Berita Heboh
Detik-detik Perawat Puskesmas di Garut Dianiaya, Wajahnya Dipukul, Fakta Lain Justru Terungkap
Dalam video itu tampak seorang tenaga kesehatan dengan memakai Alat Pelindung Diri ( APD ) lengkap membawa seorang pria ke ranjang tempat pasien
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah video menjadi viral.
Video itu memperlihatkan seorang perawat dipukuli.
Si perawat menjadi korban penganiayaan.
Dia sipukul oleh keluarga pasien.
Namun setelah dimediasi fakta lain justru terungkap.
Diketahui, aksi penganiayaan terhadap perawat terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021) malam sekira pukul 20.07 WIB.
Pelaku penganiayaan diduga keluarga pasien.
Peristiwa penganiayan terhadap tenaga kesehatan tersebut terjadi di Puskesmas Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Kasus seorang perawat dianiaya di Puskesmas Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat kini menemui babak baru.
Diketahui penganiaya perawat tersebut telah diamankan dan dibawa ke Mapolsek Pameungpeuk.

Pelaku MR (25) diamankan setelah korban GR (25) membuat laporan.
Seperti diketahui bahwa kejadian perawat dipukul seseorang itu terekam CCTV.
Video penganiayaan itu pun akhirnya viral di media sosial.
Dalam video itu tampak seorang tenaga kesehatan dengan memakai Alat Pelindung Diri ( APD ) lengkap membawa seorang pria ke ranjang tempat pasien tersebut akan dirawat.
Perawat tersebut, diikuti oleh seorang pria berjaket hitam yang belakangan diketahui anak pasien tersebut.
Setelah perawat tersebut membaringkan pasien ke ranjang, pria berjaket hitam tersebut sempat membantu membaringkan pasien.
Namun setelah pasien dibaringkan, sempat terjadi percakapan antara perawat dengan pria tersebut dan pria itu tampak langsung memukul wajah perawat tersebut.
Aksi pemukulan tersebut, dihentikan oleh seorang laki-laki yang juga ikut mengantar pasien tersebut dan langsung membawa pria tersebut keluar ruangan.
Kepala Puskesmas Pamengpeuk, Tuti Sutiamah kepada wartawan membenarkan adanya peristiwa pemukulan kepada perawat di Puskesmas Pamengpeuk oleh keluarga pasien.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (23/06/2021) pukul 20.00 malam.
Menurut Tuti, keluarga pasien tersebut kesal kepada perawat karena perawat dianggap terlalu lama saat menggunakan baju APD sebelum menangani pasien.
"Sempat bicara kasar juga ke perawat," jelas Tuti kepada wartawan, Kamis (24/06/2021).

Cabut laporan
Kapolsek Pamengpeuk Iptu Dindin mengatakan, pelaku ditangkap atas laporan korban.
Setelah diamankan, pelaku dipertemukan dengan korban.
Seusai pertemuan itu, korban memutuskan untuk mencabut laporannya.
"Setelah dipertemukan, korban akhirnya menarik laporannya," ujar Dindin saat dihubungi, Jumat (26/6/2021).
Dindin mengungkapkan bahwa GR mencabut laporannya karena korban dan pelaku ternyata saling kenal.
Mereka pernah satu sekolah saat di SMP.

"Setelah bertemu, ternyata teman SMP. Pelaku pun sudah minta maaf dan korban menarik laporannya," katanya.
Didin mengatakan, sebenarnya pihak keluarga pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf terhadap pihak puskesmas.
Hal tersebut dilakukan tidak lama setelah kejadian. Namun, tidak terekam kamera CCTV.
"CCTV yang viral kan durasinya pendek, hanya pemukulan yang terlihat. Padahal setelah itu keluarga sudah langsung meminta maaf," katanya.
TribunnewsBogor.com dengan judul Nasib Penganiaya Perawat di Puskesmas, Korban Cabut Laporan Setelah Ketemu Pelaku, Ini Alasannya
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kasus Penganiayaan Perawat di Puskesmas Garut, Korban Cabut Laporan Polisi Setelah Ketemu Pelaku, https://aceh.tribunnews.com/2021/06/25/kasus-penganiayaan-perawat-di-puskesmas-garut-korban-cabut-laporan-polisi-setelah-ketemu-pelaku?page=all