Berita Nasional
Masih Ingat Ribka Tjiptaning? Fraksi PDIP Ungkap Bisnis Vaksin, Siap Disanksi Sampai Kritik Jokowi
Masih ingat dengan Ribka Tjiptaning? Dia adalah Politisi Partai PDI Perjuangan yang tegas menolak Divaksin Covid-19.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
"Dari Maret lalu saya sudah bilang begitu ada covid ini ujung-ujungnya jualan obat jualan vaksin. Karena sekarang bukan masanya APD, nanti abis ini obat ramai, abis obat ini kan menkes jago ekonomi nih, wamennya BUMN, abis ini stunting, udah tau deh udah dipola kesehatannya."
"Saya cuma ingatin nih negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya, tidak boleh mau alasan apa saja tidak boleh," tegasnya.
Terus Kritik Jokowi
Di Komisi VII DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning pun masih berkomentar pedas mengkritik kebijakan pemerintah jika tidak dianggapnya tepat.
Terbaru, Ribka Tjiptaning mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang mengajak untuk memboikot produk luar negeri dan mencintai produk dalam negeri.
Ribka pun menyinggung soal kekayaan alam seperti nikel, gas dan minyak yang harus menggunakan produk dalam negeri.
Namun, kenapa vaksin Covid-19 merah putih nusantara yang justru distop oleh pemerintah?
Hal itu disampaikan Ribka saat rapat kerja dengan Menristek/BRIN Bambang Brojonegoro di Gedung DPR, Komplek Parlemen Senayan, Selasa (30/3/2021).
"Pak Jokowi dalam stetmennya di TV saya amati, sangat mendukung semua produk dalam negeri, sampai Nikel, Gas sampai minyak.
Tapi ada 1 yang enggak didukung dalam negeri, saya juga nanya nih ke mas Menteri, apakah ini juga termasuk riset vaksin merah putih nusantara," kata Ribka.
Ribka Tjiptaning dan Presiden Joko Widodo (KOLASE TRIBUN JATENG)
Ribka menjelaskan, seharusnya pengembangan vaksin merah putih didukung penuh oleh pemerintah.
Terutama, dalam mendukung inovasi dan teknologi untuk mengembangkan vaksin tersebut.
Untuk lebihnya, Presiden Jokowi telah membuat peryataan yang mengajak semua pihak untuk menggunakan produk dalam negeri.
"Itu dalam negeri loh, harus didukung. Kalau nikel justru dalam negeri, gas, minyak dalam negeri, semua produk harus kita tinggikan semua produk dalam negeri.