Terkini Nasional
Desak Pemerintah Bikin Rumah Sakit Khusus Pejabat, Rosaline Rumaseuw Ditegur PAN
Partai Amanat Nasional (PAN) menegur Rosaline Rumaseuw terkait pernyataan yang disampaikannya meminta pemerintah bikin rumah sakit khusus pejabat.
TRIBUNMANDO.CO.ID - Partai Amanat Nasional (PAN) menegur Rosaline Rumaseuw.
Hal ini terkait pernyataan yang disampaikan Rosaline Rumaseuw yang meminta pemerintah bikin rumah sakit khusus pejabat.
Melalui juru bicara, Viva Yoga Mauladi mengatakan PAN telah menegur Wasekjennya tersbeut.
Baca juga: Usai Ditangkap Terkait Narkoba, Gaya Bicara Nia Ramadhani Kini Jadi Sorotan Warganet
Baca juga: Detik-detik Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya Tembaki Prajurit TNI, 3 Orang Prajurit Terluka
Viva mengatakan, pernyataan yang bersangkutan bukanlah mewakili sikap partai.
Viva menilai pernyataan Rosaline tidak tepat, lantaran terpengaruh perasaan sedih dan emosional.
"DPP PAN telah memberikan teguran kepada dokter Rosaline atas pernyataannya yang bersifat pribadi di acara webinar, tentang perlunya rumah sakit khusus pejabat," ujar Viva ketika dihubungi Tribunnews, Kamis (8/7/2021).
"Pernyataan tersebut adalah tidak tepat dan terkesan diucapkan karena perasaan sedih dan emosional."
"PAN mengucapkan permintaan maaf atas pernyataan dokter Rosaline, karena hal itu bukan dan tidak mewakili sikap partai," imbuhnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini menjelaskan, pernyataan Rosaline tidak tepat karena seharusnya sesuai pasal 28H UUD 1945, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, tanpa diskriminasi dan sekat stratifikasi sosial, apakah pejabat atau masyarakat, kaya atau miskin.
Jadi, implementasi public services, menurut Viva, harus adil dan setara.
Di samping itu, dia menyebut Rosaline masih merasa sedih karena anggota Fraksi PAN DPR dari dapil Papua, John Mirin dan beberapa kawannya di partai politik lain, meninggal.
Meninggalnya mereka, lanjut Viva, karena tidak tertangani lebih cepat di rumah sakit yang memang kondisinya sudah full capacity saat itu.
"Dokter Rosaline itu orang baik. Siapa pun yang meminta pertolongan, akan semampunya ditolong, terutama yang terjangkit Covid-19."
"Tentu dia akan sedih jika ada saudara separtai atau kawannya harus wafat karena Covid-19," jelas Viva.
Meski demikian, Viva menegaskan masyarakat tidak perlu ragu atas sikap PAN dalam memerangi Covid-19.
PAN, lanjutnya, akan terus bersama pemerintah dan masyarakat untuk berjuang memberantas pandemi Covid-19.
"Hal itu telah dibuktikan dengan partisipasi aktif fraksi PAN DPR RI dalam merumuskan kebijakan negara, serta aksi nyata di lapangan untuk memberikan vaksin kepada masyarakat."
"Kita berjuang bersama dan berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir di Bumi Pertiwi," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Rosaline Irene Rumaseuw mengusulkan pemerintah membuat rumah sakit yang diperuntukkan bagi pejabat negara.
Dia berpendapat, pejabat negara harus mendapatkan perlakuan istimewa di tengah mengganasnya Covid-19 di dalam negeri.
“Pemerintah lupa bahwa harus menyediakan fasilitas kesehatan buat pejabat negara."
"Saya tahu ada RSPAD. Tapi begitu korona lahir, Kementerian Kesehatan harus mulai waspada."
"Harus sudah mulai waspada, karena pejabat negara ini harus diistimewakan."
"Dia ditempatkan untuk memikirkan negara dan rakyatnya,” ujarnya, dalam acara rilis survei Median, Rabu (7/7/2021).
Rosaline menceritakan, koleganya, anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN John Siffy Mirin, meninggal dunia akibat Covid-19, karena kesulitan mencari rumah sakit di Jakarta.
Bahkan, dia mengaku Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mesti memohon-mohon untuk mendapatkan rumah sakit, agar John Siffy Mirin bisa mendapatkan perawatan.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 610.303 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 425.206 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 276.598 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 184.624 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 81.763 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 73.726 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 69.470 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 66.268 (3.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 60.672 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 54.187 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 52.828 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 37.425 (1.7%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 36.832 (1.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 30.510 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 29.456 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 27.342 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 23.622 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 22.613 (1.0%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 21.799 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 21.276 (1.1%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19.898 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 16.921 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 16.277 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 14.279 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 13.982 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 13.617 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 13.436 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 12.557 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 12.188 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 11.306 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 9.952 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 6.230 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 6.172 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 6.112 (0.3%).
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PAN Minta Maaf Wasekjennya Desak Pemerintah Bikin Rumah Sakit Khusus Pejabat di Masa Pandemi