Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TNI

Apa Itu Koopsgabssus TNI, Pasukan Khusus yang Senyap Gempur Teroris MIT Poso

Koopsgabssus saat ini dipimpin oleh panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen TNI Richard Tampubolon.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Kolase Tribun Jabar
Koopsgabssus TNI, pasukan Khusus tembak 2 teroris MIT Poso 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa itu Komando Operasi Gabungan Khusus ( Koopsgabssus) Tricakti yang diam-diam menyusup kamp dan membunuh dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Dua teroris yang dibunuh yakni Rukli dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Kedua teroris MIT Poso ini tewas ditembak saat penyergapan di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulteng, Minggu (11/7/2021).

Koopsgabssus saat ini dipimpin oleh Panglima Mayjen TNI Richard Tampubolon.

Sedangkan tim yang terdiri 5 prajurit ini dipimpin oleh Lettu Inf David Manurung.

Diketahui, kelompok MIT Poso saat ini terbagi dua kelompok. Satu kelompok pimpinan Ali Kalora dan satu kelompok lainnya Qatar alias Anas alias Farel.

Dari 9 anggota MIT yang diburu, 4 di antaranya merupakan warga Poso.

Mereka adalah Ali Kalora, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Rukli.

Sementara lima orang lainnya yakni, Farel alias Anas alias Qatar, Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedangkan Jaka Ramadan alias Ikrima alias Rama berasal dari Banten.


(FOTO: Dua anggota Teroris Poso Tewas setelah diberondong peluru oleh prajurit TNI, Minggu (11/7/2021). (Handover)

Apa itu Koopsusgab, Gabungan Satuan Elite TNI Tumpas Teroris

Komando Operasi Gabungan Khusus ( Koopsgabssus) berasal dari sejumlah satuan elite matra darat, laut dan udara dipanggil secara khusus untuk membantu Polri melaksanakan tugas pemberantasan terorisme.

Diketahui, pertama kali, Koopsusgab dibentuk saat Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI pada Juni 2015.

Namun, beberapa waktu kemudian dibekukan.

Pengaktifan kembali Koopsusgab TNI seharusnya dilihat sebagai reaksi yang dilakukan pemerintah atas aksi yang dilakukan para pelaku teror.

Maksudnya, reaksi ini adalah sebuah langkah yang harus diambil pemerintah demi mengembalikan keamanan dan ketertiban masyarakat seperti semula.

Secara umum, tugas Koopsusgab TNI adalah membantu Polri melaksanakan tugas pemberantasan terorisme.

Adapun pembentukan Koopssus TNI ini didasari oleh Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2019 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2019 lalu.

Perpres itu menyatakan, Koopssus TNI bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

Koopssus tidak berbeda dengan Koopssusgab yang pernah dibentuk oleh mantan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pada beberapa tahun lalu.

KoopsgabssusTNI diresmikan pada 30 Juli 2019 oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Koopssus TNI ini terdiri dari prajurit terpilih dari tiga pasukan khusus yakni Satgultor-81 (Kopassus), Satbravo-90 (Paskhas), dan Denjaka (TNI AL).

Bisa dibilang Koopssus TNI merupakan gabungan para prajurit elit tiap matra.

Koopssus TNI yang bermarkas di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur ini dapat digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden.

Koopssus sendiri nantinya akan diisi oleh pasukan khusus TNI dari tiga angkatan yakni AD, AL dan AU.

Sebut saja Detasemen 81 Gultor, Detasemen Jalamangkara dan Paskhas.

Ketiga satuan elite itu mempunyai segudang kualifikasi sebagai pasukan khusus yang bisa beroperasi di tiga matra di laut, di udara dan di darat.

Sebut saja gerilya, kontra-gerilya, pertempuran jarak dekat, intelijen, kontra-intelijen, Combat SAR, hingga Anti Teror.

Tujuan dibentuknya Koopssus ini tak lain untuk menghadapi ancaman yang memiliki eskalasi tinggi dan berpotensi mampu membahayakan ideologi negara, kedaulatan negara serta keutuhan NKRI.

Dalam Perpres tersebut, Koopssus TNI diberi wewenang menyelenggarakan operasi khusus di seluruh wilayah Indonesia.

Ciri khas dari Koopssus ini nantinya ialah dapat bergerak cepat dan memperoleh keberhasilan tingkat tinggi.

Maka memang benar jika personelnya haruslah prajurit berkualifikasi khusus pilihan.


(FOTO: Koopsgabssus TNI (Kolase Tribunnews)

Kronologi Penyergapan

Panglima Koopsgabssus Tricakti, Mayjen TNI Richard TH Tampubolon, mengatakan saat dilakukan penyergapan, ada lima anggota Kelompok MIT yang tengah beristirahat.

Dari kelima orang tersebut, dua di antaranya berhasil ditembak mati. Sedangkan tiga orang sisanya diduga melarikan diri.

"Penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, sisanya diduga melarikan diri," kata Mayjen Richard dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (11/7/2021).

Richard menjelaskan, operasi senyap yang dilakukan Tim Tricakti kali ini dipimpin oleh Lettu Inf. David Manurung yang berasal dari satuan elit Kopassus.

Tim yang berhasil menyusup ke lokasi markas persembunyian teroris Poso hanya mengandalkan unit kecil dengan kekuatan berjumlah lima personel.

Menurut Richard, seluruh anggota harus merayap ke lokasi sasaran sejauh 500 meter.

Pasukan berangkat sejak Sabtu (10/7/2021) pukul 22.00 WITA. Setelah melewati medan sulit serta hutan lebat, tim Tricakti perlahan berhasil mendekati markas kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan.

Saat itu, hari telah berganti jadi Minggu (11/7/2021). Sekitar pukul 03.00 WITA, pada jarak 5 meter dari posisi pengintaian, tim melihat markas teroris MIT agak samar karena kondisi cuaca gelap disertai hujan.

Dari pengintaian itu, terlihat ada lima anggota teroris MIT Poso yang saat itu dalam posisi sedang istirahat.

"Setelah diyakini benar, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf. David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan kelompok MIT," ucapnya

Richard menambahkan, operasi penyergapan ini membutuhkam kesabaran tinggi serta kecermatan dalam menilai medan yang cukup curam dan terjal.

Dari kecermatan menilai itulah, kata Richard, tim Tricakti berhasil mengendus bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT.

Jejak-jejak itulah yang kemudian menuntun Satuan Kopassus sampai pada titik lokasi markas kelompok MIT yang sedang beristirahat.

Saat ini, tim Tricakti masih memburu anggota kelompok teroris lainnya yang melarikan diri ke dalam hutan lebat.

Selain itu, tim juga sedang menunggu evakuasi udara dari TNI Angkatan Udara.

Namun, masih terhalang cuaca yang berkabut serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup, sehingga menyulitkan evakuasi. (Aldi Ponge/Tribun Manado).

SEBAGIAN ARTIKEL:  Koopsgabssus TNI Tembak Dua Anggota Kelompok Teroris MIT Saat Penyergapan

Berita Terkait MIT Poso

Ikuti Berita Tribun Manado di Google

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved