Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Umat Buddha

2 Ekor Penyu Dilepasliarkan saat Ritual Fang Sheng Umat Buddha

Pelepasan penyu yang dilakukan tersebut dalam Buddha Dharma (ajaran Buddha) disebut sebagai Fang Sheng. 

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Andreas Ruauw
Sejumlah umat Buddha melepaskan dua ekor penyu di Pantai Kalasey, Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (4/7/2021).  

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah umat Buddha melepaskan dua ekor penyu di Pantai Kalasey, Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (4/7/2021). 

Fang Sheng merupakan tradisi melepas binatang ke alam bebas sesuai dengan habitatnya, dengan harapan mendapatkan karma baik dan dipercaya memiliki pengaruh bagi kehidupan dan keberuntungan serta sebagai ritual tolak bala.

Pelepasan penyu yang dilakukan tersebut dalam Buddha Dharma (ajaran Buddha) disebut sebagai Fang Sheng

Menurut Bante Dhamawudo Fang Sheng berasal dari bahasa Mandarin, yang mana Fang berarti melepas dan Sheng menunjuk pada makhluk hidup

"Fang Sheng memiliki pengertiannya melepaskan makhluk hidup ke habitatnya masing-masing agar mereka mereguk kembali kehidupan alam yang bebas dan bahagia," ucapnya.

Ia melanjutkan, Fang Sheng memiliki filosofi saling tolong menolong dalam kehidupan manusia. 

Setiap mahkluk hidup pasti merasakan penderitaan. Untuk menghapus penderitaan itu, diperlukan pertolongan makhluk lain.

"Sama seperti halnya kehidupan manusia memerlukan bantuan orang lain, makhluk hidup pun sama juga membutuhkan pertolongan. Seperti penyu itu kan terancam punah dan itu membutuhkan makhluk yang melindungi yakni manusia," ujarnya.

Fang Sheng, tak hanya melepas penyu, namun juga makhluk hidup lainnya seperti burung, ikan dan binatang lainnya. 

"Kita diajari berlatih kasih dan kebaikan yang harapannya bisa diterapkan sehari hari," tambahnya.

Semangat Fang Sheng Buddha Dharma adalah ajaran yang sangat menghargai kehidupan. Setiap makhluk hidup (sekecil apapun) adalah sama berharganya dengan diri kita. 

"Siapapun yang peduli mahkluk lain dan membantu orang lain sama saja mengasihi diri sendiri menciptakan kedamaian dan kebahagiaan,"

Buddha Dharma mengajarkan bahwa tidak ada seorangpun yang berhak mengakhiri kehidupan makhluk lain dengan alasan apapun.

Sebelum pelepasliaran penyu para umat menggelar doa bersama terlebih dahulu dan menyentuh penyu secara bersama-sama.

Tentang Manado

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved