Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha

Aturan Penyembelihan Hewan Qurban Saat PPKM Darurat, Ini Kata Menteri Agama Soal Pembagian Daging

Aturan penyembelihan hewan qurban berlaku saat hari Raya Idul Adha di wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kolase Tribun Manado/TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Aturan penyembelihan hewan qurban saat iduladha pada wilayah yang menerapkan PPKM darurat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aturan penyembelihan hewan qurban berlaku saat hari Raya Idul Adha di wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Diatur untuk penyembelihan hewan qurban dan pembagian daging qurban

Aturan ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Baca juga: Hari Raya Iduladha Sudah Ditetapkan Selasa 20 Juli 2021, Berikut Bacaan Niat Sholat Iduladha

Baca juga: Sosok Lionel Scaloni, Pelatih Argentina yang Dulunya Asisten, Kini Bawa Argentina Juara Copa Amerika

Baca juga: Gempa Bumi Terkini Minggu 11 Juli 2021 Pukul 08.00 Wita, Info BMKG Terjadi di Kaimana

ILUSTRASI HEWAN QURBAN- Simak aturan lengkap penyembelihan hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha di wilayah PPKM darurat. (Warta Kota/Nur Ichsan)

Menag Yaqut mengatakan penyembelihan hewan qurban dilaksanakan 3 hari, yakni 11 Zulhijah,12 Zulhijah,13 Zulhijah.

"Kami juga mengatur pelaksaan hewan qurban. Kami berharap penyelmbelihan bisa dilangsungkan dalam 3 hari, 11 Zulhijah,12 Zulhijah,13 Zulhijah," ucap Yaqut dalam konferensi persnya, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Sabtu (10/7/2021).

Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban ini tertuang dalam SE Nomor 17 tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat.

Dalam SE tersebut, dijelaskan bahwa penyembelihan harus dilakukan di area yang luas dan menerapkan social distancing (jaga jarak).

Lalu, penyembelihan hanya boleh dihadiri oleh petugas penyembelih atau panitia kurban dan disaksikan oleh pihak yang berqurban.

Kemudian, terkait pembagian daging qurban, kata Yaqut, harus diantarkan ke warga yang berhak menerimanya.

Hari Raya Iduladha Sudah Ditetapkan Selasa 20 Juli 2021, Berikut Bacaan Niat Sholat Iduladha

foto Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (kemeja putih) memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021). Dalam keterangannya, pemerintah memastikan tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini karena menimbang kondisi pandemi Covid-19 yang masih meluas di seluruh dunia dan belum adanya kepastian dari Kerajaan Saudi terkait kuota haji menjadi pertimbangan utama pembatalan keberangkatan ini. Tribunnews/Jeprima

"Diharapkan dengan sungguh-sungguh, pembagian daging qurban dibagikan langsung ke tempat tinggal warga yang berhak."

"Artinya secara khusus saya perlu sampaikan dilarang ada antrean dalam pembagian daging kurban ini supaya di-mention oleh para panitia penyembelihan hewan qurban," jelas Yaqut.

Tak hanya itu, penyembelihan hewan qurban juga wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan menjaga kebersihan.

"Dan juga penerapan protokol kesehatan dan kebersihan bagi petugas maupun alat yang digunakan juga harus diperhatikan dengan baik," kata Yaqut.

Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 Hijriyah jatuh pada Selasa (20/7/2021) mendatang.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Qholil Qoumas setelah memimpin sidang isbat penetapan awal bulan Dzulhijah 1442 Hijriyah/2021 Masehi di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (10/7/2021).

"Dinyatakan Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah 1442 Hijriyah jatuh pada hari Selasa tanggal 20 Juli 2021," kata Menag melalui siaran langsung Kemenag RI, Sabtu malam.

Menag Yaqut mengatakan, dalam melaksanakan sidang isbat, pihaknya selalu menggunakan dua metode yang tidak terpisahkan, yakni metode hisab (perhitungan astronomi) dan metode rukyat (melihat langsung keberadaan hilal).

Berdasarkan hasil hisab, dilaporkan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk.

"Oleh karenanya, dengan dua hal tersebut, yaitu berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan laporan rukyatul hilal juga sudah melihat hilal, maka secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Dzulhijah tahun 1442 Hijriyah jatuh pada hari Minggu tanggal 11 Juli 2021 Masehi," ujarnya.

Penetapan ini sejalan dengan Muhammadiyah yang juga menetapkan Hari Raya Idul Adha 2021 jatuh pada 20 Juli 2021.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/ Garudea Prabawati)

Sudah Ditetapkan Kapan Hari Raya Iduladha 2021

Telah selesai digelar sidang isbat penetapan 1 Dzulhijjah.

Sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, untuk hari raya iduladha jatuh pada Selasa 20 Juli 2021.

Berikut ini penyampaian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Keputusan ini diambil setelah Kementerian Agama menggelar sidang Isbat menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 11 Juli 2021.

"Dengan begitu, tentu saja Hari Raya Iduladha jatuh pada hari Selasa tanggal 20 Juli 2021 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers virtual, Sabtu (10/7/2021).

Tim pemantauan yang dipimpin oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menyatakan hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan terdapat laporan Hilal terlihat atau teramati.

Pada sidang isbat kali ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memimpin secara daring dari kediamannya, di Rumah Dinas Menteri Agama, Komplek Menteri Widya Chandra, Jakarta.

Langkah ini dilakukan karena masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

Sidang isbat melibatkan sejumlah unsur masyarakat. Mulai dari Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pimpinan ormas Islam, dan sebagainya.

Selain via Zoom, sidang isbat disaksikan pada channel Youtube Kemenag RI dan BimasIslam TV.

Kemenag juga bekerja sama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool.

Sidang isbat terbagi dalam tiga tahap. Sesi pertama dimulai pukul 17.00 WIB, berupa pemaparan posisi hilal awal Zulhijah 1442 H oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN) Thomas Djamaluddin.

Sesi kedua, dimulai setelah Magrib dan dipimpin oleh Menag secara daring dengan peserta terbatas atau tidak untuk umum.

Pada sesi ketiga, Menteri Agama mengumumkan hasil sidang isbat 1 Zulhijah sekaligus Iduladha 1442 H secara telekonferensi pers yang disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag. (*)

Bacaan Niat Sholat Idul Adha

Shalat Idul Adha adalah Shalat sunnah muakkad yang dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah.

Untuk tahun 2021 ini, Sholat Idul Adha dilaksanakan pada hari Selasa 20 Juli 2021.

Sebenarnya, Shalat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan di surau, masjid dan juga lapangan terbuka.

Namun demikian, Shalat Idul Adha di rumah tetap sah dilaksanakan terlebih di tengah kondisi pandemi dan PPKM Darurat seperti sekarang.

Waktu melaksanakan Sholat Idul Adha adalah setelah matahari terbit atau setelah waktu syuruq.

Berikut bacaan niat Sholat Idul Adha sendiri ataupun berjamaah di rumah:

Berikut bacaan Niat Sholat Idul Adha Sendiri:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.

Untuk kamu yang akan berjamaah di rumah, berikut bacaan niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai makmum dan imam:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.

Cara Shalat Idul Adha Sendiri di Rumah

Untuk yang melaksanakan Shalat Idul Adha sendiri di rumah, cukup melaksanakan Sholat dua rakaat.

Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dilanjutkan dengan bertakbir tujuh kali.

Sementara di rakaat kedua, bertakbir lima kali. Tidak perlu ada khutbah.

Kalaupun lupa atai tak mengerti dengan jumlah takbir, menurut Buya Yahya, cukup Shalat dua rakaat seperti Sholat Dhuha.

Cara Shalat Idul Adha Berjamaah di Rumah

Bagi yang akan melaksanakan Sholat Idul Adha di rumah, caranya sama dengan Shalat Idul Adha sendiri hanya dilakukan lebih dari dua orang.

Setelah Sholat Ied, dilanjutkan dengan khutbah.

Menurut Buya Yahya, cara khutbah Shalat Ied cukup mudah.

Pertama membaca Al Fatihah.

Kedua membaca Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad.

Ketiga membaca Ittaqullah. Bertakwalah kepada Allah SWT.

Keempat membaca Al Quran. Boleh surah apa saja.

''Setelah itu duduk anda. Khutbahnya begitu doang," kata Buya Yahya.

Setelah duduk sebentar, berdiri lagi lalu membaca Alfatihah, shalawat, wasiat takwa lalu berdoa untuk kaum muslimin.

''Sudah selesai khutbahnya. Ini melakukan Shalat Ied yang paling bagus," kata Buya Yahya.

Jika tidak ada yang bisa khutbah, cukup Shalat dua rakaat disertai takbir.

Tata Cara Shalat Idul Adha

Rakaat Pertama Sholat Idul Adha

1. Niat

2. Takbiratul ihram membaca Allahu Akbar

3. Takbir 7 kali dan diantara takbir membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah allahu akbar

Artinya: Maha Suci Allah, Segala Puji Bagi Allah, Allah Maha Besar

4. Membaca Alfatihah dan ayat Al Quran lainnya

5. Ruku' dengan tuma'ninah, lalu membaca

"سبحان ربي العظيم وبحمده" sebanyak 3 kali.

- I'tidal dengan tuma'ninah, lalu membaca:

ربنا لك اللحمد

Robbanaa lakal hamdu

6. Sujud lalu membaca:

سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."

7. Duduk diantara dua sujud, lalu membaca:

رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

8. Sujud lalu membaca:

سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

9. Kembali berdiri untuk rakaat kedua

Rakaat Kedua Sholat Idul Adha

10. Takbir 5 kali, dan diantara takbir membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah allahu akbar

Artinya: Maha Suci Allah, Segala Puji Bagi Allah, Allah Maha Besar

11. Membaca Al-Fatihah dan ayat Al Quran lainnya

12. Ruku' dengan tuma'ninah, lalu membaca

"سبحان ربي العظيم وبحمده" sebanyak 3 kali.

- I'tidal dengan tuma'ninah, lalu membaca:

ربنا لك اللحمد

Robbanaa lakal hamdu

13. Sujud lalu membaca:

سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

Artinya: "Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya."

14. Duduk diantara dua sujud, lalu membaca:

رب اغفررلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني واعف عني

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

15. Sujud lalu membaca:

سبحان ربي الأعلى وبحمده . Sebanyak 3 kali.

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

16. Tahiyat Akhir

Berikut adalah bacaan tasyahud akhir Solat:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia."

17. Salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

"Assalaamu alaikum wa rahmatullah"

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."

Berita Terkait Idul Adha

SUMBER:

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/07/11/inilah-aturan-penyembelihan-hewan-qurban-pada-idul-adha-di-wilayah-ppkm-darurat?page=all

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/07/10/pemerintah-tetapkan-hari-raya-iduladha-jatuh-pada-20-juli-2021

https://pontianak.tribunnews.com/2021/07/10/niat-sholat-idul-adha-sendiri-di-rumah-dan-berjamaah-tata-cara-serta-bacaan-shalat-idul-adha?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved