Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah John Adams dan Thomas Jefferson, Dulunya Musuh hingga Eks Presiden AS Ini Meninggal Bersama

Sebagai sama-sama mantan presiden Amerika Serikat (AS), John Adams dan Thomas Jefferson memiliki cerita tersendiri.

Kolase Tribun Manado/ Foto: History
Kisah John Adams dan Thomas Jefferson, Dulunya Musuh hingga Eks Presiden AS Ini Meninggal Bersama 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut kisah John Adams dan Thomas Jefferson

Entah karena begitu mencintai Amerika Serikat (AS) atau memang sudah suratan takdir, Jefferson meninggal dunia tepat pada 4 Juli 1826.

Sebagaimana diketahui, 4 Juli adalah Hari Kemerdekaan AS setelah deklarasi kemerdekaan rancangan Thomas Jefferson diadopsi oleh 12 koloni.

https: img.okezone.com content 2017 07 03 18 1727618 okezone-story-dua-bersahabat-pendiri-as-meninggal-di-hari-kemerdekaan-cPITSJeexX.jpg

Yang menarik, 4 Juli 1826 tercatat sebagai hari ketika dua mantan Presiden AS meninggal dunia.

Selain Thomas Jefferson, John Adams juga kembali ke haribaan Yang Maha Kuasa.

Lebih menarik lagi, keduanya pergi untuk selama-lamanya hanya berselang lima jam.

Thomas Jefferson dan John Adams adalah anggota terakhir yang masih hidup dari tentara revolusioner Amerika yang memberontak terhadap Kerajaan Inggris.

Keduanya juga sangat berjasa dalam membentuk sistem politik baru di bekas koloni-koloni Inggris di Amerika.

Sebagai sama-sama mantan presiden Amerika Serikat (AS), John Adams dan Thomas Jefferson memiliki cerita tersendiri.

Mereka adalah sahabat, berurutan jadi presiden AS, dan meninggal bersamaan pada HUT ke-50 "Negeri Paman Sam", 4 Juli 1826.

Selisih waktu kematian mereka hanya berselang hitungan jam. Thomas Jefferson meninggal dalam usia 83 tahun, dan John Adams mengembus napas terakhir saat berumur 90 tahun.

Melansir CNN pada 4 Juli 2018, persahabatan Thomas Jefferson dan John Adams bermula tahun 1775.

Mereka dikisahkan sebagai kawan sekaligus lawan. Cinta dan benci menyelimuti keduanya, bersama dengan dendam serta rasa saling menghormati satu sama lain.

Persahabatan mereka dimulai pada hari-hari awal terbentuknya Amerika Serikat, meskipun pandangan politik keduanya berkebalikan.

Adams percaya pada pemerintah pusat yang kuat, sedangkan Jefferson memperjuangkan hak-hak negara bagian.

Anehnya, pandangan mereka yang kontras justru menyatukan mereka, berkat rasa saling menghormati dan menghargai yang dalam.

John Adams presiden ke-2 <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/amerika-serikat' title='Amerika Serikat'>Amerika Serikat</a>.

Adams terpilih sebagai wakil presiden di bawah George Washington, sementara Jefferson diangkat menjadi menteri luar negeri. Di sinilah kekerabatan mereka mulai terpecah.

Setelah Washington memilih untuk tidak mengambil masa jabatan ketiga, kekosongan kekuasaan terbentuk.

Adams dan Jefferson saling bertentangan, terpecah dalam masalah seperti pandangan mereka tentang Revolusi Perancis.

Adams lalu menang pilpres dengan selisih tiga suara elektoral. Dalam sistem pemilu AS 1796, posisi kedua akan menjadi wakil presiden.

Adams yang menjadi presiden ke-2 AS kemudian meminta Jefferson bergabung dengannya dalam membentuk pemerintahan bipartisan yang kuat, tetapi Jefferson menolaknya.

Menjadi musuh

Pada 1800 Jefferson dan Adams berhadapan lagi, dan semuanya menjadi lebih buruk.

Anggota kubu Jefferson mengatakan, Adams memiliki karakter hermafrodit yang mengerikan.

Sementara pendukung Adams menyebut Jefferson seorang yang kejam, rendahan.

Thomas Jefferson, salah satu pendiri <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/amerika-serikat' title='Amerika Serikat'>Amerika Serikat</a>, menteri luar negeri pertama, dan presiden ketiga AS.

Kali ini pemilu dimenangkan Jefferson dan naik sebagai presiden ke-3 AS. Adams kecewa lalu meninggalkan kota, dia tidak datang ke upacara pelantikan.

Setelah itu keduanya tidak berbicara satu sama lain selama 12 tahun.

Sosok yang bisa menyatukan mereka lagi adalah Benjamin Rush, salah satu Bapak Pendiri Amerika Serikat.

Tidak dijelaskan seperti apa upaya Rush tepatnya, tetapi usahanya berhasil.

Pada 1812 John Adams dan Thomas Jefferson saling berkirim surat lagi sampai lebih dari 185 kali, walau kadang ketegangan masih terlihat.

Seiring bertambahnya usia, Jefferson bahkan menulis, "Pergelangan tangan dan jari yang lumpuh membuat menulis menjadi lambat dan melelahkan."

"Tetapi saat menulis kepadamu, aku kehilangan rasa akan hal-hal ini, dalam ingatan masa lalu, ketika masa muda dan kesehatan membuat kebahagiaan dari segalanya."

Meninggal bersama

Presiden ke-2 dan ke-3 AS ini meninggal di hari yang sama ketika negara merayakan HUT ke-50.

Para sejarawan percaya kata-kata terakhir Adams adalah, "Thomas Jefferson yang hidup," gumamnya dalam napas sekarat, tapi Jefferson sebenarnya telah meninggal beberapa jam sebelumnya.

History menulis, ada kemungkinan Jefferson dan Adams sengaja bertahan hidup sampai peringatan hari kemerdekaan.

Sangat mungkin bahwa keinginan untuk hidup Adams dan Jefferson membuat mereka melalui hari-hari terakhir menjelang 4 Juli, tapi tidak cukup untuk membuat mereka tetap hidup setelah itu.

Pada malam sebelum meninggal, Jefferson juga dikatakan menolak obat laudanum yang biasa dia minum, yang mungkin memengaruhi kemampuannya untuk mengatasi rasa sakit.

Ada juga teori konspirasi tentang kematian mereka yang bersamaan, baik pada saat itu maupun tahun-tahun setelahnya.

Margaret P Battin penulis Bulletin of the Historic Society menduga, ada konspirasi diam-diam di antara dokter, anggota keluarga, dan pengasuh lainnya untuk membantu pasien mereka tetap hidup sampai tanggal 4.

Cucu perempuan Adams mengaku, dia pernah melihat dokter memberi kakeknya obat eksperimental, yang katanya akan memperpanjang hidupnya sampai dua minggu, atau hidupnya akan berakhir sebelum 24 jam saat itu juga.

Namun semua teori itu belum ada yang terbukti karena sangat sulit memastikannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah John Adams dan Thomas Jefferson, 2 Eks Presiden AS yang Meninggal Bersama di HUT Ke-50 Amerika

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved