Berita Nasional
Sosok Kamaruddin Askar, Ketua IDI Bekasi Meninggal Akibat Covid-19, Punya Komorbid Diabetes
Kamaruddin Askar sebagai seorang dokter panutan yang rajin bekerja, cepat dan sigap dalam menangani situasi apapun di dalam pemerintahan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka datang dunia kesehatan indonesia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kota Bekasi, Kamaruddin Askar, meninggal dunia pada Selasa (6/7/2021) pagi tadi, akibat terpapar Covid-19.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dan Anggota IDI Kota Bekasi, Eko Nugraha mengatakan Kamaruddin meninggal setelah dirawat di rumah sakit.
"Beliau meninggal pukul 07.43 WIB di Rumah Sakit Primaya Bekasi Barat," kata Eko saat dikonfirmasi.
ilustrasi dokter (tribun jabar)
Ia menambahkan hal yang membuat kondisi Askar memburuk lantaran dia memiliki komorbid berupa gula darah (diabetes).
"Beliau itu punya gula darah yang tinggi, ini yang mungkin saja menjadi salah satu penyebab kenapa ketika beliau terpapar Covid-19, masuk rumah sakit itu menjadi memburuk, bisa jadi seperti itu, apakah kemudian faktor usia, saya tidak tahu juga," ucap Eko.
Eko mengenal sosok Askar sebagai seorang dokter panutan yang rajin bekerja, cepat dan sigap dalam menangani situasi apapun di dalam pemerintahan.
"Beliau ini sigap, cepat, dan meresponsnya itu juga ketika kita berkoordinasi cepat merespons, jadi sebagai ketua itu memang menjadi panutan ya," katanya.
Ia pun merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Ketua IDI kelahiran Kajang, Bulukumba, 60 tahun silam itu, dikarenakan sosoknya yang begitu perhatian, tegas dan baik kepada semua anggotanya.
"Sikap-sikap beliau itu menjadi panutan saya juga, bagaimana merespons itu juga sangat cepat, dan koordinasi juga lancar sekali dengan beliau, jadi kami di ARSSI sangat kehilangan Ketua IDI kota Bekasi seperti beliau," ujarnya.
Menurut unggahan dalam Instagram @idikotabekasi, jenazah mendiang dr. Kamaruddin Askar dimakamkan di Al-Azhar Memorial Garden Karawang.
Kenapa Puluhan Tenaga Kesehatan Meninggal Meski Sudah Vaksin Sinovac?
Beberapa epidemiolog mengusulkan pemberian vaksin dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan (nakes) di tengah meningkatnya jumlah kematian kolega mereka akibat Covid-19 dan tingginya peningkatan kasus positif di Indonesia.
Pemberian dosis ketiga ini disebut sebagai pendorong untuk meningkatkan atau menjaga efikasi vaksin Sinovac dan juga melindungi tenaga kesehatan dari serangan varian virus baru, seperti Delta yang dilaporkan lebih menular.