Fenomena Awan di Manado
Awan Hitam di Langit Kota Manado Bikin Warga Syok, Ada yang Baca Doa, Ada yang Angkat Sendal
warga Manado lainnya, yang saat kejadian tengah berada di Kawasan Megamas mengaku sempat mengangkat sendalnya untuk ancang-ancang lari.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Hey apa itu?, Astaga lari jo cepat (cepat lari). Astaghfirullah, ya Allah, Allahuakbar," begitu sahut 2 warga Kota Tinutuan, Sulawesi Utara (Sulut) saat menyaksikan awan hitam raksasa yang ada di langit Kota Manado Senin 28 Juni 2021 petang.
Andi Suyatman warga Kelurahan Buha, Manado bahkan mengaku sempat syok.
"Kaget saya, pulang kantor, trus coba masuk Kawasan Megamas, itu awan sudah mengepul tinggi," kata Andi kepada Tribun Manado.
Debora Dalalu, warga Manado lainnya, yang saat kejadian tengah berada di Kawasan Megamas mengaku sempat mengangkat sendalnya untuk ancang-ancang lari.
"Somo lari tadi riki so angka slop takut kage itu awan panas dari gunung (sudah mau lari tadi saya sampai angkat sendal karena takutnya awan panas dari gunung)," cerita Ebo.

Abrin Alie warga Loreng, Tuminting yang saat fenomena alam itu terjadi tengah berada di kawasan 45, Golden itu mengaku sampai was-was.
"Seram sekali soalnya tadi awannya cepat membesar dan mengeluarkan petir. Was-was tadi, tapi saya dan istri coba tenang supaya tidak panik nanti berakibat fatal," terang Abhin yang dihubungi via WhatsApp oleh tribunmanado.co.id.
Diketahui Abhin sempat mengunggah foto soal awan hitam itu di story WhatsAppnya sebelum dihubungi Tribun Manado untuk dimintai keterangan.
Kata BMKG
Pemandangan langka itu jelas terlihat dari Kota Manado.
Awan raksasa membentuk gumpalan besar.
Terlihat, dari gumpalan awan itu muncul petir yang mengeluarkan cahaya berkilau.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut menjelaskan, awan tersebut merupakan awan Cumulunimbus.
"Jika dilihat dari awannya, itu tersebut merupakan awan Cumulunimbus," kata Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, Senin malam.
Awan tersebut, kata Ben, Cumulunimbus yang sudah pada fase matang dan memiliki dasar awan dan tinggi awan yang jelas.
