Capres 2024
PDIP Sulut Kompak, Olly Dondokambey: 'Hanya Satu, Mbak Puan Maju Capres 2024'
Nama Puan Maharani dijagokan PDIP Sulawesi Utara (Sulut) sebagai Capres di Pilpres 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID - PDIP Sulawesi Utara(Sulut) satu suara untuk Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Hal tersebut dibahas dalam Rakerda PDIP Sulut, Senin (28/6/2021).
Nama Puan Maharani dijagokan sebagai Capres di Pilpres 2024.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sulawesi Utara menggelar rapat kerja daerah (Rakerda)
yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P dari 15 kabupaten/kota, serta kepala/wakil kepala daerah
dan ketua/wakil ketua DPRD dari PDIP di Hotel Luwansa, Manado, Senin (28/6/2021).

Pada Rakerda tersebut, selain membahas soal penanganan Covid-19 dan bencana alam,
juga dibahas program-program kerja untuk pemenangan pada pemilihan presiden (Pilpres),
serta pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun 2024 nanti.
Salah satu yang terpenting adalah rekomendasi kader banteng Sulawesi Utara mendukung Ketua DPR RI Puan Maharani untuk diusung sebagai pemimpin negeri ini pada Pilpres 2024.
"Melihat suasana hasil Rakercab, semua menginginkan pemimpin ke depan adalah dari kader PDI-P.
Dan hanya satu suara, yaitu nama Puan Maharani," ungkap Ketua DPD PDI-P Sulawesi Utara, Olly Dondokambey kepada wartawan
Dukungan yang sama juga sudah disampaikan sebelumnya oleh para kepala-kepala daerah
dan ketua-ketua DPRD dari PDI-P saat bertemu Puan beberapa waktu lalu di Manado.
"Waktu Mbak Puan datang bertemu dengan kepala-kepala daerah dan ketua-ketua DPRD,
mereka meminta kesediaan Mbak Puan untuk maju sebagai calon pemimpin di 2024 nanti," tambah Olly.
Akan tetapi, menurut Bendahara Umum DPP PDI-P itu, keputusan apakah Puan maju
atau tidak di Pilpres ada di tangan Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Namun mekanisme di partai untuk capres
dan cawapres ada mandatnya di Ketua Umum," ujarnya.

Seruan Pasangan Jokowi-Prabowo
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari membeberkan alasan mengapa muncul ide wacana memasangkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Salah satu alasannya, ia optimis pasangan ini akan mampu menekan potensi polarisasi di tengah masyarakat.
Selain itu, yang menarik adalah ia meyakini, pasangan Jokowi-Prabowo mampu membuat Pilpres 2024 hanya diikuti satu pasangan calon (paslon) saja.
"Supaya enggak terjadi polarisasi ekstrim, maka Jokowi-Prabowo gabung saja.
Cebong dan Kampret gabung.
Lawan kotak kosong. Insya Allah polarisasi akan turun.
Akan aman damai dan lancar," kata Qodari seperti dikutip Tribunnews.com.
"Kalau mereka gabung, saya percaya akan satu calon saja.
Lawan kotak kosong," tambah dia
Adapun hal tersebut disampaikan Qodari sesaat sebelum acara syukuran peresmian Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro).
Kendati demikian, Qodari yang juga didapuk sebagai Penasihat Jok-Pro 2024 menyatakan
bahwa usulan tersebut kembali kepada keputusan pemimpin yang akan maju pada ajang Pilpres 2024.
"Saya kira kembali pada pemimpin itu sendiri.
Jokowi Prabowo mau bertemu masyarakat dan mau dengarkan aspirasi masyarakat," ujarnya.
Ia menyadari, gagasan mengusung Jokowi-Prabowo tentu akan menuai pro dan kontra.
Sebab, dengan demikian akan muncul wacana masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Namun, Qodari menegaskan bahwa gagasan itu demi menekan ongkos politik yang bisa terlampau mahal pada 2024.
Senada dengan Qodari, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komunitas Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono menyampaikan
bahwa salah satu alasan dirinya mendukung gerakan tersebut adalah rasa khawatir akan polarisasi ekstrim yang mungkin terjadi di 2024.
"Pak Jokowi harus 3 periode.
Kita semua bertemu, ada satu titik bahwa Pak Jokowi harus berpasangan dengan Pak Prabowo.
Ini untuk mencegah polarisasi ekstrem," ucap Ivan.
(Kompas.com)
Tautan:
https://regional.kompas.com/read/2021/06/29/064737478/pdi-perjuangan-sulut-rekomendasikan-puan-untuk-pilpres-2024