Berita Sulut
Siap Siaga Darurat, Pertamina Gelar Simulasi OKD di Integrated Terminal Bitung
PT Pertamina (Persero) Regional Sulawesi menggelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Level 1 di Integrated Terminal Bitung
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID,Manado - PT Pertamina (Persero) Regional Sulawesi menggelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Level 1 di Integrated Terminal Bitung dan Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian) di Kantor Unit Pertamina Regional Sulawesi di Makassar, Jumat (2/7/2021).
Keadaan darurat level 1 merupakan kondisi darurat yang melibatkan koordinasi dari tingkat regional dan lokasi setempat.
Simulasi ini dilakukan untuk meningkatkan awareness atas aspek keselamatan dan antisipasi penanggulangan keadaan darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dikemas dalam simulasi organisasi keadaan darurat (OKD), yang merupakan salah satu cara untuk menguji kehandalan sistem penanggulangan keadaan darurat di lingkungan Pertamina serta memberi bekal kesiapsiagaan kepada para pekerja dan mitra kerja, khususnya di lingkungan Integrated Terminal Bitung.

Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Regional Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali mengatakan simulasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat khususnya di wilayah Integrated Terminal Bitung sebagai wujud untuk mendukung komitmen zero fatality dan antisipasi dalam mencegah serta menanggulangi kejadian yang tidak terduga di wilayah operasi.
Laode menjelaskan, simulasi OKD kali ini berbeda karena koordinasi antar Puskodal dilakukan secara daring melalui aplikasi video conference.
“Situasi pandemi saat ini menuntut cara baru dalam melakukan simulasi OKD dimana kami melakukannya secara daring untuk proses komunikasi dan koordinasi di Puskodal.
Selain efisien, sistem pemantauan secara real-time melalui daring ini juga dapat memitigasi resiko keadaan darurat dengan lebih sigap dan efektif.
Dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat ini, pertamina berkoordinasi dengan pihak eksternal untuk membantu tim penanggulangan keadaan darurat yaitu melibatkan Pemadam Kebakaran, TNI, Kepolisian, Dinas Kesehatan dan juga Rumah Sakit terdekat.
Dalam melaksanakan simulasi OKD, berbagai skenario dijalankan dengan melihat kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi pada kondisi dan situasi nyata," sebut Laode.
Lanjutnya, skenario yang dijalankan kali ini yaitu terbakarnya salah satu tangki BBM yang terdapat di Integrated Terminal Bitung.
“Melalui simulasi OKD yang dijalankan, pertamina menjamin segala resiko yang dimungkinkan terjadi secara nyata dapat dikendalikan dengan baik sehingga selain dapat meminimalisir dampak kerugian materi, kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat akan menjamin pelayanan dan kegiatan operasional penyaluran serta penerimaan BBM tidak terganggu,” pungkas Laode.
Seperti diketahui, pertamina merupakan salah satu perusahaan yang memiliki tingkat resiko operasi yang tinggi, maka aspek keselamatan dan keamanan kerja menjadi prioritas utama untuk mewujudkan operational excellence.
Sekedar diketahui, simulasi penanggulangan keadaan darurat level 1 ini rutin dilakukan pertamina setiap setahun sekali di lokasi tertentu di setiap wilayah regional Pertamina.
Baca juga: Sosok Rachmawati Soekarnoputri, Jadi Lawan Politik Megawati, Putri Bung Karno yang Kini Berpulang
Baca juga: Info Gempa Terkini Sabtu (03/07/21) Pagi, Guncangan Magnitudo 6.1, Ini Lokasi Pusat Gempa
Baca juga: Gubernur Sulut, Olly Dondokambey Buka Golf Goes to Likupang