Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha

Jelang Idul Adha Penjualan Bungkus Ketupat Masih Rendah

Perayaan Idul Adha biasanya umat Islam berkurban kambing atau sapi bagi yang mampu kemudian dibagikan ke orang lain dan diolah menjadi makanan.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Chintya Rantung
Isvara Savitri/Tribun Manado
Rani, penjual bungkus ketupat di Pasar Bersehati, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Idul Adha sebentar lagi akan tiba, yaitu pada Selasa (20/7/2021).

Pada perayaan tersebut, biasanya umat Islam berkurban kambing atau sapi bagi yang mampu kemudian dibagikan ke orang lain dan diolah menjadi makanan.

Dalam perayaan Idul Adha, lauk berbahan dasar kambing dan sapi tersebut dihidangkan bersama ketupat sebagai pengganti nasi.

Hal tersebut membuat pedagang bungkus ketupat bermunculan.

Salah satunya adalah Rani, warga Bolaang Mongondow (Bolmong) yang berjualan ketupat di Pasar Bersehati, Jalan Nusantara, Calaca, Manado, Sulawesi Utara.

Lebih tepatnya, Rani berjualan di depan Pasar Bersehati bersama seorang anak laki-lakinya.

Selain Rani hanya ada satu penjual bungkus ketupat lainnya.

Rani sudah berjualan ketupat di Pasar Bersehati sejak Idul Fitri 2021 beberapa waktu silam.

Satu ikat ketupat berisi 10 bungkus Rina jual dengan harga Rp 5 ribu.

Rani menganyam daun kelapa mudanya sendiri yang ia beli dari daerah Motoling.

Satu daun kelapa kecil, Rani bisa membuat hingga 20 bungkus ketupat.

Meski sudah satu minggu menjelang Idul Adha, Rani mengaku masih sepi pembeli.

"Kalau sekarang belum, nanti biasanya h-3 baru orang ramai membeli," ungkap Rani, Selasa (13/7/2021).

Dalam sehari, Rani mengaku mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu.

"Kadang juga tidak ada yang membeli," sambung Rani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved