Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Teroris Poso

2 Teroris MIT Poso Tewas Ditembak TNI - Polri pada Minggu Subuh

Penyergapan dilakukan saat adanya laporan warga yang kehilangan bahan makanan dan ternaknya. Hingga akhirnya kontak tembak itu pun terjadi.

Editor: Aldi Ponge
Dok. Polri
Daftar anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang menjadi buruan aparat gabungan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Satgas Mandago Raya berhasil menembak mati 2 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada Minggu (11/7/2021)

Anggota TNI - Polri terlibat baku tembak dengan para teroris di Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah

2 teroris yang ditembak tersebut adalah anak buah Qatar.

Kontak tembak yang terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Saat ini kelompok MIT pimpinan Qatar tersisa 3 orang.

Penyergapan dilakukan saat adanya laporan warga yang kehilangan bahan makanan dan ternaknya. Hingga akhirnya kontak tembak itu pun terjadi.


(FOTO: Polisi berjaga di RS Bhayangkara Palu menunggu kedatangan korban baku tembak TNI-Polri dengan MIT Poso, Minggu (1172021) sore. (TRIBUNPALU.COM/SUTA)

Diketahui, kelompok MIT Poso saat ini terbagi dua kelompok.

Satu kelompok pimpinan Ali Kalora dan satu kelompok lainnya Qatar alias Anas alias Farel.

Dari 9 anggota MIT yang diburu, 4 di antaranya merupakan warga Poso.

Mereka adalah Ali Kalora, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Rukli.

Sementara lima orang lainnya yakni, Farel alias Anas alias Qatar, Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sedangkan Jaka Ramadan alias Ikrima alias Rama berasal dari Banten.

Wakil Penanggungjawab Komando Operasi Madago Raya Brigjen TNI Farid Makruf memastikan, kelompok MIT yang tewas merupakan pimpinan Qatar.

"Kelompoknya Qatar, cuma kami belum bisa mengindentifikasi siapa yang tertembak itu. Kami sekarang sedang melakukan evakuasi jenazah tapi masih kesulitan dengan medan yang rapat dan cuaca," kata Komandan Korem (Danrem) 132 Tadulako saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Kasubbid Penmas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari mengatakan, dari insiden baku tembak itu dikabarkan 2 korban jiwa alias tewas.

"Saat ini kami menunggu di RS Bhayangkara," ujar Kompol Sugeng Lestari.

Amatan TribunPalu.com, pukul 15.37 Wita, dilakukan penjagaan oleh personel kepolisian di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu, untuk menunggu korban jiwa dari insiden itu.

Diketahui, total pasukan Operasi Madago Raya mencapai 1.500 prajurit gabungan TNI-Polri.

Operasi Madago Raya juga diperpanjang mulai dari 1 Juli 2021 hingga 30 September 2021, setelah sebelumnya berakhir pada 30 Juni 2021.

Itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor: STR/556/OPS.1.3/2021 tanggal 26 Juni 2021 dan ditanda tangani Asisten Operasi Kapolri Irjen Polisi Drs Imam Sugianto. 


(FOTO: Kelompok MIT Ali Kalora Cs (Istimewa)

Ali Kalora Cs Makin Terjepit

Operasi pengejaran yang dilakukan Satgas Madago Raya membuat Ali Kalora Cs makin terjepit.

Bahkan Persediaan senjata api milik kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso diperkirakan semakin terbatas

Kasatgas Humas Madago Raya 2021 Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, kelompok itu hanya mempunyai tiga senjata api.

"Diperkiraan mereka dilengkapi senjata api masih seperti yang dulu," ujar Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui media di ruang kerjanya, Senin (5/7/2021).

"Ada senjata panjang satu dan kemudian ada senjata pendek dua, kalau perkiraan kami," tambahnya menerangkan.

Selain itu, Didik juga mengatakan kesulitan personel melakukan penangkapan karena masih ada simpatisan.

Ia menambahkan, jika tidak ada simpatisan warga, tentunya DPO itu akan kelaparan dan miskin akan informasi.

"Kita perkirakan masih ada beberapa daerah atau beberapa orang yang menjadi informan mereka," ujar Didik.

Selain itu, Didik mengatakan kemungkinan besar kelompok itu sudah terdesak dan tidak bisa keluar.

Pergerakan Ali Kalora cs makin terbatas dengan adanya pos penyekatan dan pengejaran personel Operasi Madago Raya.

Namun, karena luasnya medan, DPO itu masih bisa berpindah-pindah tempat.

"Dari itu kita terus lakukan pengejaran lebih lanjut," kata Didik.

"Apalagi beberapa waktu lalu, kita berhasil dapatkan beberapa barang milik mereka, seperti baju, dan perlengakapan lainya," tutupnya menambahkan.

TAUTAN AWAL:   Kontak Tembak dengan Satgas Madago Raya, 2 Kelompok MIT Pimpinan Qatar Tewas dan  TNI-Polri Baku Tembak dengan Teroris MIT Poso, 2 Anggota Ali Kalora Dikabarkan Tewas

Berita Terkait Mujahidin Indonesia Timur

Ikuti berita Tribun Manado di Google

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved