ustaz Das'ad menegaskan, vaksinasi adalah ikhtiar atau usaha sungguh-sungguh.
"Kita vaksin bukan sekadar kita mau hidup, tetapi salah satu ikhtiar untuk terhindar dari Corona," jelas Ustaz Das'ad.
Ustaz Das'ad menambahkan, sudah menjadi kewajiban di agama Islam agar para umat muslim menjaga kesehatan orang lain, bukan hanya diri sendiri.
"Saya bukan orang baik ketika saya sembrono dengan hidup ini," kata Ustaz Das'ad.
"Saya sudah vaksin, melindungi diri dan melindungi orang lain," lanjutnya.
Pasar Tidak Bisa Kau Pindah ke Rumah
Sebelumnya, potongan video ceramah Ustaz Das'ad sempat viral di media sosial, satu di antaranya ikut diunggah oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada video itu, Ustaz Das'ad membahas soal PPKM Darurat.
Ustaz Das'ad Latif saat hadir di acara Mata Najwa, Rabu (14/7/2021) malam. Ustaz Das'ad menjelaskan pengalamannya tentang vaksinasi. (Youtube Najwa Shihab)
Ustaz Das'ad awalnya menegaskan dirinya mengikuti fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mendukung dilakukannya PPKM Darurat.
"Saya pengikut fatwa Majelis Ulama, bukan (pendapat) pribadi," kata Ustaz Das'ad Latif.
"Ustaz manapun (yang berpendapat), saya lebih memilih Majelis Ulama," sambungnya.
Ustaz Das'ad Latif lalu mengungkit bahwa MUI diisi oleh berbagai macam ahli, mulai dari bidang fiqih, sejarah, bahasa, hingga filsafat.
Ia menegaskan ada alasannya mengapa masjid di wilayah tertentu yang melaksanakan PPKM Darurat harus ditutup sementara.
"Tidak semua masjid di Indonesia ditutup, khusus Jakarta (& daerah tertentu yang sedang berlaku PPKM)," kata Ustaz Das'ad Latif.
"Kenapa Jakarta? Terlalu banyak korban Covid."
"Maka Majelis Ulama menganjurkan untuk sementara beribadah di rumah," imbuhnya.
Ustaz Das'ad Latif lalu menjelaskan jika fungsi masjid bisa dilaksanakan di rumah, mulai dari mengaji, salat hingga berdoa.
"Semua fungsi-fungsi masjid boleh dipindah ke rumah," tegasnya.
Lain halnya dengan kegiatan jual beli di pasar yang tidak semuanya bisa dipindah ke rumah.
"Tapi fungsi pasar tidak bisa kau pindahkan ke rumah," ujar Ustaz Das'ad Latif.
"Tidak semua juga pasar dibuka, hanya pasar-pasar tertentu," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-9.50:
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Jawaban Ustaz Das'ad Latif saat Ada Teman Ogah Vaksin: Kenapa Makan? Makan Tak Makan Pasti Kau Mat